Merasakan Peningkatan Daya Saing di Kawasan Industri Kendal

Oleh : Redaksi | Sabtu, 30 April 2016 - 03:49 WIB

Merasakan Peningkatan Daya Saing di Kawasan Industri Kendal
Merasakan Peningkatan Daya Saing di Kawasan Industri Kendal

INDUSTRY.co.id - Kawasan Industri Kendal diminati sejumlah pelaku industri dari berbagai sektor yang menginginkan sebuah kawasan usaha yang mapan, namun didukung oleh sejumlah insentif yang memungkinkan mereka lebih leluasa berkompetisi. Mereka yang menyatakan minatnya untuk membuka basis operasi di kawasan ini sebagian berasal dari sektor industri tekstil, elektronik dan consumers good.

Kawasan Industri Kendal sendiri dikembangkan oleh PT Jababeka Tbk untuk menopang pergerakan ekonomi setempat, sekaligus menunjang pergerakan ekonomi nasional. Sebuah klaster khusus industri tekstil pun telah disiapkan di kawasan ini, untuk menampung para pelaku usaha yang masih ingin berkompetisi di sektor tekstil, yang kadung merasakan sesaknya Jakarta dan Jawa Barat sebagai basis industri mereka.

Animo perusahaan untuk menanamkan investasi di Kawasan industri Kendal (KIK) terus meningkat seiring pengembangan infrastruktur yang dilakukan PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (Jababeka). Selain itu Upah Minimum Regional (UMR) di Kendal yang lebih rendah dibanding di kawasan Jabodetabek menjadi pertimbangan khusus para investor.

Disampaikan oleh Direktur Jababeka Sutedja Sidarta Darmono kepada beberapa media massa beberapa waktu lalu, animo investor tersebut diketahui saat Jababeka menggelar pra penjualan kepada calon investor atas KIK tersebut. Tingginya minat pemodal menambah semangat Jababeka untuk terus membangun infrastruktur dan pra sarana umum di KIK tahun ini. “Ada beberapa perusahaan tekstil, elektronik, dan consumer goods yang berminat di Kendal. Mereka ingin di Kendal karena UMR lebih rendah dibandingkan Cikarang,” ujarnya.

Keuntungan lainnya yang bakal didapat oleh investor, kata Sutedja, harga jual lahan di KIK dipastikan akan lebih rendah dibanding dengan lahan di Kawasan Industri Jababeka di Cikarang, Jawa Barat.

Pengembangan sebuah kawasan industri di Kendal menjadi sebuah langkah yang sangat prospektif mengingat lokasi Kendal yang sangat strategis di jalur pantai utara, yang menghubungkan Jawa Barat dan Timur. Kota Kendal terletak 21 km dari ibu kota Jawa Tengah Semarang, 25 km dari pelabuhan internasional Tanjung Mas, dan posisinya hanya 20 km dari Bandara Internasional Ahmad Yani.

Kawasan ini pun bakal diuntungkan dengan sejumlah rencana pengembangan infrastruktur yang akan digelar dalam waktu dekat semisal Kendal Port sebagai logistic hub untuk ekspor dan impor, termasuk sebagai local distribution hub. Kawasan ini juga diuntungkan dengan rencana pembangunan bandara, pengembangan akses alternatif ke lokasi serta jalur double track yang sedang dipersiapkan oleh pemerintah untuk mendukung percepatan investasi. Selain itu beberapa insentif menarik sedang digodok oleh pemerintah lokal untuk lebih menggairahkan investasi.

PT Jababeka Tbk selaku pengembang Kawasan Industri Kendal, adalah pengembang yang telah punya pengalaman dan mumpuni dalam pembangunan kawasan dan kota baru. Pembangunan kawasan industri di Kendal oleh perseroan merupakan langkah lanjutan setelah sukses mengembangkan kota Jababeka di Cikarang dengan total pengembangan area seluas 5.600 hektare.

Di Kendal, Jababeka menggandeng Sembawang Corporation (Sembcorp) asal Singapura lewat tentakel usahanya di Indonesia, Sembcorp Development Indonesia Ltd dengan porsi kepemilikan saham 51:49. Dalam waktu dekat, Jababeka akan memulai pengembangan tahap pertama Kawasan Industri Kendal (KIK) seluas 860 hektare. Di Kawasan Industri Kendal dengan total luas lahan 2.700 hektare pada tahap awal akan dikembangkan infrastruktur dasar seperti jalan, drainase, pembangkit listrik, pengolahan air bersih, pengolahan air limbah, dan sarana energi gas.

Sembcorp sendiri merupakan grup usaha pelat merah asal Singapura yang bergerak di sektor energi, pengairan dan maritim yang telah beroperasi di enam benua di dunia. Seperti dipaparkan dalam laman resminya, Grup Sembcorp memiliki total aset lebih dari Sing $ 17 miliar dan mempekerjakan lebih dari 8.000 karyawan.

Kembali soal Kawasan Industri Kendal, Jababeka juga akan mengupayakan berdirinya satu kantor pelayanan perizinan satu atap, yang memungkinkan investor tak lagi harus mengurus perizinan di sejumlah instansi secara satu persatu.

Seperti halnya yang telah dilakukan perseroan di Cikarang, di kawasan industri Kendal ini Jababeka juga bakal mengembangkan infrastruktur pendukung seperti fasilitas bagi investor dan pekerja. Sebut saja lapangan golf seluas 60 hektare, hotel yang menyediakan minimal 100 unit kamar, rumah susun (rusun) 1.000 unit, sekolah, rumah sakit dan klinik, serta 10 unit pergudangan. Fasilitas pergudangan yang dibangun masing-masing memiliki luas 5.000 m2.

