Sarasvati, Nama yang Bapak (Rizal Ramli) Berikan Pada Saya dan Kisah di Belakangnya

Oleh : Dhitta Puti Sarasvati, Aktivis LSM Dan Dosen Di SSE, Sampoerna University, Jakarta | Sabtu, 24 Maret 2018 - 10:30 WIB

Dhitta Puti Sarasvati, aktivis LSM dan dosen di SSE, Sampoerna University, Jakarta
Dhitta Puti Sarasvati, aktivis LSM dan dosen di SSE, Sampoerna University, Jakarta

INDUSTRY.co.id, Jakarta - Nama saya Dhitta Puti Sarasvati. Ketika mendengar nama belakang saya, beberapa orang bertanya-tanya, apakah saya berasal dari Bali? Bagi sebagian orang Bali, khususnya yang beragama Hindu, Sarasvati dipercaya Dewi pengetahuan, seni, dan kebijaksanaan. Bapak selalu mengatakan dengan memberikan saya nama Sarasvati, diharapkan saya tumbuh menjadi seseorang yang cinta ilmu pengetahuan. Ketika saya memilih jalan hidup menjadi pendidik, bukan profesi lain, bapak saya sering bercanda, Ini pasti gara-gara dulu bapak kasih nama Sarasvati.

Bagaimana Bapak bisa memiliki ide untuk memberikan saya nama Sarasvati? Ini ada ceritanya. Setelah Bapak mengambil studi strata 2 (S2) di bidang Ekonomi di Boston University, USA, bapak saya mendapatkan tawaran untuk melanjutkan S3 (dengan beasiswa) di tempat yang sama. Meskipun tawaran tersebut sangat menarik, bapak menolak tawaran tersebut dan memilih kembali ke Indonesia.

Padaku, Bapak pernah berkata, Ekonomi tidak bisa dipahami hanya dengan mempelajari teori dan pintar di sekolah saja. Saat itu saya belum mengerti ekonomi Indonesia. Kalau saya langsung lanjut S3, saya akan pintar sekolahan saja. Saya putuskan untuk mempelajari ekonomi melalui pengalaman riil, dengan menjadi peneliti terlebih dulu selama dua sampai tiga tahun. Setelahnya, baru melanjutkan studi lagi.: nanti akan kembali lagi.

Sekembalinya sampai di Indonesia, Bapak menikah dengan almarhum Ibu saya, yang masih menyelesaikan tugas akhir di Arsitektur Institut Teknologi Bandung (ITB). Tak lama kemudian, saya pun mulai tumbuh di perut Ibu.

Saat itulah, tahun 1982, bapak mulai bekerja sebagai Senior Researcher CPIS, Tim Harvard, yang merupakan lembaga riset dan penasihat Departemen Keuangan Republik Indonesia (RI). Salah satu tugasnya alalah untuk melakukan reformasi Bank Rakyat Indonesia (BRI Unit Desa). Waktu itu ada 3.600 BRI Unit Desa yang sebelumnya memberikan Kredit Bimas untuk petani. Karena manfaatnya dianggap telah selesai, Kredit Bimas kemudian dihapuskan. Pemerintah pun berencana untuk menutup 3.600 Unit Desa ini. Bersama tim CPIS Harvard, pemerintah dibujuk agar Unit Desa tidak ditutup tetapi direformasi,

Bapak menjadi koordinator lapangan untuk membenahi 36 BRI Unit Desa di seluruh Indonesia. Beberapa tahun kemudian, reformasi Unit Desa BRI ini, program kredit Kupedes dan Simpedes, menjadi salah satu program bank pedesaan yang paling baik diseluruh dunia. Pada kemudian hari, utk mendukung program ini, Tim Harvard mempekerjakan seorang ahli antropologi ekonomi bernama Stanley Ann Dunham untuk menjadi penasihat sosiologi pedesaan. Ahli antropologi ini merupakan Ibu dari Presiden Obama. Projek ini merupakan salah satu alasan mengapa Obama sempat tinggal dan bersekolah di Indonesia.

