BBP Mektan Kementan Segera Launching Smart Irrigation

Oleh : Wiyanto | Kamis, 26 April 2018 - 14:44 WIB

Balai Besar Pengembanggan Mekanisasi Pertanian gulirkan paket smart irrigation
Balai Besar Pengembanggan Mekanisasi Pertanian gulirkan paket smart irrigation

INDUSTRY.co.id - Pertanaman komoditi pertanian kini semakin dikembangkan di lahan suboptimal, tak terkecuali dengan tebu. Guna mendukung pertanaman tebu, Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian (BBP Mektan) menggulirkan Paket Smart Irrigation berupa alat dan teknologi irigasi lahan suboptimal. Paket teknologi smart irrigation ini direncanakan akan dilaunching oleh Bapak Menteri Pertanian pada 8 Mei 2018 di BBP Mektan Serpong. Teknologi ini diharapkan menjadi solusi teknologi irigasi pintar bagi pertanaman tebu dan komoditas lainnya di lahan sub optimal

Kepala BBP Mektan, Andi Nur Alamsyah menuturkan kunci pengelolaan lahan sub optimal adalah teknologi irigasi dan dibutuhkan teknologi yang smart (pintar). Salah satu contoh lahan sub optimal yang kini tengah dikembangkan oleh pemerintah adalah perkebunan tebu di Bombana, Sulawesi Tenggara.

“Di sana, penggunaan air harus digunakan secara minimal karena sumber air yang terbatas. Dibutuhkan teknologi irigasi yang bisa mengalirkan air secara efisien namun tetap bisa menghasilkan,” demikian kata Nur Alam di Jakarta, Kamis (26/4/2018).

Karenanya, tegas Nur Alam, BBP Mektan menggulirkan paket teknologi yang dikenal dengan nama Smart Irrigation yang terdiri dari alat tanam tebu dan pemasang dripline irigasi terintegrasi yang menggunakan sistem irigasi bawah tanah (sub surface).

“Kami sekalian membuat alat yang mengintegrasikan mesin tanam tebu dengan pemasangan dripline irigasi, sambil bertanam tebu bisa dipasang sistem irigasinya,” tegasnya.

Lebih lanjut Nur Alam mengatakan Smart irrigation yang terpasang di BBP Mektan menggunakan instalasi irigasi tetes yang dilengkapi dengan pengatur debit tetesan air, pengatur dosis pupuk, dan sensor kebutuhan air yang terintegrasi dikendalikan secara otomatis. Tipe irigasi tetes yang digunakan adalah tipe sub surface, yaitu slang penetesnya (dripline) ditanam pada kedalaman 15 – 17 cm dari permukaan tanah.

Sistem irigasi dripline tersebut dipasang bersamaan dengan bertanam tebu agar efisien tenaga kerja. Mekanisme kerjanya alat ini ditarik dengan traktor roda 4 sambil memasang driplinenya sekaligus bertanam tebu.

“Bibit tebu sendiri ditanam 5 cm diatas dripline dan alsin dilengkapi dengan pembuka alur dan penutup alur sehingga dalam satu kali operasional bisa melakukan dua pekerjaan sekaligus,” katanya.

Dalam mengoperasikan alsintan ini, hanya perlu 2-3 operator saja di mana 1 orang sebagai operator traktor, 2 orang operator bibit. Alat ini mampu mengerjakan lahan seluas 2 ha dalam satu hari saja. Sehingga efisien dalam waktu dan tenaga kerja. Namun Kepala BBP Mektan ini menyarankan dalam penggunaan alsintan ini, kondisi tanah yang bisa digunakan adalah tanah berpasir.

“Kalau tanah berpasir, mau hujan atau tidak, enggak masalah. Tapi kalau tanahnya berlempung tinggi, sebaiknya pengoperasian alat dilakukan saat kering," tuturnya.

Pada pertanian skala besar, irigasi tetes cocok untuk sistem pertanian berjajar, untuk buah-buahan, juga sistem irigasi di dalam greenhouse. Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian (BBP Mektan) bahkan menerapkannya pada pertanaman tebu di lahan sub optimal untuk bisa menghasilkan tebu yang berkualitas.

Kepala Bidang Kerjasama, Pendayagunaan Perekayasaan dan Pengujian BBP Mektan, Agung Prabowo menambahkan bahwa model pengairan pada pertanaman tebu yang umum digunakan selama ini adalah irigasi permukaan, salah satunya dengan memompa air embung kemudian dialirkan melalui pipanisasi dan lahan kemudian digenangi. Model pengairan lainnya dengan menggunakan big gun sprinkler. Perlu adanya irigasi yang efisien, efektif dan terkendali, salah satu model irigasi yang bisa digunakan adalah irigasi tetes (drip irrigation).

“Jika menggunakan irigasi tetes, pengairan dilakukan di sekitar perakaran sehingga air yang diteteskan hanyalah sebatas kebutuhan air tanaman saja," ungkapnya.

 
 
 
 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Bank DKI gelar halal bihalal

Kamis, 25 April 2024 - 21:52 WIB

Pemprov DKI Jakarta Apresiasi Bank DKI Sebagai BUMD Penyumbang Dividen Terbesar

Pemprov DKI Jakarta melalui Kepala Badan BP BUMD Provinsi DKI Jakarta, Nasruddin Djoko Surjono menyampaikan apresiasi atas kontribusi Bank DKI sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta…

Sidharth Malik, CEO, CleverTap

Kamis, 25 April 2024 - 19:51 WIB

CleverTap Boyong 10 Penghargaan Bergengsi di Stevie Awards 2024

CleverTap, platform engagement all-in-one, membawa pulang 10 penghargaan bergengsi dari Stevie Awards 2024, platform penghargaan bisnis pertama di dunia. Perusahaan mendapat pengakuan global…

Adi Nugroho, Praktisi HRD, Mahasiswa Magister Fakultas Management Technology President University.

Kamis, 25 April 2024 - 19:40 WIB

Anda Lulusan SMK : Penting Untuk Memiliki Strategi 'Memasarkan' Diri

Perkembangan teknologi dan komunikasi telah membawa manusia pada era industry 4.0. Perkembangan tersebut membawa perubahan disetiap lini kehidupan termasuk di ranah Pendidikan dan industri.…

Diskusi bertajuk Tuntutan Implementasi Bisnis Properti & Pembiayaan Hijau (Foto: Ridwan/Industry.co.id)

Kamis, 25 April 2024 - 19:33 WIB

Kian Prospektif, Stakeholder Harap Insentif Properti Hijau

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus berupaya mendorong konsep bisnis berkelanjutan di sektor properti termasuk sektor pembiayaannya.

Direktur Utama PT Pegadaian, Damar Latri Setiawan

Kamis, 25 April 2024 - 17:21 WIB

Pegadaian Catat Laba Rp.1,4 T di Kuartal I/2024

PT Pegadaian mencatat kinerja positif pada periode tiga bulan pertama di Tahun 2024. Tercatat pertumbuhan Aset sebesar 14,3% yoy dari Rp. 76,1 triliun naik menjadi Rp. 87 triliun. Kemudian Outstanding…