Sementara itu jumlah unit rumah susun, hotel, dan gudang yang akan dibangun masih bisa bertambah sesuai kebutuhan. Perseroan akan menjalin kerja sama dengan bank khusus penyedia kredit perumahan, PT Bank Tabungan Negara Tbk untuk rencana pembangunan rusun. Langkah ini dilakukan agar para pekerja kelak bisa mendapatkan hunian dengan mudah. Langkah pengadaan dan pembangunan sejumlah menara rumah susun dengan harga terjangkau bagi pekerja ini juga diharapkan bisa ikut mendukung upaya pemerintah dalam mewujudkan Program Sejuta Rumah.

Sedikit unik pada pengembangan kawasan industri Kendal ini adalah, Jababeka tengah merencanakan pengembangan cluster khusus untuk industri padat karya di dalam kawasan industri tersebut. Langkah ini bisa diartikan sebagai upaya sentralisasi industri padat karya di satu lokasi, yang ujungnya akan mampu menciptakan efektifitas dan efisiensi dalam bisnis. Dengan terciptanya efektivitas dan efisiensi bisnis, maka industri lokal dipastikan akan semakin kompetitif dan mampu bersaing dengan produk asing.

Nah, salah satu industri padat karya yang masih lambat perkembangannya di Indonesia adalah industri tekstil. Persoalan yang dihadapi di industri ini adalah tingginya upah minimum regional (UMR) yang harus dibayarkan para pelaku usaha kepada karyawannya. Maklum sebagian besar industri tekstil didirikan dan dioperasikan di kawasan dengan patokan UMR yang relatif tinggi.

Perihal kendala yang dihadapi industri tekstil sempat disampaikan oleh Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat yang juga hadir dalam kesempatan tersebut. Menurutnya salah satunya adalah tingginya UMR yang harus dibayar oleh pengusaha. Untuk itu relokasi pabrik ke daerah Jawa Tengah yang kini tengah menyiapkan sebuah klaster khusus untuk industri di Kawasan Industri Kendal merupakan solusi yang tepat.

Sebagai lokasi pengembangan industri, Kendal memang dibekali oleh lokasi yang strategis untuk bisnis. Sebut saja jaraknya yang hanya sekitar 21 km dari Semarang, dan 25 km dari Pelabuhan Internasional Tanjung Mas, plus hanya berjarak 20 km dari Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang.

Dengan keikutsertaan Sembcorp bersama Jababeka dalam pengembangan Kawasan Industri Kendal, diproyeksikan bakal menjadikan kawasan ini menjadi sebuah kota mandiri sekaligus kawasan industri yang modern dan dilengkapi oleh segala sarana dan prasarana yang memungkinkan para pegawai akan merasakan berada di sebuah kota modern layaknya Singapura di tengah kota Kendal.

Sementara itu Bupati Kendal, Widya Kandi Susanti dalam wawancara dengan sebuah media cetak beberapa waktu lalu sempat menyebutkan bahwa pihaknya optimistis ketersediaan lahan di KIK akan membuat banyak investor melirik Kendal sebagai wilayah strategis untuk berinvestasi. Dhyan W Wibowo

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Tim voli putri profesional dengan nama Jakarta Livin’ Mandiri

Jumat, 19 April 2024 - 19:28 WIB

Siap Tanding ! Bank Mandiri Resmi Umumkan Tim Proliga 2024 Putri, Jakarta Livin' Mandiri

Menjelang kompetisi voli terbesar di Indonesia, Proliga 2024, Bank Mandiri secara resmi mengumumkan tim voli putri profesional dengan nama Jakarta Livin’ Mandiri (JLM). Tim yang terdiri dari…

Gelorakan Sportivitas, PIS Jadi Sponsor Tim Voli Jakarta Pertamina Enduro dan Jakarta Pertamina Pertamax

Jumat, 19 April 2024 - 19:20 WIB

Gelorakan Sportivitas, PIS Jadi Sponsor Tim Voli Jakarta Pertamina Enduro dan Jakarta Pertamina Pertamax

Jakarta- PT Pertamina International Shipping menjadi salah satu sponsor resmi tim voli Jakarta Pertamina Pertamax dan Jakarta Pertamina Enduro yang akan berlaga di kompetisi Proliga 2024 musim…

Pembukaan ATARU Mal

Jumat, 19 April 2024 - 17:17 WIB

ATARU Mal Delipark Medan Resmi Dibuka Sebagai Toko Terbesar di Indonesia

ATARU yang merupakan bagian dari Kawan Lama Group di bawah naungan PT ACE Hardware Indonesia Tbk resmi membuka toko terbesar di Indonesia dan hadir pertama kali di Kota Medan.

Dok. microchip

Jumat, 19 April 2024 - 17:08 WIB

Perluas Pasar Jaringan Otomotif, Microchip Akuisisi ADAS dan Digital Cockpit Connectivity Pioneer VSI Co. Ltd.

Microchip Technology Inc. mengumumkan rampungnya pengakuisisian VSI Co. Ltd. yang berbasis di Seoul, Korea, pelopor industri yang menyediakan teknologi dan produk konektivitas kamera, sensor,…

PathGen

Jumat, 19 April 2024 - 16:50 WIB

PathGen Raih Pendanaan dari East Ventures dan Royal Group Indonesia

PathGen atau PathGen Diagnostik Teknologi, sebuah startup bioteknologi kesehatan berbasis di Indonesia yang berfokus pada solusi pengujian molekuler memperoleh pendanaan dari East Ventures,…