Varites Benih Jagung Hibrida Tahan Bulai Diluncurkan

Oleh : Herry Barus | Minggu, 20 Mei 2018 - 15:54 WIB

Jagung Ilustrasi
Jagung Ilustrasi

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Produsen benih jagung hibrida asal Amerika PT DuPont Indonesia meluncurkan benih jagung hibrida komersial tahan bulai yang diberi nama "P 36 Bekisar".

Peluncuran varietas jagung hibrida terbaru dari DuPont ini dilakukan di Kota Surabaya, Jawa Timur, mengingat dilaporkan banyak kasus serangan penyakit bulai terjadi di wilayah Jawa Timur sebagai basis produksi jagung terbesar Nasional yang memasok 6,18 juta ton, kata Marketing Manager PT DuPont Indonesia Yuana Leksana dalam siaran persnya yang diterima di Jakarta, Minggu (20/5/2018)

Ia mengatakan di sejumlah daerah di Jawa Timur, seperti di Jombang, Kediri, Malang dan Jember sering dilaporkan tanaman petani terjangkit serangan jamur Peronosclerospora maydis. Ancaman jamur yang dikenal dengan sebutan Penyakit Bulai ini termasuk penyakit momok yang menakutkan karena dapat menghilangkan produksi panen jagung petani 50-70 persen," katanya.

Sementara itu, Research & Development Manager PT DuPont Indonesia A. Roviek Kurniawan mengatakan varietas P 36 Bekisar ini diciptakan tidak hanya secara genetis tanaman mampu menahan serangan cendawan Peronosclesrospora maydis tetapi juga masih menampilkan produksi yang tinggi.

"Penemuan varietas P 36 ini sungguh fenomenal. Kami merasa ada faktor keberuntungan sehingga tanaman yang kami riset selama 4-5 tahun itu tidak hanya toleran terhadap serangan bulai tetapi dapat dipanen umur pendek 90 hari dan masih mampu menghasilkan panen yang melimpah. Segmentasi varietas benih jagung hibrida P 36 ditujukan untuk pasar menengah dan atas," katanya.

Saat ini, petani juga mendapatkan benih jagung hibrida dari subsidi benih yang diberikan gratis oleh pemerintah. PT DuPont Indonesia, sebagai perusahaan berbasis riset ikut merespon masalah yang terjadi di lapangan untuk dibuatkan solusinya di perusahaan.

Terdapat, tiga keunggulan dari P 36 Bekisar ini, yakni pertama potensi hasil 9,6 ton hingga 13 ton per hektar. Kedua tanaman lebih tahan terhadap serangan cendawan bulai dan ketiga mampu ditanam rapat hingga 100 ribu tanaman per hektare. (Ant)

Komentar Berita

Industri Hari Ini

RUPST PT PP tahun buku 2023

Rabu, 24 April 2024 - 21:14 WIB

Dua Direksi dan Satu Komisaris Baru Perkuat Pengurus PTPP

PT PP mengubah jajaran direksi dan Komisari usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).

Ilustrasi produksi keramik

Rabu, 24 April 2024 - 18:30 WIB

Dukung Proyek IKN, Industri Keramik Siap Investasi di Kaltim

Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) optimis pemerintahan baru yang akan dipimpin oleh Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan melanjutkan proyek Ibu Kota Negara (IKN)…

Proses bongkar muat sekam padi di storage area sekam padi di Pabrik Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh.

Rabu, 24 April 2024 - 18:13 WIB

Keren! Reduksi Emisi Gas Rumah Kaca, SIG Tingkatkan Penggunaan Bahan Bakar Alternatif Menjadi 559 Ribu Ton

Jakarta– Isu perubahan iklim yang disebabkan oleh emisi gas rumah kaca (GRK) telah menjadi perhatian dunia, dengan munculnya komitmen global untuk mewujudkan net zero emission pada 2060.

Industri keramik

Rabu, 24 April 2024 - 18:00 WIB

Asaki Desak Pemerintah Segera Terapkan Antidumping Keramik China, Besaran Tarif Capai 150%

Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) mendesak KADI untuk bekerja serius dan segera menerapkan kebijakan Antidumping untuk produk keramik impor asal Tiongkok yang secara tren tahunan…

Platform Teknologi Laboratorium di Indonesia Digelar untuk Ketujuh Kalinya

Rabu, 24 April 2024 - 17:56 WIB

Program Keberlanjutan dan Kecerdasan Buatan Menjadi Topik Hangat pada Pameran Lab Indonesia 2024

Jakarta– Lab Indonesia 2024 kembali mempertemukan elit industri laboratorium ilmiah dan analisis pada tanggal 24 – 26 April 2024 di Jakarta Convention Center (JCC).