Bank Indonesia Diperkirakan Tak Bergemingkan Suku Bunga di Level 4,25 Persen

Oleh : Wiyanto | Kamis, 19 April 2018 - 10:31 WIB

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira

INDUSTRY.co.id - Jakarta-Bank Indonesia (BI) akan merilis kebijakan suku bunga atau BI 7days repo rate. Diperkirakan suku bunga akan tetap di 4,25%.

Bhima Yudhistira, ekonom INDEF mengatakan, ada beberapa faktor yang diharapkan menjadi perhatian utama BI di antaranya, dari faktor eksternal bulan Mei diperkirakan The Fed akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps melanjutkan pengetatan moneter sebelumnya.

"Hal ini berpengaruh terhadap naiknya yield surat utang dan sentimen investor untuk mengalihkan uangnya ke aset dengan return yang lebih besar. Potensi pelemahan nilai tukar pada bulan Mei harus diantisipasi BI," kata dia di Jakarta, Kamis (19/4/2018).

Menurut dia, alasan lain karena gejolak geopolitik yakni meningkatnya tensi di Timur Tengah akibat konflik Suriah serta ketidakpastian perang dagang AS-China dapat menganggu kinerja perekonomian domestik khususnya sisi ekspor. Lalu harga minyak dunia diperkirakan akan naik hingga 75 USD per barel untuk jenis Brent pada bulan Mei. Saat ini harga minyak ada dikisaran 70-73 usd per barel. Kenaikan harga minyak mentah mempengaruhi inflasi dari sisi administered price terutama harga BBM non subsidi.

"Inflasi volatile food terutama jelang Ramadhan perlu mendapat perhatian utama. Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasiona beberapa komoditas seperti bawang merah mengalami kenaikan harga 32,6% (mtm), Daging ayam naik 4,8%, bawang putih naik 1,19% dan daging sapi tercatat naik 0,04%," katanya.


Kemudian, kata dia alasan selanjutnya, pada triwulan ke II 2018 terdapat beberapa emiten yang akan membagikan dividen. Hal ini membuat permintaan dolar meningkat. Pengaruh langsung ke defisit transaksi berjalan yang cenderung melebar mengikuti faktor seasonal.

BI katanya, harus lihat intermediasi perbankan per data Februari 2018 berjalan melambat terbukti dari penurunan bunga kredit perbankan hanya 5 bps menjadi  11,27% sementara untuk bunga KMK hanya turun 3 bps jadi 11,78%. Kredit Konsumsi turun 8 bps jadi 14,5%.

"BI diperkirakan tidak akan utak atik bunga acuan sepanjang tahun 2018 ini, BI akan gunakan cara lain untuk pacu intermediasi perbankan khususnya dengan pengendalian inflasi dan koordinasi dgn OJK untuk efisiensi operasional perbankan agar bunga kredit bisa turun," katanya.

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Ilustrasi produksi keramik

Rabu, 24 April 2024 - 18:30 WIB

Dukung Proyek IKN, Industri Keramik Siap Investasi di Kaltim

Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) optimis pemerintahan baru yang akan dipimpin oleh Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan melanjutkan proyek Ibu Kota Negara (IKN)…

Proses bongkar muat sekam padi di storage area sekam padi di Pabrik Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh.

Rabu, 24 April 2024 - 18:13 WIB

Keren! Reduksi Emisi Gas Rumah Kaca, SIG Tingkatkan Penggunaan Bahan Bakar Alternatif Menjadi 559 Ribu Ton

Jakarta– Isu perubahan iklim yang disebabkan oleh emisi gas rumah kaca (GRK) telah menjadi perhatian dunia, dengan munculnya komitmen global untuk mewujudkan net zero emission pada 2060.

Industri keramik

Rabu, 24 April 2024 - 18:00 WIB

Asaki Desak Pemerintah Segera Terapkan Antidumping Keramik China, Besaran Tarif Capai 150%

Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) mendesak KADI untuk bekerja serius dan segera menerapkan kebijakan Antidumping untuk produk keramik impor asal Tiongkok yang secara tren tahunan…

Platform Teknologi Laboratorium di Indonesia Digelar untuk Ketujuh Kalinya

Rabu, 24 April 2024 - 17:56 WIB

Program Keberlanjutan dan Kecerdasan Buatan Menjadi Topik Hangat pada Pameran Lab Indonesia 2024

Jakarta– Lab Indonesia 2024 kembali mempertemukan elit industri laboratorium ilmiah dan analisis pada tanggal 24 – 26 April 2024 di Jakarta Convention Center (JCC).

Pembukaan kantor baru Thermo Fisher Scientific

Rabu, 24 April 2024 - 17:50 WIB

Ekspansi di Asia Pasifik, Thermo Fisher Scientific Buka Kantor di Jakarta dan Jalin Kemitraan Baru

Perusahaan menandatangani dua Nota Kesepahaman (MoU) dengan National Battery Research Institute dan Mandaya Hospital Group sebagai bagian dari ekspansi strategisnya di Indonesia