Jababeka Kejar Visi Membangun 100 Kota Baru Menciptakan 100 Juta Lapangan Kerja

Oleh : Nandi Nanti, Dhiyan W Wibowo | Jumat, 20 Januari 2017 - 11:15 WIB

Jajaran Direksi dan Komisaris PT Jababeka Tbk
Jajaran Direksi dan Komisaris PT Jababeka Tbk

INDUSTRY.co.id - Sukses mengembangkan Kota Jababeka sebagai kota baru yang mandiri, yang mampu menjadi pemicu pergerakan ekonomi setempat. Kesuksesan inipun akan dilanjutkan dengan visi dan misi membangun 100 kota baru di Indonesia.

Lebih dari dua dekade silam, kawasan Cikarang, Kabupaten Bekasi lebih banyak dikenal sebagai kawasan penghasil batu bata. Puluhan lubang galian tanah untuk bahan baku batu bata, serta gubuk-gubuk produksi dan tempat pembakaran menjadi pemandangan lazim jika kita melintas di kawasan Cikarang, khususnya jika melakukan perjalanan dengan menggunakan kereta api dari arah Timur pulau Jawa.

Kini tak lagi galian bahan baku batu bata yang terlihat, namun sebuah kawasan industri plus hunian yang terus menggerakkan perekonomian kawasan dan sekitarnya. Perubahan kawasan dengan nilai ekonomi yang rendah menjadi kawasan penggerak perekonomian daerah tersebut, bolehlah dikatakan merupakan hasil kerja PT Jababeka Tbk.

Sejak berdiri tahun 1989, PT Jababeka Tbk terus membangun reputasinya sebagai pengembang kawasan industri terdepan dan terpercaya. Alhasil, Jababeka berhasil menjadi pengembang kawasan industri terbesar di Asia Tenggara, dengan memiliki Kota Jababeka di Cikarang, Jawa Barat yang seluas 5,600 Ha, dan telah menjadi sebuah kota mandiri terintegrasi (full integrated township). Brand Jababekapun kini menjadi jaminan bagi para pemodal untuk menanamkan investasinya.

Adalah SD Darmono yang sangat berperan dan memiliki jasa besar melahirkan hingga membesarkan Jababeka menjadi seperti sekarang. Chairman dan Founder Jababeka tersebut kini tengah mengejar visi pengembangan 100 kota baru di seluruh Indonesia.

Menurut Darmono, Untuk mewujudkan visi tersebut, kemitraan menjadi sangatlah penting, menjadi Key Factor bagi suksesnya pengembangan suatu kota. Karena pengembangan kawasan adalah suatu hal yang sangat sulit karena sifatnya jangka panjang, penuh risiko dan padat modal.

28 tahun yang lalu bentuk usaha Jababeka adalah usaha Gotong Royong atau Arisan. Dimulai dari 21 pemegang saham. Dan sampai sekarang masih demikian apalagi sebagai perusahaan publik, pemegang sahamnya puluhan ribu orang, ujarnya kepada INDUSTRY.co.id di Jakarta beberapa waktu lalu.

Kami sudah berpengalaman dan memiliki kredibilitas yang baik, kami dibutuhkan oleh rakyat dan didukung pemerintah, kami akan membangun 100 kota mandiri diseluruh Indonesia. Bila di Cikarang tumbuh 1 juta lapangan kerja maka 100 kota mandiri baru akan menimbulkan 100 juta lapangan kerja, tambahnya.

Dalam rangka membantu pemerintah menciptakan kawasan industri di daerah, pihaknya juga tengah memprogramkan pembangunan 10 ribu Rusunawi yang tersebar di Cikarang, Kendal, Tanjung Lesung, Morotai dan daerah-daerah baru yang terus dikembangkan bekerjasama dengan Pemerintah Daerah setempat.

Sementara itu, ditemui ditempat terpisah, Presiden Direktur PT Jababeka Tbk Tedjo Budianto Liman menyampaikan bahwa para pendiri perseroan memang memiliki visi yang berbeda dalam pengembangan properti. Tidak seperti lazimnya para pengembang yang memilih membangun proyek komersial untuk menarik para end user, atau menggelar proyeknya di kawasan atau daerah yang sudah memiliki prospek. Jababeka justru memilih membangun kawasan industri sebagai trigger untuk mendatangkan para tenant serta berikutnya konsumen rumah hunian.

