Melirik Sentimen Positif Industri Kimia Dalam Negeri

Oleh : Ridwan | Sabtu, 14 April 2018 - 12:20 WIB

Industri Petrokimia (Foto Dok Industry.co.id)
Industri Petrokimia (Foto Dok Industry.co.id)

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Industri petrokimia merupakan industri yang harus terus diperkuat. Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, ada 5 rencana investasi petrokimia yang siap dilakukan hingga 2025.

Pertama, proyek industri metanol menjadi olefin di Teluk Bintuni, Papua Barat dengan nilai investasi sebesar US$2,5 miliar. Investor yang mengincar proyek ini antara lain PT Pupuk Indonesia, Sojitz, Ferrostaal, dan LG. Proyek ini akan dilelang pada Oktober 2018 dan ditargetkan beroperasi pada 2021 dan 2022.

Kedua, proyek industri naphtha cracker milik PT Chandra Asri Petrochemical Tbk untuk peningkatan kapasitas sebesar US$5,44 miliar. Ketiga, proyek pembangunan twin cracker oleh Chandra Asri senilai US$5 miliar.

Keempat, proyek industri naphtha cracker milik PT Lotte Chemical di Cilegon dengan nilai investasi sebesar US$3,5 miliar yang diproyeksikan selesai pada 2023 mendatang dengan total kapasitas sebanyak 2 juta ton per tahun. Kelima, manufaktur besar Thailand, Siam Cement Group (SCG), yang juga berencana membangun fasilitas produksi naphtha cracker senilai US$600 juta di Cilegon, Banten.

Dengan tambahan investasi Lotte Chemical, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk, dan Siam Cement Group tersebut, Indonesia akan mampu menghasilkan bahan baku kimia berbasis naphtha crackersebanyak 3 juta ton per tahun.

Muhammad Khayam selaku Direktur Industri Kimia Hulu Kementerian Perindustrian, menyatakan sebenarnya ada 11 minat investasi di industri kimia hingga 2025 mendatang. Namun, yang paling besar untuk segera direalisasikan hanya 5 proyek tersebut.

Menurutnya, adanya minat investasi seiring dengan meningkatnya permintaan dari dalam negeri yang diperkirakan naik sebesar 6%—7% sepanjang tahun 2017 lalu.

“Ini didorong sentimen positif rencana penurunan harga gas menjadi US$6 per mmbtu dan rencana revisi bea masuk liquefied petroleum gas (LPG) dari 5% menjadi 0%. Kita akan memperbesar nilai tambah industri petrokimia (industri bahan kimia dan barang kimia) ini yang pada tahun lalu menyumbang 1,25% terhadap PDB nasional,” ujarnya di Jakarta, belum lama ini.

Jika menilik ke belakang, selama tahun 2012—2016, investasi asing (penanaman modal asing/ PMA) di industri kimia dan farmasi berkecenderungan fluktuatif. Investasi tersebut sebesar US$2,77 miliar pada 2012, dan naik menjadi US$3,14 miliar pada 2013. Pada tahun berikutnya, turun menjadi US$2,32 miliar pada 2014, dan sebesar US$1,96 miliar pada 2015. Kembali tumbuh positif menjadi US$2,89 miliar pada 2016.

Bahan baku merupakan salah satu tantangan yang dialami oleh industri ini. Kebutuhan bahan baku petrokimia dalam negeri mencapai 5,6 juta ton per tahun. Dari jumlah tersebut, baru bisa terpenuhi sekitar 2,45 juta ton per tahun dari dalam negeri.

Alhasil, sekitar 50% bahan baku industri untuk memenuhi permintaan sektor petrokimia masih bergantung pada impor.

Untuk mendukung perkembangan industri petrokimia nasional, diperlukan ketersediaan bahan baku dan pasokan energi bagi industri berbasis migas dan petrokimia. Ketersediaan bahan baku dan energi dengan harga yang kompetitif akan meningkatkan kembali kontribusi sektoral industri petrokimia.

