Tak Nyaman Bersama Setnov, Fredrich Minta Dipindahkan ke Rutan Cipinang

Oleh : Herry Barus | Jumat, 20 April 2018 - 05:21 WIB

Fredrich Yunadi (Foto Dok Industry.co.id)
Fredrich Yunadi (Foto Dok Industry.co.id)

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Pengacara Fredrich Yunadi meminta untuk dipindahkan penahanannya ke rumah tahanan Cipinang dari rumah tahanan gedung KPK karena merasa tidak nyaman satu ruangan dengan Setya Novanto.

"Ke rutan Cipinang, jadi kalau datang terlambat bukan salah saya. Di sana bisa sampai tiga jam yang jemput jaksa penuntut umum (JPU)," kata Fredrich dalam sidang di pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Kamis (19/4/2018)

Fredrich Yunadi didakwa bersama-sama dengan dokter RS Medika Permata Hijau Bimanesh Sutarjo dengan tuduhan menghindarkan ketua DPR Setya Novanto diperiksa dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi KTP-Elektronik.

"Tidak masalah kami sidang siang. Ini kan ada laporan dari rutan," kata JPU KPK Kresno Anto Wibowo.

"Kami ditahan satu ruangan dengan SN (Setya Novanto) sedangkan beliau adalah saksi, ini kan akan menjadi komplikasi, itu sebetulnya tidak boleh pak. Saya saja pak tadi ketemu Pak Bimanesh saya hanya salam saja langsung saya kaget. Saya hanya 'say hello' apalagi satu kamar, Pak kalau mau rasakan coba menginap semalam baru tahu apa yang terjadi," ungkap Fredrich.

"Sesuai janji kami tampilkan bagaimana pelayanan dan perawatan tahanan di rutan KPK kelas 1 Jakarta Timur cabang KPK Pelaksanaan disana mengacu UU No 12 tahun 1995 tentang pemasyarakatan," kata JPU Takdir Sulhan.

"Pemasyarakat kan narapidan dan rutan kan tahanan," balas Fredrich sengit.

"Ini aturan tempat tahanan dari Kemenkumham. Memang ada lex spesialis bagi tahanan KPK. Kami tampilkan rutan di KPK. Intinya kami menyampaikan lewat foto. Kegiatan kami ada pengajian bagi tahanan, untuk pengajian juga ada apakah terdakwa ada atau tidak, silahkan," tambah jaksa Takdir kepada awak media.

Takdir mengatakan bahwa di rutan KPK seluruh fasilitas kesehatan dan jasmani sudah lengkap. "Semua hak tahanan kami utamakan HAM, minggu lalu obat alganax kami sampaikan," tambah Takdir merujuk obat penenang untuk Fredrich.

"Coba saja anda masuk sana," ungkap Fredrich.

"Kemudian sel tahanan dan makanan diprotes yaitu kacang ijo memang sendok satu cuma wadahnya satu mangkok," kata jaksa Takdir.

"Iya tapi biji kacang ijo bisa dihitung, minum air bikin kembung. Coba anda yang masuk," balas Fredrich dengan nada tinggi.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Halalbihalal HPJI, Menteri Basuki Ingatkan untuk Terus Tingkatkan Kualitas Jalan

Jumat, 26 April 2024 - 06:39 WIB

Halalbihalal HPJI, Menteri Basuki Ingatkan untuk Terus Tingkatkan Kualitas Jalan

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menghadiri agenda halalbihalal Himpunan Pengembang Jalan Indonesia (HPJI) di Jakarta, Kamis (25/4). Hadir mendampingi Menteri…

Kepala Bakamla RI Orasi Ilmiah di Hadapan Ribuan Mahasiswa Universitas Bengkulu

Jumat, 26 April 2024 - 05:21 WIB

Kepala Bakamla RI Orasi Ilmiah di Hadapan Ribuan Mahasiswa Universitas Bengkulu

Kepala Bakamla RI Laksdya TNI Dr. Irvansyah, S.H., M.Tr.Opsla., berkunjung ke Provinsi Bengkulu dalam rangka mengisi Orasi Ilmiah Dies Natalis Universitas Bengkulu ke-42. Kegiatan berlangsung…

Panglima Jenderal TNI Agus Subiyanto Hadiri Halal Bihalal PP Muhammadiyah di UMJ

Jumat, 26 April 2024 - 05:16 WIB

Panglima Jenderal TNI Agus Subiyanto Hadiri Halal Bihalal PP Muhammadiyah di UMJ

Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menghadiri acara Silaturrahim Halal Bihalal 1445 H Pimpinan Pusat Muhammadiyah berlangsung di Gedung Cendekia Lantai dasar, auditorium KH. A. Azhar Basyir,…

Oreo Pokemon hadir di Indonesia mulai Mei 2024 mendatang.

Jumat, 26 April 2024 - 00:11 WIB

Oreo Pastikan Hadirkan Kepingan Langka Pokemon ke Indonesia

Kolaborasi edisi terbatas dua merek ikonik dunia OREO dan Pokémon segera hadir dan menginspirasi seluruh penggemarnya di Indonesia.

Prudential Indonesia dan Prudential Syariah Pertahankan Kepemimpinan di Industri Asuransi Jiwa

Kamis, 25 April 2024 - 23:56 WIB

Prudential Indonesia dan Prudential Syariah Umumkan Hasil Kinerja Perusahaan Yang Solid Selama 2023

Prudential Indonesia terus melanjutkan komitmennya melindungi dan mendukung nasabah dengan pembayaran klaim dan manfaat sebesar Rp17 triliun atau lebih dari Rp46 miliar per hari.