Produk Industri Olahan Ayam Diekspor ke Jepang

Oleh : Herry Barus | Jumat, 23 Maret 2018 - 12:26 WIB

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Produk industri olahan ayam, berupa nugget dari dalam negeri berhasil menembus pasar Jepang, melalui ekspor yang dilakukan PT Belfoods Indonesia sebanyak 6,5 ton ke negara tersebut.

Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, I Ketut Diarmita di Bogor, Kamis (22/3/2018)  mengatakan anak perusahaan PT Sieraf Produce itu mencatat sejarah pertama usaha peternakan unggas yang berhasil melakukan ekspor ke Jepang.

"Jepang terkenal sebagai negara yang memegang prinsip keamanan pangan yang tinggi. Kami mengapresiasi kepada PT Belfoods Indonesia karena dapat memproduksi produk olahan asal unggas dengan menerapkan standar internasional sesuai permintaan dari Jepang," kata Ketut saat melepas ekspor perdana produk olahan ayam tersebut ke Jepang di pabrik PT Belfoods Indonesia.

Acara tersebut juga dihadiri Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dan CEO PT Sierad Produce Tommy Wattimena.

Menurut Dirjen PKH, dengan mulai terbukanya akses pasar ke Jepang, pihak produsen diharapkan menjaga kualitas dan meningkatkan kuantitas pengiriman produk ekspornya.

Selain itu juga harus mampu menghadapi persaingan dengan produk Thailand, Tiongkok dan Brazil yang sudah masuk di Jepang lebih dulu.

Pada kesempatan itu, Ketut mengatakan peluang pasar di negara lain seperti Timur Tengah masih terbuka luas, apalagi produk Indonesia mempunyai keunggulan dari segi halal dan cita rasa khas Indonesia, yaitu cita rasa yang beraroma rempah.

Setelah ekspor ke Jepang, lanjutnya, Indonesia bisa melakukan ekspor beberapa negara tetangga seperti ke Timor Leste.

Ketut menekankan, pemerintah akan terus mendorong dan mengawal dalam izin pengurusan dengan negara-negara tujuan ekspor baru lainnya.

Hal itu juga sebagai motivasi bagi pelaku usaha lain untuk tetap berupaya mempercepat ekspor komoditas peternakan lainnya.

Dirjen menegaskan Indonesia harus menjadi lumbung pangan pada 2045, apalagi saat ini telah mencapai swasembada daging ayam dan telur. Bahkan telah mampu mengekspor telur ayam tetas ke Myanmar, serta mengekspor daging ayam olahan ke Papua New Guiniea.

Terkait izin ekspor, Ketut menyatakan, Belfoods telah melewati pemeriksaan produk unggas dan disertifikasi dengan kompartemen yang bebas penyakit Avian Influenza (AI).

Selain itu, daging ayam olahan yang akan diekspor juga dipotong dan diproses dengan menggunakan fasilitas yang telah disetujui oleh pemerintah dan persyaratan yang telah ditetapkan oleh Jepang.

Dikatakannya, PT Belfoods merupakan salah satu dari lima perusahaan pengolah daging unggas yang telah melalui proses audit yang cukup ketat dari Chief Veterinary Officer - Ministry Of Agriculture Forestry and Fisheries Jepang (CVO-MAFF).

"Hal ini membuktikan kepada dunia bahwa Indonesia bisa ikut bersaing dengan negara lain dalam memproduksi produk olahan unggas dengan kualitas premium dan pemenuhan terhadap persyaratan internasional," katanya.

Sementara itu, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyatakan, Jepang dipilih sebagai tujuan ekspor produk nugget ayam dikarenakan potensi pasarnya yang sangat besar. Konsumsi produk makanan olahan berbasis unggas di Jepang mencapai 2 miliar dolar AS per tahun, mamun, saat ini pemenuhannya masih didominasi China dan Thailand.

"Indonesia memiliki peluang pasar yang sangat besar di Jepang jika dapat menjaga konsistensi mutu dan efisensi sehingga dapat bersaing dengan produk-produk dari China dan Thailand," kata dia seperti dilansir Antara.

Apalagi, lanjutnya, Indonesia memiliki kelebihan dengan label kehalalan yang bisa diterima dan dipercaya.

Menurut dia, ekspor perdana ke Jepang ini diharapkan menjadi awal yang baik untuk mulai memajukan industri ayam olahan Indonesia ke pasar internasional.

"Jika produk nugget ayam Indonesia dapat masuk ke Jepang, nantinya akan Iebih mudah untuk masuk ke negara lain," kata Enggar.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Direktur Utama PT Pegadaian, Damar Latri Setiawan

Kamis, 25 April 2024 - 17:21 WIB

Pegadaian Catat Laba Rp.1,4 T di Kuartal I/2024

PT Pegadaian mencatat kinerja positif pada periode tiga bulan pertama di Tahun 2024. Tercatat pertumbuhan Aset sebesar 14,3% yoy dari Rp. 76,1 triliun naik menjadi Rp. 87 triliun. Kemudian Outstanding…

RUPST PT Dharma Polimental Tbk.

Kamis, 25 April 2024 - 17:11 WIB

Ditengah Situasi Wait & See, Penjualan DRMA Tetap Stabil di Rp1,34 Triliun di Kuartal 1 2024

Emiten manufaktur komponen otomotif terkemuka di Indonesia, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) membagikan dividen tunai sebesar Rp171,29 miliar kepada para pemegang saham.

PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) (Foto Dok Industry.co.id)

Kamis, 25 April 2024 - 16:19 WIB

Jasindo Salurkan Bantuan TJSL untuk Mendukung Perekonomian Masyarakat

PT Asuransi Jasa Indonesia atau Asuransi Jasindo menyalurkan bantuan Tanggung jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) kepada masyarakat di berbagai daerah di Indonesia selama periode Q1 tahun 2024.…

Bahan baku plastik

Kamis, 25 April 2024 - 16:05 WIB

Impor Bahan Baku Plastik Tak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin, Ini Alasannya

Pemerintah telah mengambil langkah responsif untuk menanggapi isu-isu yang dapat mengganggu kelangsungan usaha, salah satunya melalui pemberlakuan peraturan terbaru mengenai kebijakan dan pengaturan…

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita

Kamis, 25 April 2024 - 15:40 WIB

Di Ajang Business Forum Hari Kedua Hannover Messe, RI Pamerkan Keunggulan dan Inovasi Teknologi Industri

Paviliun Indonesia dalam Hannover Messe 2024 kembali mempersembahkan Business Forum untuk mendorong kolaborasi dan kerja sama antara para pelaku industri di dalam negeri dengan negara-negara…