Ini Kata Pengamat Soal Ancaman Siklus 10 Tahunan Krisis Ekonomi

Oleh : Ahmad Fadli | Kamis, 22 Maret 2018 - 17:41 WIB

Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Enny Sri Hartati
Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Enny Sri Hartati

INDUSTRY.co.id, Jakarta -  Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Enny Sri Hartati mengatakan, Indonesia cenderung aman menghadapi siklus 10 tahunan krisis ekonomi yang pernah terjadi.

"Kalau kita lihat indikator-indikator dari kinerja sektor keuangan, terutama perbankan, relatif sehat. Apakah potensi krisis di sektor keuangan ada? Kami hampir yakin menjawab, relatif tidak mengkhawatirkan," ujar Enny.

Dengan itu, pihaknya menilai potensi terjadinya krisis ekonomi yang terjadi pada tahun ini sangat minim. "Jadi besar kemungkinan apa potensi krisis di 2018 kita hampir yakin relatif tidak mengkhawatirkan," papar Enny.

Akan tetapi, dirinya mengingatkan, pada 2011 silam negara-negara seperti Portugal, Italia, Irlandia, Spanyol dan Yunani menghadapi krisis yang disebabkan oleh kegagalan pemerintah dalam mengelola fiskal. Hal ini dinilai sangat mirip dengan yang terjadi di Indonesia, dimana Indonesia menghadapi risiko fiskal yang disebabkan oleh utang.

"Indikasi yang terjadi di Yunani, Portugal kok beberapa variabel dan indikator mirip dengan kita (Indonesia). Artinya kami tidak ingin membuat ini menjadi kekhawatiran apalagi di tahun politik, tapi kita harus aware bahwa persoalan utang luar negeri kita ini dinyatakan aman atau tidak aman, tidak hanya sekadar rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB)," paparnya.

Sementara itu, terjadinya krisis di Indonesia pada tahun 1998 dan 2008 lebih dipengaruhi fundamental ekonomi Indonesia yang cenderung tidak siap mengantisipasi krisis yang terjadi.

"Kalau dilihat dari krisis yang kita alami, mungkin lebih banyak dari sektor keuangan. Dan kalau kita review dan bandingkan sumber krisis di 1998, 2008 ini kan transmisinya terlalu kuat ke ekonomi kita karena fundamental keuangan kita rapuh," jelasnya.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Ditjen PKH Kementan kordinasi cegah virus dampak kematian Kerbau

Sabtu, 20 April 2024 - 15:46 WIB

Kementan Sigap Tangani Kasus Kematian Ternak Kerbau Pampangan di Sumsel

Beberapa waktu lalu telah terjadi kasus kematian ternak kerbau pampangan di sejumlah wilayah Sumatera Selatan. Kasus ini tercatat mulai tanggal 15 Maret hingga 6 April 2024, terutama di Desa…

BNI apresiasi Thomas dan Uber Cup

Sabtu, 20 April 2024 - 13:52 WIB

Indonesia Juara di All England dan BAC, BNI Apresiasi dan Dukung Tim Thomas & Uber Cup

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas prestasi gemilang para atlet bulu tangkis Indonesia dalam dua turnamen bergengsi, All England 2024…

Menparekraf Sandiaga Uno

Sabtu, 20 April 2024 - 11:45 WIB

Menparekraf Sandiaga Uno Beberkan Transformasi Pariwisata Pascapandemi dalam Forum PBB di New York

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menghadiri undangan PBB untuk berbicara pada high level meeting "UN General Assembly Sustainability Week" di New…

Sambut Hari Kartini, Hutama Karya Resmikan Fasilitas Daycare

Sabtu, 20 April 2024 - 10:59 WIB

Sambut Hari Kartini, Hutama Karya Resmikan Fasilitas Daycare

Menyambut Hari Kartini 2024, PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) secara resmi meluncurkan Daycare dan Sekolah Harmony Montessori di lingkungan perusahaan. Fasilitas ini diresmikan oleh…

OYO Berikan Layanan Komprehensif bagi Acara yang Diselenggarakan Pemerintah

Sabtu, 20 April 2024 - 10:06 WIB

OYO Berikan Layanan Komprehensif bagi Acara yang Diselenggarakan Pemerintah

OYO implementasikan kesuksesan bisnis akomodasi pemerintahan di India dengan sediakan layanan integrasi akomodasi, transportasi dan katering untuk berikan layanan komprehensif bagi acara yang…