Utamakan Efisiensi, Kinerja Pupuk Indonesia Makin Kinclong

Oleh : Hariyanto | Selasa, 08 Mei 2018 - 18:55 WIB

RUPS Pupuk Indonesia
RUPS Pupuk Indonesia

INDUSTRY.co.id - Jakarta - PT Pupuk Indonesia (Persero) berhasil meningkatkan penyaluran pupuk bersubsidi selama tahun 2017. Secara keseluruhan, Pupuk Indonesia menyalurkan 9,3 juta ton pupuk untuk sektor PSO (Public Service Obligation) dengan rincian 4,1 juta ton urea, 2,68 juta ton NPK, 851 ribu ton SP36, 961 ribu ton ZA dan 688 ribu ton pupuk organik.

Jumlah penyaluran PSO ini meningkat dari 9,18 juta ton di tahun 2016. Sedangkan penjualan ke sektor non subsidi mencapai 2,19 juta ton.

Direktur Utama Pupuk Indonesia, Aas Asikin Idat, mengungkapkan bahwa meskipun dapat menyalurkan pupuk bersubsidi lebih besar dibandingkan jumlah tahun 2016, justru Perusahaan dapat menekan biaya penyaluran subsidi sehingga menghemat beban biaya subsidi yang dibayarkan Pemerintah.

Kami menerapkan kebijakan untuk menekan biaya-biaya, terutama efisiensi konsumsi bahan baku dan biaya distribusi pupuk, sehingga Perusahaan turut berkontribusi mengurangi beban subsidi Pemerintah sebesar Rp1,88 triliun, kata Aas.

PT Pupuk Indonesia (Persero) berhasil melampaui target laba yang ditetapkan Pemegang Saham sebesar 150,2% dari target RKAP. Pada tahun 2017, BUMN pupuk tersebut mencatatkan laba sebesar Rp3,08 triliun, lebih besar dari target sebesar Rp2,05 triliun, dengan total pendapatan mencapai Rp58,96 triliun.

Perolehan laba tersebut sebenarnya masih lebih rendah dibandingkan tahun 2016, yaitu sebesar Rp3,53 triliun.

Penyebabnya, pertama karena kita melakukan efisiensi sehingga mengurangi pendapatan subsidi. Selain itu, harga komoditi urea dan amoniak internasional juga mengalami penurunan sangat drastis sehingga mengurangi pendapatan Perusahaan dari sektor pupuk non subsidi, kata Aas.

Pendapatan Pupuk Indonesia dari sektor pupuk bersubsidi memang berkurang dari Rp26,85 triliun di tahun 2016, menjadi Rp24,97 triliun pada tahun 2017, sehingga secara langsung memberikan penghematan pengeluaran Pemerintah untuk subsidi pupuk.

Meskipun demikian, penyaluran pupuk bersubsidi di tahun 2017 justru mengalami peningkatan, dari 9,18 juta ton menjadi 9,30 juta ton di tahun 2017. Ini membuktikan walaupun kita melakukan efisiensi, tidak mengurangi pelayanan kita ke sektor PSO, tambahnya.

Rekor Produksi Tertinggi

Pada tahun 2017, Pupuk Indonesia juga berhasil mencapai rekor produksi tertinggi sepanjang berdirinya Perusahaan, yaitu sebesar 11,42 juta ton untuk segala jenis pupuk. Kenaikan produksi ini antara lain didorong oleh mulai beroperasinya pabrik baru Pusri 2B yang berkapasitas 970 ribu ton per tahun.

Selain itu, reliabilitas pabrik juga terus meningkat sehingga mengurangi terjadinya unscheduled shutdown, kata Aas.

Hal ini juga mendorong turunnya rasio konsumi gas bumi untuk produk urea, dari rata-rata 29,86 MMBTU per ton menjadi 28,69 MMBTU/ton. Turunnya rasio konsumsi gas bumi adalah hasil dari semakin handalnya pabrik-pabrik kita berkat program revitalisasi yang kita jalankan, kata Aas.

Untuk produksi produk non pupuk, yang terdiri dari produk seperti asam sulfat, asam fosfat dan produk sampingan lainnya, mencapai 5,42 juta ton dari target sebesar 5,8 juta ton.

