Landasan Ilmiah Metode Cuci Otak dr Terawan Agus Lemah

Oleh : Herry Barus | Sabtu, 07 April 2018 - 13:12 WIB

dr.Terawan Agus Putranto (Foto Dok Industry.co.id)
dr.Terawan Agus Putranto (Foto Dok Industry.co.id)

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Syaraf Indonesia (Perdossi) Prof. dr. Moh Hasan Machfoed, Sp.S (K) mengatakan landasan ilmiah tentang metode cuci otak yang dilakukan oleh dr Terawan Agus Putranto masih lemah.

"Saya sebagai Ketua Umum PP Perdossi telah mengeluarkan statemen resmi bahwa "brain wash" tidak memiliki landasan ilmiah kuat," kata Prof Hasan dalam pernyataannya di laman Bali Medical Journal dikutip di Jakarta, Jumat.

Hasan menyatakan hal tersebut setelah mengkaji prosedur metode cuci otak yang diterapkan oleh dr Terawan yang dipublikasikan pada jurnal ilmiah berdasarkan hasil disertasinya di Universitas Hassanudin Makassar.

Dokter Terawan selama ini menggunakan metode cuci otak melalui Digital Substraction Angiography (DSA) dengan menggunakan heparin sebagai obat yang disuntikkan intra arterial ke peredaran darah di otak guna mengobati stroke iskemik kronik.

"Secara klinis, DSA dengan heparin hanya berfungsi sebagai sarana diagnosis untuk melihat deviasi pembuluh darah otak," kata Hasan.

Namun Hasan telah melakukan penelitian yang hasilnya telah dipublikasikan di BAOJ Neurology Amerika Serikat bahwa terapi heparin pada stroke tidak memiliki landasan ilmiah kuat.

Tidak sampai di situ, Prof Hasan dan rekan-rekannya juga mempelajari penelitian ilmiah dr Terawan yang dipublikasikan di Bali Medical Journal yang tentunya sama dengan hasil disertasi.

"Dari hasil kajian itu, lagi-lagi disimpulkan bahwa hasil penelitian itu tidak memiliki landasan ilmiah," jelas Hasan.

Prof Hasan menyebutkan salah satu contoh di mana dr Terawan mengambil referensi dari penelitian Guggenmos yang dianggap keliru karena perbaikan stroke menurut Guggenmos bisa dilakukan dengan implantasi microelectrodes di kortek.

"Jadi perbaikan stroke bukan karena heparin. Hal-hal yang tidak akurat semacam ini terjadi pada seluruh diskusi hasil penelitian. Itu sama artinya, bahwa tidak ada satupun referensi yang mendukung hasil disertasi," kata Hasan.

Sebelumnya Mayjen TNI dr Terawan Agus Putranto mengatakan dalam konferensi pers di RSPAD Gatot Subroto, Rabu (4/4), bahwa metode cuci otak melalui DSA yang dilakukannya telah dilakukan penelitian ilmiah bersama lima orang lainnya di Universitas Hassanudin Makassar.

"Mengenai DSA, karena ini merupakan teknis medis menjadi tanggung jawab saya untuk saya jelaskan. DSA sudah saya disertasikan di Universitas Hasanuddin," kata Terawan kepada awak media.

Dia menyebutkan dari penelitian tersebut telah menghasilkan 12 jurnal ilmiah dan enam orang doktor di Universitas Hassanudin Makassar.

Majelis Kehormatan Etik Kedokteran Ikatan Dokter Indonesia (MKEK IDI) telah menerbitkan amar putusan tentang pemecatan dr Terawan dari keanggotaan IDI dan mencabut rekomendasi izin praktik.

Alasan MKEK IDI memberikan sanksi tersebut karena dr Terawan diduga telah mengiklankan diri dan menjanjikan kesembuhan pada pasien terkait metode cuci otak yang dilakukannya di mana hal tersebut bertentangan dengan etika kedokteran.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Ilustrasi produksi keramik

Rabu, 24 April 2024 - 18:30 WIB

Dukung Proyek IKN, Industri Keramik Siap Investasi di Kaltim

Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) optimis pemerintahan baru yang akan dipimpin oleh Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan melanjutkan proyek Ibu Kota Negara (IKN)…

Proses bongkar muat sekam padi di storage area sekam padi di Pabrik Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh.

Rabu, 24 April 2024 - 18:13 WIB

Keren! Reduksi Emisi Gas Rumah Kaca, SIG Tingkatkan Penggunaan Bahan Bakar Alternatif Menjadi 559 Ribu Ton

Jakarta– Isu perubahan iklim yang disebabkan oleh emisi gas rumah kaca (GRK) telah menjadi perhatian dunia, dengan munculnya komitmen global untuk mewujudkan net zero emission pada 2060.

Industri keramik

Rabu, 24 April 2024 - 18:00 WIB

Asaki Desak Pemerintah Segera Terapkan Antidumping Keramik China, Besaran Tarif Capai 150%

Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) mendesak KADI untuk bekerja serius dan segera menerapkan kebijakan Antidumping untuk produk keramik impor asal Tiongkok yang secara tren tahunan…

Platform Teknologi Laboratorium di Indonesia Digelar untuk Ketujuh Kalinya

Rabu, 24 April 2024 - 17:56 WIB

Program Keberlanjutan dan Kecerdasan Buatan Menjadi Topik Hangat pada Pameran Lab Indonesia 2024

Jakarta– Lab Indonesia 2024 kembali mempertemukan elit industri laboratorium ilmiah dan analisis pada tanggal 24 – 26 April 2024 di Jakarta Convention Center (JCC).

Pembukaan kantor baru Thermo Fisher Scientific

Rabu, 24 April 2024 - 17:50 WIB

Ekspansi di Asia Pasifik, Thermo Fisher Scientific Buka Kantor di Jakarta dan Jalin Kemitraan Baru

Perusahaan menandatangani dua Nota Kesepahaman (MoU) dengan National Battery Research Institute dan Mandaya Hospital Group sebagai bagian dari ekspansi strategisnya di Indonesia