Beberapa hal dikerjakan untuk memperbaiki BRI Unit Desa, diantaranya dengan membenahi sistem akunting sehingga Unit Desa jadi unit yg mandiri, dan simpanan pedesaan, dan memperbaiki sistem pinjam-meminjam sehingga bukan berdasarkan pada jaminan semata, namun lebih berdasarkan sejarah pinjaman (credit history). Misalnya, seseorang diberikan pinjaman Rp 500.000,-. Apabila orang tersebut mengembalikan pinjaman dengan tepat waktu, di kemudian hari, dia berhak memperoleh pinjaman yang lebih besar. Orang lain, yang mungkin punya jaminan yang lebih besar (misalnya punya tanah, dan sebagainya), namun tidak punya sejarah mengembalikan pinjaman dengan baik, akan kesulitan memperoleh pinjaman lagi. Sistem pinjaman ini merupakan bentuk dukungan kepada petani untuk mengembangkan usahanya, dan merupakan cikal-bakal micro-credit.

Seorang profesor dari Bangladesh, Prof. Mohammad Yunus dari Bangladesh sempat datang ke Indonesia untuk mempelajari sistem BRI Unit Desa. Dia mengaplikasikan sistem BRI Unit Desa dengan membuat hal yang serupa di Bangladesh, untuk nasabah yang jauh lebih miskin, bahkan tidak memiliki tanah. Di Bangladesh, sistem ini berkembang menjadi Grameen Bank. Muhammad Yunus yang begitu konsisten mengembangkan Grameen Bank pun akhirnya memperoleh Hadiah Nobel karena kerjanya.

Salah satu daerah di mana bapak terjun ke lapangan selama membenahi BRI Unit Desa adalah Bali. Di Bali, beliau mulai tertarik dengan dewi ilmu pengetahuan, seni, dan kebijaksanaan - Sarasvati. Sebuah nama yang bapak berikan kepada saya, ketika saya lahir ke dunia.

Dhitta Puti Sarasvati, aktivis LSM dan dosen di SSE, Sampoerna University, Jakarta, alumnus ITB dan Master degree dari Bristol University, Skotlandia UK

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Ilustrasi aset kripto

Selasa, 19 Maret 2024 - 16:06 WIB

Bitcoin Koreksi Setelah Cetak ATH, Ini Strategi yang Perlu Dipertimbangkan

Minggu lalu  menjadi perjalanan rollercoaster bagi investor Aset Kripto, karena Bitcoin (BTC) mencapai rekor tertinggi sepanjang masa sebesar $73,000 pada Kamis (14/3/2024), namun aksi profit-taking membawa…

Prof. Budi Soesilo Supanji

Selasa, 19 Maret 2024 - 15:48 WIB

President University Perkenalkan Budaya Indonesia di East-West Center AS

Ketua Yayasan President University Prof Budi Susilo Supanji akan bertolak ke Amerika Serikat (AS) dalam rangka menghadiri undangan East-West Center yang dibangun oleh Presiden John F Kennedy…

Penandatangan perjanjian kerjasama PT Easterntex dengan PLN

Selasa, 19 Maret 2024 - 15:46 WIB

Dukung Upaya Penggunaan Energi Bersih, PT Easterntex Beralih Menggunakan Listrik Dari PLN

PT Easterntex telah beralih dari penggunaan listrik yang berasal dari pembangkit milik pribadi menjadi menggunakan listrik yang disuplai oleh PT PLN (Persero) dengan kapasitas sebesar 15 Megawatt…

PT Pamapersada Nusantara Jalin Kerjasama Dengan PT Pelita Air Service

Selasa, 19 Maret 2024 - 15:37 WIB

Fasilitasi Perjalanan Dinas Karyawan, PT Pamapersada Nusantara Jalin Kerjasama Dengan PT Pelita Air Service

PT Pamapersada Nusantara dan Pelita Air Service melaksanakan penandatanganan Perjanjian Kerjasama terkait sarana transportasi pesawat untuk karyawan PAMA Group dalam melaksanakan perjalanan…

IFG Life

Selasa, 19 Maret 2024 - 15:22 WIB

Sabet Penghargaan Asuransi, IFG Life Tegaskan Komitmen Pulihkan Kepercayaan Publik

Dalam menjalankan bisnisnya, IFG Life menjunjung tinggi tata kelola yang baik dan manajemen risiko yang kuat dan penuh kehati-hatian. Perusahaan juga mengoptimalkan pemanfaatan teknologi untuk…