Daya Beli Konsumen Tinggi, MKNT Catatkan Kenaikan Penjualan 2.238 Persen Sepanjang 2017

Oleh : Hariyanto | Selasa, 05 Juni 2018 - 13:03 WIB

RUPST PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk.
RUPST PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk.

INDUSTRY.co.id - Jakarta – Perusahaan telekomunikasi berbasis digital PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk. (MKNT) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di hotel Ritz Carlton, Jakarta Selatan. Salah satu agenda dalam acara ini antara lain Laporan Tahunan Perseroan dan Perubahan Susunan Pengurus Perseroan.

Dalam laporannya di hadapan para investor dan dewan komisaris, MKNT mencatatkan kenaikan siginifikan pada nilai penjualan dan laba bersih di tahun 2017. Sepanjang tahun 2017, MKNT sukses meraih penjualan sebesar Rp 6.3 T atau tumbuh sebesar 2.238 persen dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya di angka Rp 270, 9 Milyar.

Perseroan juga mencatatkan laba komprehensif senilai Rp 90,2 Milyar atau naik sebesar 3.817 persen dari Rp 2,3 Milyar. Sebagai informasi, pada kuartal pertama 2018, MKNT mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 1.518,14 Milyar.

Direktur Utama MKNT Jefri Junaedi mengemukakan, kenaikan penjualan tahun 2017 merupakan cerminan masih tingginya permintaan masyarakat terhadap produk telekomunikasi dan digital di tengah isu lesunya daya beli.

“Di tengah isu melemahnya daya beli di sektor ritel saat ini, permintaan terhadap produk telekomunikasi, khususnya paket data internet justru masih sangat tinggi. Kebutuhan komunikasi berbasis internet kini sudah menjadi hal dasar dalam keseharian masyarakat. Sebagai salah satu distributor produk telekomunikasi terkemuka di Indonesia, kami bangga bisa hadir melayani kebutuhan tersebut,” tutur Jefri di Jakarta, Selasa (5/6/2018).

Sejak tahun 2008, MKNT fokus pada bisnis utamanya untuk distribusi pulsa dan starter pack produk Telkomsel di Jawa, Bali dan Sumatera. Selain fokus melayani distribusi produk telekomunikasi dari Telkomsel, MKNT juga merupakan distributor perangkat mobile untuk merek dagang Samsung, VIVO, OPPO dan Huawei di Indonesia.

Secara spesifik, MKNT mengantungi kurang lebih 95% pendapatannya dari bisnis pulsa dan penjualan terbesar untuk gadget berasal dari merk Samsung, Oppo, dan Huawei.

Bisnis tersebut sukses membuat MKNT meraih 9.52 persen market share tahun 2017, dimana dalam penyalurannya Perseroan memanfaatkan jalur distribusi dan retailer. Tercatat, MKNT memiliki enam belas (16) kluster dari Telkomsel yang di dalamnya terdapat 74 kantor cabang dengan 31 unit GraPari dan 43 Mobile Gallery di Indonesia. Adapun untuk jaringan retailer, MKNT memiliki total 175.000 retailer yang melayani 79 outlet Telkomsel Distribusi.

Selain mengumumkan laporan keuangan tahunan, Perseroan juga mengumumkan beberapa perubahan pengurus dimana pada tanggal 25 April 2018 Perseroan menerima pengunduran diri Victor Antonio Kohar dari jabatannya selaku Komisaris dan Ade Ambrita dari jabatannya selaku Komisaris Independen.

Dengan demikian, MKNT telah menetapkan jajaran direksi dengan urutan sebagai berikut:

Dewan Komisaris

- Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen : Santoso Widjojo
- Komisaris : Redi Sopyadi
- Komisaris : Ivan Ekancono

Dewan Direksi

- Direktur Utama merangkap Direktur Keuangan : Jefri Junaedi
- Wakil Direktur Utama (CEO) : Roby Tan
- Direktur Sales & Marketing : Artiko Samudro
- Direktur Operasional : Doane Cahyadi
- Direktur Independen : Syarif Syarial Ahmad

Jefri menyatakan, MKNT akan terus fokus memberikan kualitas layanan terbaik bagi para mitra usaha, khususnya di daerah. MKNT kini juga mulai fokus menjajaki peluang kerjasama dengan berbagai perusahaan teknologi finansial (fintech) dimana Perseroan meyakini kerjasama ini bisa memacu pertumbuhan ekonomi mitra pengecer dengan lebih signifikan.

“Meskipun fokus kami adalah di bisnis distribusi, kami juga memikirkan strategi agar skala ekonomi para pengecer produk bisa bertumbuh," tambah Jefri.

Karenanya, lanjut Jefri, dengan pengembangan ekosistem digital di internal perusahaan ditambah dengan peluang kerjasama ke beberapa perusahaan fintech, kami optimistis bisa untuk mengembangkan kualitas layanan yang komprehensif.

"Kombinasi strategi ini tidak hanya berguna untuk efisiensi pengawasan distribusi, tetapi juga mempermudah mitra pengecer kami mengakses produk yang sesuai dengan kebutuhan pelanggannya,” tutup Jefri.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Diskusi bertajuk Tuntutan Implementasi Bisnis Properti & Pembiayaan Hijau (Foto: Ridwan/Industry.co.id)

Kamis, 25 April 2024 - 19:33 WIB

Kian Prospektif, Stakeholder Harap Insentif Properti Hijau

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus berupaya mendorong konsep bisnis berkelanjutan di sektor properti termasuk sektor pembiayaannya.

Direktur Utama PT Pegadaian, Damar Latri Setiawan

Kamis, 25 April 2024 - 17:21 WIB

Pegadaian Catat Laba Rp.1,4 T di Kuartal I/2024

PT Pegadaian mencatat kinerja positif pada periode tiga bulan pertama di Tahun 2024. Tercatat pertumbuhan Aset sebesar 14,3% yoy dari Rp. 76,1 triliun naik menjadi Rp. 87 triliun. Kemudian Outstanding…

RUPST PT Dharma Polimental Tbk.

Kamis, 25 April 2024 - 17:11 WIB

Ditengah Situasi Wait & See, Penjualan DRMA Tetap Stabil di Rp1,34 Triliun di Kuartal 1 2024

Emiten manufaktur komponen otomotif terkemuka di Indonesia, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) membagikan dividen tunai sebesar Rp171,29 miliar kepada para pemegang saham.

PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) (Foto Dok Industry.co.id)

Kamis, 25 April 2024 - 16:19 WIB

Jasindo Salurkan Bantuan TJSL untuk Mendukung Perekonomian Masyarakat

PT Asuransi Jasa Indonesia atau Asuransi Jasindo menyalurkan bantuan Tanggung jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) kepada masyarakat di berbagai daerah di Indonesia selama periode Q1 tahun 2024.…

Bahan baku plastik

Kamis, 25 April 2024 - 16:05 WIB

Impor Bahan Baku Plastik Tak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin, Ini Alasannya

Pemerintah telah mengambil langkah responsif untuk menanggapi isu-isu yang dapat mengganggu kelangsungan usaha, salah satunya melalui pemberlakuan peraturan terbaru mengenai kebijakan dan pengaturan…