Kinerja Keuangan Tetap Terjaga

Selama dua tahun terakhir, industri pupuk di Indonesia mengalami kondisi yang cukup sulit, yaitu jatuhnya harga komoditi urea dan amoniak di pasar internasional. Hal ini dipicu oleh oversupply-nya pasar internasional serta turunnya harga energi dunia, khususnya gas yang merupakan bahan baku utama pembuatan pupuk urea.

Hal ini cukup berpengaruh terhadap kinerja Pupuk Indonesia secara keseluruhan, dimana pendapatan perusahaan menurun dari Rp64,16 triliun menjadi 58,96 triliun. Namun, Perusahaan tetap dapat menjaga kondisi keuangannya. Total asset perusahaan bertambah dari Rp127,1 triliun menjadi Rp128,49 triliun.

Program-program investasi dan pengembangan juga tetap dapat berjalan dengan baik, antara lain penyelesaian Pabrik Pusri 2B, pembangunan Pabrik Amurea 2 di Gresik, pengembangan NPK di Pusri, pabrik Gas Cogen Plant di Gresik dan lain sebagainya.
Kontribusi pajak terhadap Pemerintah juga masih cukup baik yaitu sebesar Rp4,94 triliun, dan deviden sebesar Rp768,85 miliar., demikian Aas.

Lebih lanjut, Aas mengucapkan terima kasih atas dukungan Pemerintah yang sangat baik terhadap industri pupuk. Kebijakan Pemerintah untuk menurunkan harga gas berperan besar dalam menjaga daya saing Perusahaan serta penghematan pengeluaran subsidi Pemerintah, kata Aas.

Selain itu, program sinergi dan dukungan Kementerian BUMN juga berdampak sangat besar terhadap kinerja Perusahaan. Disamping juga tentunya dukungan dari Kementerian Pertanian, Perindustrian, SKK Migas, dan berbagai pihak yang baik secara langsung maupun tidak, berkontribusi terhadap kinerja Pupuk Indonesia, tutup Aas.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Penandatanganan kerjasama RS Premier Bintaro dengan BMW Indonesia.

Rabu, 24 April 2024 - 23:32 WIB

Kolaborasi RS Premier Bintaro dan BMW Indonesia Tingkatkan Patien Experience

Penandantanganan menghasilkan kolaborasi RSPB dengan BMW Indonesia dalam menyediakan layanan kesehatan premium pengantaran pasien pasca operasi kasus bedah orthopedi dan bedah vaskular.

#bluBuatBaik Waste Station sudah tersebar di 7 lokasi strategis.

Rabu, 24 April 2024 - 23:16 WIB

Hari Bumi, Ini Langkah Kecil Memilah Sampah Untuk Bumi Lebih Sehat

blu by BCA Digital turut memfasilitasi dengan membangun sarana seperti Waste Station dan mengintegrasikan aplikasi Rekosistem x blu untuk mendorong perubahan kebiasaan dalam mengelola sampah…

RUPST PT PP tahun buku 2023

Rabu, 24 April 2024 - 21:14 WIB

Dua Direksi dan Satu Komisaris Baru Perkuat Pengurus PTPP

PT PP mengubah jajaran direksi dan Komisari usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).

Ilustrasi produksi keramik

Rabu, 24 April 2024 - 18:30 WIB

Dukung Proyek IKN, Industri Keramik Siap Investasi di Kaltim

Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) optimis pemerintahan baru yang akan dipimpin oleh Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan melanjutkan proyek Ibu Kota Negara (IKN)…

Proses bongkar muat sekam padi di storage area sekam padi di Pabrik Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh.

Rabu, 24 April 2024 - 18:13 WIB

Keren! Reduksi Emisi Gas Rumah Kaca, SIG Tingkatkan Penggunaan Bahan Bakar Alternatif Menjadi 559 Ribu Ton

Jakarta– Isu perubahan iklim yang disebabkan oleh emisi gas rumah kaca (GRK) telah menjadi perhatian dunia, dengan munculnya komitmen global untuk mewujudkan net zero emission pada 2060.