Uji Coba Ganjil Genap Jagorawi, Pengamat Transportasi: Waktu Tempuh Jadi Lebih Singkat

Oleh : Hariyanto | Senin, 23 April 2018 - 10:22 WIB

Pengamat Transportasi Yayat Supriatna
Pengamat Transportasi Yayat Supriatna

INDUSTRY.co.id - Jakarta – Hampir sepekan pasca uji coba kebijakan sistem ganjil–genap pada kendaraan pribadi di Gerbang Tol Cibubur 2 ruas Tol Jagorawi oleh Kementerian Perhubungan menuai respon positif karena waktu tempuh di ruas Tol Jagorawi dinilai lebih singkat.

Pengamat Transportasi Yayat Supriatna mengatakan dengan diberlakukannya kebijakan ganjil-genap di Gerbang Tol Cibubur 2 ruas Tol Jagorawi terjadi peningkatan kecepatan kendaraan sehingga waktu tempuh yang diperlukan untuk menuju Jakarta lebih singkat. Ia mengapresiasi pemerintah yang telah berupaya mencari solusi menangani kemacetan.

“Ini luar biasa, kepadatan berkurang, kecepatan bisa lebih baik, waktu tempuh menjadi lebih cepat. Perjalanan lebih cepat itu rata-rata bisa kecepatan 90 – 100 km/jam (di Tol Jagorawi) artinya disini ada kecepatan maksimal yang bisa didapat. Ini sangat membantu para pengguna untuk mendapatkan waktu perjalanan yang lebih baik dibandingkan dengan sebelum ada ganjil-genap,” kata Yayat di Jakarta, Jumat (20/4/2018).

Akan tetapi diakui Yayat saat ini masih terjadi kepadatan khususnya di ruas Tol Dalam Kota sebagai imbas pertemuan dari arah Bekasi dan Bogor. Namun dikatakan Yayat kepadatannya di di ruas Tol Dalam Kota sudah lebih baik.

“Harus diakui kita masih punya bottle neck nya itu di ruas Tol Dalam Kota. Tapi intinya di dalam kecepatan, di Tol Dalam Kota relatif cukup baiklah, tidak separah dulu. Memang masih ada kepadatan tapi hanya pada beberapa titik saja. Terlebih masih ada pemberlakuan contra flow di Tol Dalam Kota mulai Cawang hingga Semanggi, itu sangat membantu,” ucap Yayat.

Ditambahkan Yayat, dari Bogor ke Grogol di Jakarta ia hanya perlu waktu 1 jam. Menurutnya waktu tempuh ini dulunya hanya didapat pada waktu malam hari saja ataupun pada hari libur.

Pada kesempatan yang sama Yayat mengajak masyarakat untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam upaya mengatasi kemacetan di Ibukota. Yayat menghimbau agar masyarakat yang terdampak kebijakan ini mendukung dengan beralih dari angkutan pribadi ke angkutan umum, termasuk masyarakat yang mengeluhkan kepadatan di jalan arteri sebagai dampak pemberlakuan kebijakan ini. 

Yayat memastikan kebijakan ini sudah berlandaskan asas keadilan. Selain kebijakan ini dilakukan secara situasional dari pukul 06.00 hingga pukul 09.00, masyarakat pengguna kendaraan pribadi bisa merasakan dampak kebijakan ini secara bergantian, terlebih pemerintah dalam hal ini telah berupaya menyediakan angkutan umum yang layak di titik-titik tertentu.

“Kalau kita tidak ingin masuk ke jalan arteri yang macet sebetulnya tinggal pindah ke angkutan umum saja, kan kondisi angkutan umum yg disediakan tidak seburuk apa yg dirasakan selama ini. Kemudian dari sisi keadilan pun sebetulnya sudah diberlakukan, artinya satu kebijakan ini tidak sepanjang hari hanya dari pukul 06.00 sampai pukul 09.00. Jadi arteri tidak macet selamanya,” ujarnya.

Soal angkutan umum Yayat berharap pemerintah menambah jumlah armada angkutan umum. Hal lainnya soal tarif parkir kendaraan pribadi di titik-titik yang telah ditentukan juga perlu dibuat lebih murah. Menurutnya denga begitu masyarakat akan lebih tertarik untuk berpindah ke angkutan umum karena biaya yang dikeluarkan masyarakat akan lebih murah jika menggunakan angkutan umum.

