Mensos Idrus Ajak Masyarakat Terima Penderita Gangguan Jiwa

Oleh : Herry Barus | Minggu, 27 Mei 2018 - 05:00 WIB

Mensos Idrus Marham dan Dirjen Rehabilitasi Sosial Edi Suharto dan Direktur Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Rachmat Koesnadi
Mensos Idrus Marham dan Dirjen Rehabilitasi Sosial Edi Suharto dan Direktur Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Rachmat Koesnadi

INDUSTRY.co.id - Sukabumi- Menteri Sosial Idrus Marham mengajak masyarakat untuk menerima Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) dalam keluarga sehingga tidak ada kasus pemasungan.

"Karena malu keluarga kadang-kadang menyembunyikan sehingga akhirnya dipasung. Harus disadari bahwa ODGJ itu bukan kehendaknya, tidak ada satu orang pun yang ingin mengalami gangguan jiwa. Masyarakat harus sadari itu," kata Mensos di Sukabumi, Jumat.

Hal itu disampikan Mensos saat meninjau Panti Sosial Bina Laras Phala Martha Sukabumi yang merehabilitasi 110 orang dengan gangguan jiwa.

Mensos juga mengingatkan agar masyarakat tidak menjustifikasi penderita gangguan jiwa dan yakin bahwa mereka bisa sembuh. Mereka juga tidak bisa dibiarkan begitu saja setelah keluar dari panti.

Maka selama di panti mereka diberikan pelatihan keterampilan berupa pertamanan, perikanan perkebunan, tata rias kecantikan, kerajinan tangan dan makanan.

"Kita tidak biarkan setelah keluar dari sini tidak ada pegangan, selain diberi pengobatan juga diberikan keterampilan sehingga ada kepastian dan jaminan hidup," tambah Mensos.

Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Edi Suharto mengatakan, hingga saat ini sudah 58 ribu ODGJ yang ditangani. Namun, ia mengakui kemungkinan masih banyak yang belum terjangkau karena terkait keluarga yang malu sehingga menyembunyikan anggota keluarganya yang menderita gangguan jiwa.

"Jangankan yang mengalami gangguan jiwa, penyandang disabilitas fisik saja masih ada keluarganya yang menyembunyikan," tambah Edi.

Dia menjelaskan kasus pamasungan masih cukup tinggi seperti di Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat dan Bengkulu.

"Cukup banyak karena masyarakat menyembunyikan. Tapi sebenarnya meski mereka berkebutuhan khusus kalau dirawat dan dilatih mereka mampu," katanya.

Pemerintah menargetkan Indonesia bebas pasung pada 2019.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Dwidayatour Carnival 2024

Kamis, 25 April 2024 - 13:27 WIB

Dwidayatour Gelar Dwidayatour Carnival presented by.Mandiri di Gandaria City

Memasuki tahun ke-8, Dwidayatour Carnival presented by Mandiri digelar kembali. Pameran produk wisata yang kerap ditunggu-tunggu para pecinta travel ini akan kembali digelar di Gandaria City,…

Mandala Finance Rilis Kinerja Keuangan Tahun 2023 dan Rencana Strategis Menuju Pertumbuhan Optimal

Kamis, 25 April 2024 - 12:49 WIB

Mandala Finance Rilis Kinerja Keuangan Tahun 2023 dan Rencana Strategis Menuju Pertumbuhan Optimal

PT Mandala Multifinance Tbk mengumumkan kinerja keuangan Tahun Buku 2023, serta rampungnya proses akuisisi oleh MUFG Group, sebuahlangkah strategis yang diyakini akan membawa dampak positif…

Solo Menari

Kamis, 25 April 2024 - 12:01 WIB

Kembali Hadir, Solo Menari 2024 Bakal Digelar di Tiga Situs Ruang Publik

Perhelatan seni dan budaya, Solo Menari 2024, kembali akan digelar pada 29 April 2024 mendatang. Ajang Seni Tari anak bangsa ini terlahir dari semangat untuk melestarikan seni tari dan budaya…

Produk Amaterasun

Kamis, 25 April 2024 - 11:52 WIB

Amaterasun Hadirkan 100% Physical Sunscreen yang 'Almost No Whitecast'

Amaterasun, brand  kecantikan lokal yang dikenal sebagai “SPF Spesialist” dengan Intelligent DNA Guardian Technology™, yang dapat melindungi kulit hingga level DNA pertama di Indonesia…

Ilustrasi aset kripto

Kamis, 25 April 2024 - 11:51 WIB

Sah! fanC, Token untuk Konten Kreator Resmi Diperdagangkan di Indonesia

Aset kripto baru, Token fanC akan resmi diperdagangkan di Indonesia. Token ini mengadopsi teknologi blockchain yang mengembangkan teknologi internet terkini untuk pembuat konten, seperti NFT,…