BNI Perluas Dukungan Pembiayaan Petani Tebu Melalui KUR di Mojokerto

Oleh : Hariyanto | Selasa, 15 Mei 2018 - 13:40 WIB

Ilustrasi Petani Tebu (atr)
Ilustrasi Petani Tebu (atr)

INDUSTRY.co.id - Jakarta - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) memperluas dukungan pembiayaan kepada petani tebu dengan menggunakan skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Desa Mojosarirejo, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan BBNI, Catur Budi Harto mengatakan perseroan siap membiayai para petani tebu dengan skema KUR Linkage melalui Koperasi PT Perkebunan Nusantara (PTPN) dan skema One on One. 

"Skema linkage merupakan kerjasama antara BNI, Koperasi, dan PTPN. Pada skema ini koperasi mengajukan permohonan kredit ke BNI, lalu Koperasi menerus pinjamkan kredit kepada petani. Koperasi menjadi pembeli (offtaker) yang mengakomodir hasil panen petani untuk disetorkan ke pabrik gula untuk dilakukan penggilingan," kata Catur dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (14/5/2018). 

Dijelaskan, setelah terjual PTPN melakukan penyetoran hasil pembayarannya ke rekening koperasi di BNI setelah dikurangi kewajiban koperasi di BNI dan yang terakhir pembayaran kewajiban Koperasi ke BNI oleh PTPN. 

Sementara itu untuk skema one on one sama seperti linkage, namun perbedaannya adalah petani yang telah mendapat rekomendasi dari pabrik gula yang bisa mengajukan kredit ke BNI.

Catur menambahkan langkah tersebut merupakan bagian dari dukungan perseroan terhadap program pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan dan energi serta mensejahterakan petani. 

"Pada tahap awal pembiayaan BNI memberikan kepada 197 petani dengan total penyaluran kredit sebesar Rp1,5 miliar," urainya. 

Tercatat hingga 11 Mei 2018, perseroan telah berhasil menyalurkan KUR mencapai Rp6,85 triliun, atau setara 50,76 persen dari target KUR yang akan disalurkan perseroan pada 2018 sebesar Rp13,5 triliun.

Adapun penyaluran KUR dilakukan secara simbolis kepada tiga petani tebu binaan PTPN X dan BNI yang dilaksanakan ditengah kunjungan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini M Soemarno ke Jawa Timur. 

Menteri BUMN RI meninjau lokasi tebang dan tanam tebu di salah satu lahan pertanian tebu milik petani binaan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X dan BNI di Desa Mojosarirejo. 

Hadir menyaksikan penyaluran KUR tersebut Direktur Utama BNI Achmad Baiquni, Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan BNI Catur Budi Harto, serta CEO BNI Wilayah Surabaya Muhammad Jufri.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Bank DKI gelar halal bihalal

Kamis, 25 April 2024 - 21:52 WIB

Pemprov DKI Jakarta Apresiasi Bank DKI Sebagai BUMD Penyumbang Dividen Terbesar

Pemprov DKI Jakarta melalui Kepala Badan BP BUMD Provinsi DKI Jakarta, Nasruddin Djoko Surjono menyampaikan apresiasi atas kontribusi Bank DKI sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta…

Sidharth Malik, CEO, CleverTap

Kamis, 25 April 2024 - 19:51 WIB

CleverTap Boyong 10 Penghargaan Bergengsi di Stevie Awards 2024

CleverTap, platform engagement all-in-one, membawa pulang 10 penghargaan bergengsi dari Stevie Awards 2024, platform penghargaan bisnis pertama di dunia. Perusahaan mendapat pengakuan global…

Adi Nugroho, Praktisi HRD, Mahasiswa Magister Fakultas Management Technology President University.

Kamis, 25 April 2024 - 19:40 WIB

Anda Lulusan SMK : Penting Untuk Memiliki Strategi 'Memasarkan' Diri

Perkembangan teknologi dan komunikasi telah membawa manusia pada era industry 4.0. Perkembangan tersebut membawa perubahan disetiap lini kehidupan termasuk di ranah Pendidikan dan industri.…

Diskusi bertajuk Tuntutan Implementasi Bisnis Properti & Pembiayaan Hijau (Foto: Ridwan/Industry.co.id)

Kamis, 25 April 2024 - 19:33 WIB

Kian Prospektif, Stakeholder Harap Insentif Properti Hijau

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus berupaya mendorong konsep bisnis berkelanjutan di sektor properti termasuk sektor pembiayaannya.

Direktur Utama PT Pegadaian, Damar Latri Setiawan

Kamis, 25 April 2024 - 17:21 WIB

Pegadaian Catat Laba Rp.1,4 T di Kuartal I/2024

PT Pegadaian mencatat kinerja positif pada periode tiga bulan pertama di Tahun 2024. Tercatat pertumbuhan Aset sebesar 14,3% yoy dari Rp. 76,1 triliun naik menjadi Rp. 87 triliun. Kemudian Outstanding…