OJK Nilai Stabilitas Industri Jasa Keuangan Terjaga

Oleh : Herry Barus | Kamis, 24 Mei 2018 - 08:30 WIB

Ketua DK OJK Wimboh Santosa dan Menkeu SriMulyani (Foto Rizki Meirino)
Ketua DK OJK Wimboh Santosa dan Menkeu SriMulyani (Foto Rizki Meirino)

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Rapat Dewan Komisioner (RDK) Bulanan Otoritas Jasa Keuangan menilai bahwa stabilitas sektor jasa keuangan dan kondisi likuiditas di pasar keuangan Indonesia hingga akhir April 2018 masih dalam kondisi terjaga.

Keterangan pers OJK yang diterima di Jakarta, Rabu (23/5/2018)  menyatakan berbagai tekanan yang terjadi di pasar keuangan lebih dipicu oleh sentimen global.

Faktor eksternal tersebut terkait dengan normalisasi kebijakan moneter di Amerika Serikat (AS) yang diperkirakan lebih agresif dan direspon dengan kenaikan imbal hasil di pasar surat utang AS.

Imbal hasil untuk obligasi AS (US Treasury) sempat mencapai 3,11 persen atau level tertinggi sejak 2011, yang mendorong investor untuk melakukan penyesuaian investasi di negara berkembang termasuk Indonesia.

Sejalan dengan perkembangan tersebut, investor non residen melakukan "net sell" baik di pasar saham maupun pasar surat utang negara.

Seiring dengan tren penurunan indeks saham di beberapa negara berkembang, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir April 2018 ditutup terkoreksi menjadi 5.994,6.

Di pasar Surat Berharga Negara (SBN), "yield" SBN tenor jangka pendek, menengah dan panjang masing-masing naik sebesar 42,2 bps, 28,7 bps, dan 14,2 bps atau rata-rata meningkat lima bps pada Maret 2018.

Di sisi intermediasi, sampai April 2018, kinerja sektor jasa keuangan masih tercatat positif, yang terlihat dari pertumbuhan kredit perbankan dan piutang pembiayaan masing-masing sebesar 8,94 persen dan 6,36 persen.

Sementara itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan tumbuh sebesar 8,06 persen. Premi asuransi jiwa dan asuransi umum/reasuransi juga tercatat tumbuh tinggi masing-masing sebesar 38,44 persen dan 18,61 persen.

Penghimpunan dana di pasar modal telah mencapai Rp49,6 triliun, atau lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp45,1 triliun, dengan terdapat tambahan 10 emiten baru.

Total dana kelolaan investasi meningkat dan posisi pada akhir April 2018 telah mencapai Rp739,71 triliun.

Dari sisi risiko, OJK memandang risiko kredit dan pasar masih dalam level yang terkendali dengan baik, terlihat dari Rasio Non Performing Loan (NPL) gross perbankan sebesar 2,79 persen dan rasio Non-Performing Financing (NPF) perusahaan pembiayaan tercatat sebesar 3,01 persen.

Permodalan Lembaga Jasa Keuangan juga masih sangat memadai, dengan CAR perbankan sebesar 22,38 persen serta RBC asuransi umum dan asuransi jiwa masing-masing sebesar 310 persen dan 454 persen.

Secara keseluruhan, OJK menilai bahwa sektor jasa keuangan masih dalam kondisi yang cukup memadai untuk memitigasi dampak turutan dari dinamika pasar keuangan global.

OJK juga terus mencermati perkembangan perekonomian global dan faktor-faktor risiko antara lain kenaikan suku bunga dan perkembangan negosiasi dagang AS-China, serta pengaruhnya terhadap kinerja sektor jasa keuangan nasional.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Oreo Pokemon hadir di Indonesia mulai Mei 2024 mendatang.

Jumat, 26 April 2024 - 00:11 WIB

Oreo Pastikan Hadirkan Kepingan Langka Pokemon ke Indonesia

Kolaborasi edisi terbatas dua merek ikonik dunia OREO dan Pokémon segera hadir dan menginspirasi seluruh penggemarnya di Indonesia.

Prudential Indonesia dan Prudential Syariah Pertahankan Kepemimpinan di Industri Asuransi Jiwa

Kamis, 25 April 2024 - 23:56 WIB

Prudential Indonesia dan Prudential Syariah Umumkan Hasil Kinerja Perusahaan Yang Solid Selama 2023

Prudential Indonesia terus melanjutkan komitmennya melindungi dan mendukung nasabah dengan pembayaran klaim dan manfaat sebesar Rp17 triliun atau lebih dari Rp46 miliar per hari.

Bincang Duta Baca Indonesia di Kabupaten Buleleng, Bali.

Kamis, 25 April 2024 - 23:23 WIB

Bincang Duta Baca Indonesia, Kabupaten Buleleng Bali Siap Atasi Globalisasi Lewat Perpustakaan

Menurut Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng, Gede Suyasa, tantangan globalisasi harus disikapi dengan adaptif agar perpustakaan tidak termarginalkan. Literasi juga diharap bisa menjawab tantangan…

Bank DKI gelar halal bihalal

Kamis, 25 April 2024 - 21:52 WIB

Pemprov DKI Jakarta Apresiasi Bank DKI Sebagai BUMD Penyumbang Dividen Terbesar

Pemprov DKI Jakarta melalui Kepala Badan BP BUMD Provinsi DKI Jakarta, Nasruddin Djoko Surjono menyampaikan apresiasi atas kontribusi Bank DKI sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta…

Sidharth Malik, CEO, CleverTap

Kamis, 25 April 2024 - 19:51 WIB

CleverTap Boyong 10 Penghargaan Bergengsi di Stevie Awards 2024

CleverTap, platform engagement all-in-one, membawa pulang 10 penghargaan bergengsi dari Stevie Awards 2024, platform penghargaan bisnis pertama di dunia. Perusahaan mendapat pengakuan global…