Kami menciptakan pasar dengan cara kami sendiri. Seperti di Cikarang saat 28 tahun silam, kami melihat potensi daerah itu untuk dijadikan kawasan industri. Kami mulai mengembangkan kawasan industri dengan harapan akan tercipta lapangan kerja, dan dari dengan lapangan kerja yang tercipta akan datang orang yang akan membutuhkan hunian, tanpa paksaan, kata Budianto.

Maka, kini di atas lahan seluas 5.600 hektare (ha) telah berdiri Kota Jababeka, yang merupakan kawasan industri yang mandiri, didukung oleh kawasan hunian yang representatif baik bagi kalangan pekerja hingga eksekutif. Kawasan ini kini telah diisi sekitar 1.650 tenant perusahaan nasional dan multinasional dari 30 negara, dan mempekerjakan lebih dari 700.000 pekerja dan 4.300 ekspatriat. Sejumlah manufaktur besar pun telah membuka operasinya di kota baru Jababeka di Cikarang ini, seperti Loreal, ICI Paints, Mattel, Samsung, Unilever, United Tractors, Akzo Nobel, dan Nissin Mas.

Tak melulu mengembangkan proyek yang terkait dengan industri secara langsung semisal pembangkit listrik dan pengelolaan air dan limbah, Jababeka juga mengembangkan sejumlah fasilitas penunjang seperti leisure, rumah sakit, hingga pusat pendidikan seperti President University.

Menurut Budianto, proyek apapun yang dikembangkan perseroan di Kota Jababeka Cikarang dilakukan berdasarkan demand yang terbentuk di kawasan itu. Sebut saja pengembangan sejumlah unit properti berupa homestay, yang penggunaannya lebih mirip seperti kos atau asrama. Unit yang satu ini bernama New Beverly Hills yang diluncurkan pada 2016 lalu yang langsung terjual habis. Melalui unit Beverly Hills, perusahaan menciptakan produk rumah dengan 10 kamar atau paviliun yang mirip kos-kosan. Produk ini sangat sesuai dengan para karyawan yang membutuhkan tempat tinggal sementara di Cikarang karena mungkin sudah memiliki rumah di tempat asalnya. Ini merupakan pasar yang terbentuk dari Kota Jababeka, ujar Budianto.

Untuk terus memenuhi kebutuhan para tenant dan pekerja di kota Jababeka, belum lama ini Jababeka Residence meluncurkan Monroe Tower, yang unit tahap 1 Monroe Tower telah selesai dan habis terjual bahkan over-subscribed. Monroe Tower ini dibangun di dalam kawasan Movieland, yang bersebelahan dengan Elvis Tower yang sudah lebih dahulu sukses diluncurkan. Monroe Tower juga berdekatan dengan lifestyle center, Hollywood Junction.

Selain itu, juga akan dibangun Plaza Indonesia Jababeka Cikarang yang menambah daya tarik Kota Jababeka. Belum lama ini, Jababeka juga menandatangani kerjasama dengan PT PP Properti untuk membangun mixed-use block di Jababeka Cikarang seluas 4,6 hektare. Mixed-use block ini akan terdiri dari 6 buah tower dan sebuah mall dari Jepang.

Tak hanya di Cikarang, PT Jababeka Tbk juga proyek yang tak kalah prestisius di ujung barat Pulau Jawa. Adalah resort Tanjung Lesung yang dikelola anak usaha, PT Banten West Java Tourism Development, yang telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata lewat Peraturan Presiden No.26/2012 tentang KEK Pariwisata Tanjung Lesung. Setelah diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo pada 23 Februari 2015 lalu, KEK pertama di bidang pariwisata ini diharapkan akan menjadi katalisator bagi pengembangan perekonomian baik di tingkat nasional maupun daerah. Kawasan Tanjung Lesung cocoknya memang untuk kawasan pariwisata, sayang jika dijadikan kawasan industri berat di sana. Akan hilang keindahan terumbu karangnya dan fauna yang tinggal di kawasan itu, ujar Budianto.

Terletak sekitar 170 km barat daya Jakarta, Tanjung Lesung direncanakan menjadi resor internasional kelas satu yang menggabungkan nuansa Bali dengan Venesia dan dilengkapi perairan dan kanal yang menghubungkan hotel, kondominium dan apartemen dengan pantai berpasir putih.

Berikutnya mengikuti sukses yang berhasil didulang di Cikarang, PT Jababeka Tbk pun berekspansi ke kota-kota lain yang dinilai memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai kota baru, plus untuk ikut menggerakkan perekonomian daerah. Kali ini adalah kota Kendal di Jawa Tengah.

