APLN Sebut Batam Menjelma Jadi Kota Tujuan Investasi Sektor Properti

Oleh : Ridwan | Minggu, 10 Juni 2018 - 16:45 WIB

Assistant Vice President Strategic Residential APLN, Agung Wirajaya (Foto: Ridwan/Industry.co.id)
Assistant Vice President Strategic Residential APLN, Agung Wirajaya (Foto: Ridwan/Industry.co.id)

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Rencana Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) mempermudah warga negara asing memiliki properti diperkirakan akan meningkatkan permintaan properti di kota itu. 

Apalagi, harga properti di kota ini jauh lebih murah dibandingkan Singapura dan Johor Malaysia. Kota tetangga Batam. 

Hal tersebut disambut baik oleh pengembang properti kenamaan di Indonesia, Agung Podomoro Land. 

“Sebelum mereka memborong properti di Batam, ini kesempatan bagi warga Batam untuk memiliki properti," ungkap Assistant Vice President Strategic Residential APLN, Agung Wirajaya di Jakarta (10/6/2018).

Ia menambahkan, jika dibandingkan dengan Singapura, harga properti dengan unit yang sama bisa berbeda 8 hingga 10 kali lipat. Begitu juga di Malaysia. Nilainya lebih mahal jika dibanding Batam. 

"Tak heran jika ada warga negara itu yang memilih properti di Batam. Baik sebagai tempat tinggal saat berlibur, maupun untuk investasi," terangnya. 

Menurut Agung Wirajaya, posisi Batam sebagai kota industri sekaligus wisata, membuka peluang bisnis sewa apartemen. 

“Warga negara asing lebih menyukai apartemen yang praktis. Maka bisnis sewa apartemen dalam beberapa tahun ke depan akan semarak,” imbuh dia.  

Data yang dilansir Badan Pusat Statistik setempat menyebutkan, kebutuhan hunian vertikal mencapai 589 blok tower, atau sekitar 150.784 unit. Saat ini, kota industri itu hanya memiliki 76 twin blok yang terdiri dari 7.108 unit. 

Selain itu, semakin terbatasnya lahan di Batam, Kepulauan Riau, membuat masyarakat melirik apartemen sebagai pilihan hunian. Selain faktor harga, apartemen dianggap lebih praktis. 

Apalagi, fasilitas yang disediakan pengembang biasanya jauh lebih lengkap. Selain menjadi tempat tinggal, banyak konsumen yang menjadikan apartemen sebagai salah satu instrumen investasi.  

"Tak heran jika sejumlah pengembang properti berlomba-lomba memanfaatkan tingginya permintaan apartemen di kota Batam," tutur Agung. 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Ilustrasi produksi keramik

Rabu, 24 April 2024 - 18:30 WIB

Dukung Proyek IKN, Industri Keramik Siap Investasi di Kaltim

Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) optimis pemerintahan baru yang akan dipimpin oleh Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan melanjutkan proyek Ibu Kota Negara (IKN)…

Proses bongkar muat sekam padi di storage area sekam padi di Pabrik Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh.

Rabu, 24 April 2024 - 18:13 WIB

Keren! Reduksi Emisi Gas Rumah Kaca, SIG Tingkatkan Penggunaan Bahan Bakar Alternatif Menjadi 559 Ribu Ton

Jakarta– Isu perubahan iklim yang disebabkan oleh emisi gas rumah kaca (GRK) telah menjadi perhatian dunia, dengan munculnya komitmen global untuk mewujudkan net zero emission pada 2060.

Industri keramik

Rabu, 24 April 2024 - 18:00 WIB

Asaki Desak Pemerintah Segera Terapkan Antidumping Keramik China, Besaran Tarif Capai 150%

Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) mendesak KADI untuk bekerja serius dan segera menerapkan kebijakan Antidumping untuk produk keramik impor asal Tiongkok yang secara tren tahunan…

Platform Teknologi Laboratorium di Indonesia Digelar untuk Ketujuh Kalinya

Rabu, 24 April 2024 - 17:56 WIB

Program Keberlanjutan dan Kecerdasan Buatan Menjadi Topik Hangat pada Pameran Lab Indonesia 2024

Jakarta– Lab Indonesia 2024 kembali mempertemukan elit industri laboratorium ilmiah dan analisis pada tanggal 24 – 26 April 2024 di Jakarta Convention Center (JCC).

Pembukaan kantor baru Thermo Fisher Scientific

Rabu, 24 April 2024 - 17:50 WIB

Ekspansi di Asia Pasifik, Thermo Fisher Scientific Buka Kantor di Jakarta dan Jalin Kemitraan Baru

Perusahaan menandatangani dua Nota Kesepahaman (MoU) dengan National Battery Research Institute dan Mandaya Hospital Group sebagai bagian dari ekspansi strategisnya di Indonesia