Pulau Jawa merupakan wilayah produsen utama industri petrokimia nasional, baik industri hulu maupun antara. Pangsa pasar industri hulu petrokimia sekitar 67% terhadap pangsa nasional, adapun pangsa pasar petrokimia untuk hilir sekitar 62% terhadap pangsa pasar nasional.

Banten dan Jawa Barat adalah wilayah yang menguasai produksi terbesar untuk rantai produksi hulu dan hulu antara. Adapun Jawa Tengah dan Jawa Timur menguasai rantai produksi hulu antara dan antara. Namun, jumlah tenaga kerja pada industri ini paling besar berada di Banten. Pasalnya Banten menjadi sentra industri petrokimia dengan skala perusahaan yang besar.

Industri ini menjadi bagian penting dari perdagangan global. Mitra perdagangan petrokimia didominasi oleh negara-negara Asia. Komodits ethane, napthadan propane disuplai oleh negara penghasil minyak bumi, seperti Arab Saudi, Kuwait, Qatar dan Uni Emirat Arab. Itu untuk memenuhi kebutuhan impor bahan baku.

Sedangkan untuk aktivitas ekspor, industri petrokimia dengan produk olefins dan aromaticsmengirim ke Tiongkok dan Thailand. Dari kedua negara tersebut, industri petrokimia juga mengimpor. Secara spesifik impor yang dilakukan adalah industri antara seperti plastic primary form, resin, fiber, syntetic latex, dan chemicals. 

Pekerjaan rumah dari industri ini adalah penguatan daya saing perdagangan. Apalagi memiliki ketergantungan bahan baku yang besar. Tentunya, secara nasional, juga akan berdampak pada kualitas neraca perdagangan Indonesia.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Oreo Pokemon hadir di Indonesia mulai Mei 2024 mendatang.

Jumat, 26 April 2024 - 00:11 WIB

Oreo Pastikan Hadirkan Kepingan Langka Pokemon ke Indonesia

Kolaborasi edisi terbatas dua merek ikonik dunia OREO dan Pokémon segera hadir dan menginspirasi seluruh penggemarnya di Indonesia.

Prudential Indonesia dan Prudential Syariah Pertahankan Kepemimpinan di Industri Asuransi Jiwa

Kamis, 25 April 2024 - 23:56 WIB

Prudential Indonesia dan Prudential Syariah Umumkan Hasil Kinerja Perusahaan Yang Solid Selama 2023

Prudential Indonesia terus melanjutkan komitmennya melindungi dan mendukung nasabah dengan pembayaran klaim dan manfaat sebesar Rp17 triliun atau lebih dari Rp46 miliar per hari.

Bincang Duta Baca Indonesia di Kabupaten Buleleng, Bali.

Kamis, 25 April 2024 - 23:23 WIB

Bincang Duta Baca Indonesia, Kabupaten Buleleng Bali Siap Atasi Globalisasi Lewat Perpustakaan

Menurut Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng, Gede Suyasa, tantangan globalisasi harus disikapi dengan adaptif agar perpustakaan tidak termarginalkan. Literasi juga diharap bisa menjawab tantangan…

Bank DKI gelar halal bihalal

Kamis, 25 April 2024 - 21:52 WIB

Pemprov DKI Jakarta Apresiasi Bank DKI Sebagai BUMD Penyumbang Dividen Terbesar

Pemprov DKI Jakarta melalui Kepala Badan BP BUMD Provinsi DKI Jakarta, Nasruddin Djoko Surjono menyampaikan apresiasi atas kontribusi Bank DKI sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta…

Sidharth Malik, CEO, CleverTap

Kamis, 25 April 2024 - 19:51 WIB

CleverTap Boyong 10 Penghargaan Bergengsi di Stevie Awards 2024

CleverTap, platform engagement all-in-one, membawa pulang 10 penghargaan bergengsi dari Stevie Awards 2024, platform penghargaan bisnis pertama di dunia. Perusahaan mendapat pengakuan global…