Di Kendal, perseroan bekerja sama dengan Sembcorp Development Ltd dari Singapura mengembangkan Kawasan Industri Kendal, seluas 2.700 ha, yang dirancang menjadi kawasan industri yang mencakup daerah industri serta perumahan dan komersial. Disampaikan Budianto, untuk tahap pertama kerja sama dengan Sembawang Corp akan mengelola lahan seluas 860 ha.

Menilik potensi Kawasan Industri Kendal sebagai penggerak pengembangan ekonomi daerah, Presiden pun berkenan untuk meresmikan pembukaan kawasan ini pada 14 November 2016 lalu, bersama dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong.

Pembangunan Kawasan Industri Kendal (KIK) yang terintegrasi ini ditargetkan bisa menyerap potensi total investasi hingga Rp200 triliun dan tenaga kerja sebanyak 500.000 orang. Dimana nilai investasi pembangunan KIK pada tahap pertama diperkirakan mencapai Rp7 triliun dengan total lahan seluas 860 hektare dan akan ditargetkan selesai dalam lima tahun mendatang.

Pembangunan KIK direncanakan memiliki tiga tahap dengan total lahan seluas 2.700 hektare untuk menjadi kawasan industri terpadu yang didukung oleh pengembangan zona industri, pelabuhan, "fashion city" dan pemukiman. KIK juga didorong sebagai kawasan industri padat karya berorientasi ekspor.

Sejauh ini menurut catatan redaksi INDUSTRY.co.id, sudah ada 20 investor yang menanamkan modalnya di KIK dengan total nilai investasi sebesar Rp4,3 triliun dan akan menyerap tenaga kerja sebanyak 4.000 orang. Salah satunya adalah PT Tat Wai Industries dari Singapura yang sudah beroperasi di KIK sejak Agustus 2016.

Last not but least, perseroan juga punya jejak di Morotai. Di sana Jababeka melanjutkan visinya untuk menciptakan 100 kota baru, dengan membangun kawasan industri berbasis industri pariwisata kelautan, industri perikanan, agribisnis, serta logistik.

Dari pengembangan Morotai ini, diharapkan kawasan ini kelak bisa berperan sebagai hub bagi kawasan timur Indonesia. Sehingga barang-barang yang masuk ke kawasan Timur yang berasal dari Taiwan, Tiongkok maupun Filipina bisa ditempatkan di Morotai tanpa harus dibawa terlebih dahulu ke Pulau Jawa.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto

Jumat, 19 April 2024 - 11:01 WIB

Moody’s Pertahankan SCR Indonesia di Peringkat Baa2, Menko Airlangga: Kepercayaan Investor Masih Kuat

Lembaga Pemeringkat Moody’s kembali mempertahankan Sovereign Credit Rating (SCR) Republik Indonesia pada peringkat Baa2, satu tingkat di atas investment grade, dengan outlook stabil pada…

Menteri BUMN Erick Thohir

Jumat, 19 April 2024 - 10:35 WIB

Erick Peringatkan BUMN untuk Antisipasi Dampak Ekonomi dan Geopolitik Global

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memperingatkan BUMN untuk mengantisipasi dampak dari gejolak ekonomi dan geopolitik dunia. Erick mencontohkan inflasi AS sebesar 3,5 persen…

Founder dan CEO ONE Global Capital, Iwan Sunito

Jumat, 19 April 2024 - 10:20 WIB

Akuisisi Saham Crown Group, Iwan Sunito Tawarkan Rp1 Triliun kepada Paul Sathio

CEO ONE Global Capital, Iwan Sunito melayangkan penawaran penyelesaian senilai Rp1 triliun kepada Paul Sathio untuk mengakuisisi seluruh saham Crown Group.

Yili melalui Joyday Salurkan Bantuan melalui YKAI dan Komunitas Sosial

Jumat, 19 April 2024 - 10:16 WIB

Yili Melalui Joyday Salurkan Bantuan melalui YKAI dan Komunitas Sosial

Dalam semangat berbagi dan kepedulian di bulan suci Ramadhan, PT YILI Indonesia Dairy melalui merek unggulannya, es krim Joyday, telah melakukan serangkaian inisiatif program yang bertujuan…

Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita

Jumat, 19 April 2024 - 09:55 WIB

Menperin Agus Bicara 'Blak-blakan' Soal Investasi Menggirukan Apple di Tanah Air

Indonesia tengah mendorong komitmen investasi dari Apple Inc. untuk menanamkan investasi di Tanah Air. Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita yang turut hadir mendampingi…