Lebih lanjut Yayat mengungkapkan perlu adanya percepatan pembangunan infrastruktur transportasi seperti proyek jalur double-double track kereta api hingga Cikarang, proyek LRT, proyek Tol Jakarta – Cikampek elevated, dan proyek Tol Becakayu. Selain itu jalur khusus angkutan umum bus di ruas tol perlu benar-benar dibuat seperti jalur Trans Jakarta yang sudah ada sekarang.

“Dengan DDT orang dari Cikarang, Bekasi, Tambun, itu akan lebih cepat masuk ke Jakarta. Kemudian ditambah lagi dengan LRT jadi, kalau elevated Tol Jakarta-Cikampek, Tol Becakayu kalau jadi itu Bekasi luar biasa solusinya,” ungkap Yayat.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyambut baik respon positif pengamat transportasi soal keberhasilan uji coba ganjil-genap di Gerbang Tol Cibubur 2 ruas Tol Jagorawi. Terlebih respon positif juga diberikan dari masyarakat yang merasakan langsung dampak uji coba kebijakan ganjil-genap Tol Jagorawi.

“Saya mengucapkan terimakasih kepada pak Yayat dan pihak-pihak lain yang telah mendukung upaya pemerintah untuk menangani persoalan kemacetan ibukota, ini perlu dukungan semua pihak termasuk masyarakat,” kata Menhub Budi di sela-sela kunjungan kerjanya di Palembang (20/4/2018).

Selanjutnya, Menhub berkomitmen akan terus mengevaluasi kebijakan ganjil-genap baik di Tol Jagorawi maupun di Tol Jakarta-Tangerang sebelum kebijakan ini diberlakukan secara penuh. Terkait rencana tersebut Menhub akan berkomunikasi dengan para pengamat terkait agar saat pelaksanaannya dapat berjalan dengan baik. 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) (Foto Dok Industry.co.id)

Kamis, 25 April 2024 - 16:19 WIB

Jasindo Salurkan Bantuan TJSL untuk Mendukung Perekonomian Masyarakat

PT Asuransi Jasa Indonesia atau Asuransi Jasindo menyalurkan bantuan Tanggung jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) kepada masyarakat di berbagai daerah di Indonesia selama periode Q1 tahun 2024.…

Bahan baku plastik

Kamis, 25 April 2024 - 16:05 WIB

Impor Bahan Baku Plastik Tak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin, Ini Alasannya

Pemerintah telah mengambil langkah responsif untuk menanggapi isu-isu yang dapat mengganggu kelangsungan usaha, salah satunya melalui pemberlakuan peraturan terbaru mengenai kebijakan dan pengaturan…

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita

Kamis, 25 April 2024 - 15:40 WIB

Di Ajang Business Forum Hari Kedua Hannover Messe, RI Pamerkan Keunggulan dan Inovasi Teknologi Industri

Paviliun Indonesia dalam Hannover Messe 2024 kembali mempersembahkan Business Forum untuk mendorong kolaborasi dan kerja sama antara para pelaku industri di dalam negeri dengan negara-negara…

PempekRoyal

Kamis, 25 April 2024 - 15:05 WIB

Siap Support Franchisee di Seluruh Indonesia, PempekRoyal Hadirkan Solusi Bisnis Makanan Tidak Tergantung Chef

Bisnis makanan seringkali mengalami kendala chef mengundurkan diri, dan ketika terjadi pergantian chef, rasa berbeda, maka jumlah konsumen menurun. Di luar itu, juga ada resiko membuang produk…

Dok. Kommo

Kamis, 25 April 2024 - 14:45 WIB

WhatsApp Chatbot dari Kommo: Hadir Karena Kesadaran akan Pentingnya Menghadirkan Solusi Fleksibel untuk Bisnis

Perubahan lanskap bisnis dewasa ini telah menuntut adaptasi yang cepat dari perusahaan-perusahaan di berbagai sektor. Dengan berkembangnya teknologi dan perubahan perilaku konsumen, bisnis tidak…