President University Bawa Putri Papua Rasakan Dunia Kerja Global

Oleh : Hariyanto | Rabu, 18 Januari 2017 - 14:25 WIB

Casparina Theresia Renwarin berkesempatan berkarier di luar negeri setelah menimba ilmu di President University. (Dok. Jababeka Infrastruktur)
Casparina Theresia Renwarin berkesempatan berkarier di luar negeri setelah menimba ilmu di President University. (Dok. Jababeka Infrastruktur)

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Gadis kelahiran tanah Papua Casparina Theresia Renwarin atau yang biasa disapa Ririn tak pernah membayangkan akan merasakan persaingan dunia kerja global. Hingga akhirnya, alumni SMA YPPK Taruna Bakti, Jayapura tahun 2012 ini memutuskan untuk menimba ilmu di President University dengan mengambil jurusan Bankin Finance.

Di kampus yang berlokasi di Kawasan Industri Jababeka, Cikarang, tempat berlokasinya 1700 perusahaan multinasional dari 30 negara inilah, Ririn berkesempatan keliling ke luar negeri.

Ririn mengikuti acara Campus Exchange ke Eropa selama 2 minggu pada Agustus 2013. Di Belanda, gadis 22 tahun ini memperdalam kemampuannya berbahasa Inggris, yang kemudian dilanjutkan berkuliah singkat di Jerman dan Belgia.

Satu tahun kemudian dari Eropa Barat, Ririn terbang ke Eropa Timur tepatnya di Rusia mengikuti Global Volunteer Programme di AIESEC, akronim Perancis, Association internationale des étudiants en sciences économiques et commerciales atau International Association of Students in Economic and Commercial Sciences.

Sebuah organisasi kepemudaaan yang ada di 126 negara yang fokus pada pengembangan kepemimpinan para pemuda, dan menjadi duta di luar negeri untuk menjalankan proyek kemanusiaan.

"Dari bulan Juli hingga September 2014 saya berada di kota Saint Petersburg untuk mengajar Bahasa Inggris dan Matematika kepada anak-anak dari usia 7 hingga 18 tahun," ungkap Ririn, Rabu (18/1).

Putri pertama dari tiga bersaudara ini kemudian menjelajah New Delhi, India pada Maret 2015. Di negara ini, selama enam bulan Ririn magang di perusahaan IT bernama Denave Pvt Ltd.

"India adalah negara IT terbesar di dunia setelah Amerika Serikat, sehingga saya ingin cari pengalaman di sini. Karena rencananya ke depan ingin membuka bisnis semacam start-up company yang bergerak di e-commerce," ungkap Ririn.

Usai wisuda pada Mei 2016, Ririn terbang ke Singapura untuk mengikuti kompetisi Business Idea se-Asia Tenggara, dan berhasil menyabet juara pertama. Tidak lama berselang, Ririn kembali ke kota New Delhi untuk mengikuti training selama 1 tahun di perusahaan software perhotelan.

“Awal-awal di India, saya mengalami sedikit masalah dengan makanan dan budayanya, namun sekarang saya sudah mulai betah,” ujar Ririn.

Meski meninggalkan Indonesia sudah lebih dari 2 tahun, Ririn tidak pernah melupakan keluarganya. Untuk mengatasi rasa kangen tiap hari Ririn berkomunikasi melalui telepon.

“Sejak pertama meninggalkan tanah Papua dan kuliah di President University, komunikasi saya dengan keluarga sangat lancar. Saya tahu President University dari sepupu, yang mengatakan ada sekolah internasional. Dan saya sejak dulu ingin sekali berkomunikasi dengan orang luar negeri,” ujar Ririn yang ingin juniornya di kampus aktif membuat jaringan, agar mudah mengembangkan bisnis ketika lulus nanti.

Ririn yang memiliki motto 'Kerja keras akan selalu memberikan hasil yang memuaskan' masih ingin terus memperdalam ilmunya mengenai IT terutama yang mendukung bisnis e-commerce. Di India Ririn banyak kenal pakar IT melalui workshop-worshop.

“Pertumbuhan bisnis IT di India saya akui sudah luar biasa. Banyak aktivitas belanja sudah menggunakan online, sehingga lebih praktis dan efisien dimana dengan non-cash bisa mengurangi penggunaan kertas,” ujarnya.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Ilustrasi produksi keramik

Rabu, 24 April 2024 - 18:30 WIB

Dukung Proyek IKN, Industri Keramik Siap Investasi di Kaltim

Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) optimis pemerintahan baru yang akan dipimpin oleh Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan melanjutkan proyek Ibu Kota Negara (IKN)…

Proses bongkar muat sekam padi di storage area sekam padi di Pabrik Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh.

Rabu, 24 April 2024 - 18:13 WIB

Keren! Reduksi Emisi Gas Rumah Kaca, SIG Tingkatkan Penggunaan Bahan Bakar Alternatif Menjadi 559 Ribu Ton

Jakarta– Isu perubahan iklim yang disebabkan oleh emisi gas rumah kaca (GRK) telah menjadi perhatian dunia, dengan munculnya komitmen global untuk mewujudkan net zero emission pada 2060.

Industri keramik

Rabu, 24 April 2024 - 18:00 WIB

Asaki Desak Pemerintah Segera Terapkan Antidumping Keramik China, Besaran Tarif Capai 150%

Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) mendesak KADI untuk bekerja serius dan segera menerapkan kebijakan Antidumping untuk produk keramik impor asal Tiongkok yang secara tren tahunan…

Platform Teknologi Laboratorium di Indonesia Digelar untuk Ketujuh Kalinya

Rabu, 24 April 2024 - 17:56 WIB

Program Keberlanjutan dan Kecerdasan Buatan Menjadi Topik Hangat pada Pameran Lab Indonesia 2024

Jakarta– Lab Indonesia 2024 kembali mempertemukan elit industri laboratorium ilmiah dan analisis pada tanggal 24 – 26 April 2024 di Jakarta Convention Center (JCC).

Pembukaan kantor baru Thermo Fisher Scientific

Rabu, 24 April 2024 - 17:50 WIB

Ekspansi di Asia Pasifik, Thermo Fisher Scientific Buka Kantor di Jakarta dan Jalin Kemitraan Baru

Perusahaan menandatangani dua Nota Kesepahaman (MoU) dengan National Battery Research Institute dan Mandaya Hospital Group sebagai bagian dari ekspansi strategisnya di Indonesia