Pertemuan FOMC Perlemah Laju Obligasi

Oleh : Wiyanto | Selasa, 22 Mei 2018 - 09:23 WIB

Ilustrasi obligasi
Ilustrasi obligasi

INDUSTRY.co.id - Jakarta-Diperkirakan peluang pelemahan masih dapat terjadi pada obligasi. Apalagi pelaku pasar mengantisipasi pertemuan FOMC di pekan ini.  Namun demikian, cermati dan waspadai jika masih adanya berbagai sentimen yang dapat membuat laju pasar obligasi kembali melemah.

Analis Binaartha Institutional Research Reza Priyambada mengatakan adanya sejumlah sentimen positif belum mampu memberikan imbas positif pada pergerakan pasar obligasi dimana aksi jual masih terjadi.

"Bahkan imbas kenaikan suku bunga acuan BI pun direspon dengan meningkatnya imbal hasil obligasi dalam negeri sehingga berimbas negatif pada pergerakan pasar obligasi," kata dia di Jakarta, Selasa (22/5/2018).

Sentimen yang sama masih mempengaruhi pergerakan pasar obligasi dimana masih adanya pelemahan Rupiah yang dibarengi dengan kenaikan imbal hasil obligasi AS membuat laju pasar obligasi dalam negeri kembali tertekan pada perdagangan di awal pekan ini. Aksi jual pun kerap terjadi sehingga membuat pergerakan imbal hasil obligasi AS kembali meningkat. Adapun untuk pergerakan masing-masing tenor ialah untuk tenor pendek (1-4 tahun) imbal hasilnya rata-rata naik 6,50 bps; tenor menengah (5-7 tahun) naik 11,86 bps; dan panjang (8-30 tahun) naik 10,41 bps.

Laju pasar obligasi cenderung turun. Pada FR0063 yang memiliki waktu jatuh tempo ±5 tahun dengan harga 94,31% memiliki imbal hasil 6,997% atau naik 0,11 bps dari sebelumnya di harga 94,76% memiliki imbal hasil 6,88%. Untuk FR0075 yang memiliki waktu jatuh tempo ±20 tahun dengan harga 95,65% memiliki imbal hasil 7,94% atau naik 0,14 bps dari sehari sebelumnya di harga 96,96% memiliki imbal hasil 7,80%.

Pada Senin (21/5), rata-rata harga obligasi Pemerintah yang tercermin pada INDOBeX Government Clean Price turun 0,77 bps di level 112,13 dari sebelumnya di level 113,00. Sementara itu, rata-rata harga obligasi korporasi yang tercermin pada INDOBeX Corporate Clean Price turun 0,24 bps di level 106,59 dari sebelumnya di level 106,84. Sementara itu, pergerakan imbal hasil SUN 10Yr berada di level 7,495% dari sebelumnya di level 7,44% dan US Govn’t bond 10Yr di level 3,061% dari sebelumnya di level 3,060% sehingga spread di level kisaran 443,5 bps lebih tinggi dari sebelumnya 437,8 bps.

Sementara pada laju imbal hasil obligasi korporasi, pergerakannya cenderung variatif naik. Pada obligasi korporasi dengan rating AAA dimana imbal hasil untuk tenor 9-10 bergerak naik di kisaran level 9,06%-9,15%. Lalu, obligasi korporasi dengan rating AA untuk tenor 9-10 tahun, imbal hasilnya di kisaran level 9,90%-10,00%. Untuk imbal hasil pada rating A dengan tenor 9-10 tahun di kisaran 11,00%-11,03%, dan pada rating BBB di kisaran 13,60%-13,85%.

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Direktur Utama PT Pegadaian, Damar Latri Setiawan

Kamis, 25 April 2024 - 17:21 WIB

Pegadaian Catat Laba Rp.1,4 T di Kuartal I/2024

PT Pegadaian mencatat kinerja positif pada periode tiga bulan pertama di Tahun 2024. Tercatat pertumbuhan Aset sebesar 14,3% yoy dari Rp. 76,1 triliun naik menjadi Rp. 87 triliun. Kemudian Outstanding…

RUPST PT Dharma Polimental Tbk.

Kamis, 25 April 2024 - 17:11 WIB

Ditengah Situasi Wait & See, Penjualan DRMA Tetap Stabil di Rp1,34 Triliun di Kuartal 1 2024

Emiten manufaktur komponen otomotif terkemuka di Indonesia, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) membagikan dividen tunai sebesar Rp171,29 miliar kepada para pemegang saham.

PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) (Foto Dok Industry.co.id)

Kamis, 25 April 2024 - 16:19 WIB

Jasindo Salurkan Bantuan TJSL untuk Mendukung Perekonomian Masyarakat

PT Asuransi Jasa Indonesia atau Asuransi Jasindo menyalurkan bantuan Tanggung jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) kepada masyarakat di berbagai daerah di Indonesia selama periode Q1 tahun 2024.…

Bahan baku plastik

Kamis, 25 April 2024 - 16:05 WIB

Impor Bahan Baku Plastik Tak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin, Ini Alasannya

Pemerintah telah mengambil langkah responsif untuk menanggapi isu-isu yang dapat mengganggu kelangsungan usaha, salah satunya melalui pemberlakuan peraturan terbaru mengenai kebijakan dan pengaturan…

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita

Kamis, 25 April 2024 - 15:40 WIB

Di Ajang Business Forum Hari Kedua Hannover Messe, RI Pamerkan Keunggulan dan Inovasi Teknologi Industri

Paviliun Indonesia dalam Hannover Messe 2024 kembali mempersembahkan Business Forum untuk mendorong kolaborasi dan kerja sama antara para pelaku industri di dalam negeri dengan negara-negara…