Generali Edukasi Asuransi Syariah ke Jamaah Umroh

Oleh : Herry Barus | Rabu, 02 Mei 2018 - 20:45 WIB

Peluncuran Generali Protection (G-PRO) (Foto: Ridwan/INDUSTRY.co.id)
Peluncuran Generali Protection (G-PRO) (Foto: Ridwan/INDUSTRY.co.id)

INDUSTRY.co.id - Jakarta- PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia membantu pemerintah dalam meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai asuransi syariah dan wakaf melalui edukasi ke calon jamaah umroh.

Chief Marketing and Product Management Generali Indonesia Vivin Arbianti Gautama mengatakan pihaknya terus berkomitmen untuk terus mendorong pertumbuhan sektor keuangan syariah di Indonesia melalui berbagai kegiatan yang mampu meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai manfaat asuransi syariah dan wakaf.

"Dengan sosialiasi dan edukasi yang berkelanjutan, kami yakin wakaf akan menjadi salah satu sumber pendanaan yang dapat berkontribusi besar bagi pertumbuhan Indonesia," ujar Vivin di Jakarta, Rabu (2/5/2018)

Berdasarkan Survey Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) yang diadakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada September 2016 menunjukkan bahwa literasi keuangan syariah berada di level 8,11 persen dan inklusi keuangan syariah berada pada 11,06 persen.

Jika dibandingkan dengan konvensional yang angka indeks literasinya berada di 29,66 persen serta inklusinya yang 67,82 persen, maka indeks keuangan syariah masih jauh lebih kecil. Padahal potensi asuransi Syariah khususnya dengan fitur Wakaf memiliki potensi yang sangat besar di Indonesia.

Selain itu OJK, Asosiasi Syariah Indonesia (AASI) juga mencatat indeks literasi asuransi syariah di Indonesia masih relatif rendah, yakni di angka 2,51 persen yang artinya, di antara 1.000 orang Indonesia, hanya ada 25 orang yang mengerti dan memahami asuransi Syariah.

Dalam acara Dialog Umroh 2018 yang dilaksanakan di tiga kota, yakni Jakarta, Medan dan Surabaya dengan total peserta lebih dari 600 orang itu, juga dihadiri oleh perwakilan Kementerian Agama RI.

Dalam diskusi tersebut, Generali memaparkan konsep Wakaf sebagai salah satu instrument keuangan syariah yang memiliki kontribusi besar untuk tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) seperti mengurangi kemiskinan, penyediaan fasilitas umum serta meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan.

Selain itu wakaf dapat menjadi alternatif ibadah selain umroh dan haji yang sekaligus dapat membantu masyarakat banyak. (Ant)

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Halalbihalal Idul Fitri 1445 H, Menteri Basuki Ingatkan Insan PUPR Perbarui Niat Kerja untuk Ibadah

Selasa, 16 April 2024 - 14:03 WIB

Halalbihalal Idul Fitri 1445 H, Menteri Basuki Ingatkan Insan PUPR Perbarui Niat Kerja untuk Ibadah

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menggelar kegiatan Halalbihalal di kantor Kementerian PUPR pada hari pertama masuk kantor usai Libur Idul Fitri 1445 H, Selasa (16/4/2024),…

Atasi Downtime, Simak Strategi Ini Agar Hybrid Meeting Berjalan Lancar

Selasa, 16 April 2024 - 13:53 WIB

Atasi Downtime, Simak Strategi Ini Agar Hybrid Meeting Berjalan Lancar

Penerapan sistem kerja hybrid di Indonesia semakin bertambah. Survei Logitech mengenai "Hybrid Work Trend & Insights Indonesia 2023" menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan (27%) dalam…

Xiaomi Ramadan Xtra

Selasa, 16 April 2024 - 10:48 WIB

Promo Ramadan Xtra Xiaomi Hadirkan Potongan Harga Hingga 800 Ribu Rupiah

Ramadan 2024 menjadi istimewa karena suasana telah kembali normal, memungkinkan setiap orang sepenuhnya mengabdikan diri pada ibadah, doa, serta memperkuat ikatan keluarga dan kerabat.

Panglima Jenderal TNI Agus Subiyanto Tinjau Arus Balik Lebaran 1445 H/2024

Selasa, 16 April 2024 - 10:12 WIB

Panglima Jenderal TNI Agus Subiyanto Tinjau Arus Balik Lebaran 1445 H/2024

Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto bersama Menko PMK Muhadjir Effendy, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meninjau pelaksanaan arus…

Hutama Karya Kantongi Laba Bersih Rp 1, 872 Triliun

Selasa, 16 April 2024 - 09:42 WIB

Hutama Karya Kantongi Laba Bersih Rp 1, 872 Triliun

Tidak lama ini, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memberi apresiasi positif PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) sebagai BUMN yang tergolong “sehat”.