Program IB Terus Digenjot, Murah dan Dapat Meningkatkan Pendapatan Peternak

Oleh : Herry Barus | Rabu, 21 Maret 2018 - 13:49 WIB

Peternak sapi (foto Dok Industry.co.id)
Peternak sapi (foto Dok Industry.co.id)

INDUSTRY.co.id - Boyolali- Upaya percepatan peningkatan populasi sapi dan kerbau telah dicanangkan sejak tahun 2017 dan sampai saat ini masih terus digenjot oleh Pemerintah melalui kegiatan Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting atau yang dikenal dengan  UPSUS SIWAB.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan I Ketut Diarmita dalam kunjungan kerjanya ke KTT (Kelompok Tani Ternak) Subur di Desa Kedungdowo, Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali (20/03/2018) mengatakan, dengan upaya khusus ini, sapi/kerbau betina produktif milik peternak saatnya kawin harus dikawinkan, utamanya melalui sistem perkawinan Inseminasi Buatan (IB).

Lebih lanjut disampaikan, kegiatan IB merupakan salah satu upaya penerapan teknologi tepat guna yang menjadi pilihan utama untuk peningkatan populasi dan mutu genetik sapi. ”Melalui kegiatan IB, penyebaran bibit unggul ternak sapi dapat dilakukan dengan murah, mudah dan cepat, serta diharapkan dapat meningkatkan pendapatan para peternak,” ungkap I Ketut Diarmita.

I Ketut Diarmita beranggapan, peternak sebagai tulang punggung peternakan nasional sudah saatnya harus berjaya. “Untuk itu, Pemerintah melanjutkan kembali kegiatan Upsus Siwab pada Tahun 2018 untuk percepatan pencapaian target kelahiran sapi dan kerbau secara masif dan serentak,” ujarnya.

Lebih lanjut Ia sampaikan, pada tahun 2017 capaian kinerja UPSUS SIWAB dinilai cukup berhasil.  Untuk pelayanan IB dari bulan Januari 2017 sampai dengan Maret 2018 telah terealisasi sebanyak 4.905.881 ekor, sedangkan sapi dalam kondisi bunting sebanyak  2.186.892 ekor dan kelahiran ternak sampai dengan bulan Maret 2018 ini sebanyak 1.051.688 ekor.

Sedangkan untuk capaian kinerja UPSUS SIWAB 2018 pada bulan Januari sampai dengan Maret 2018 adalah sebanyak 929.411 ekor atau 123,92% dari target IB  sebanyak 750.000 ekor.  Raihan untuk kebuntingan sebanyak  294.774 ekor atau 65,7% dari target 448.689 ekor, sedangkan pedet yang Lahir sebanyak 140.553 ekor atau 31,87% dari target 440.997 ekor.

I Ketut menegaskan, untuk semua kegiatan UPSUS SIWAB yang dilakukan oleh petugas di lapangan langsung dilaporkan melalui ISIKHNAS (Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional Terintegrasi). “Semua data hasil pelayanan petugas di lapangan dapat langsung dipantau oleh semua pemangku kepentingan,” tandasnya.

Pada kesempatan tersebut, I Ketut Diarmita bersama dengan Sugiono Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak meninjau langsung pelaksanaan pelayanan IB, pemeriksaan kebuntingan dan kegiatan teknis lainnya yang dilakukan oleh para petugas inseminator dan PKb di KTT Subur.

Terlihat masing-masing petugas sudah sangat lihai dan mahir dalam memberikan pelayanan reproduksi terhadap sapi-sapi milik peternak. Selesai memberikan pelayanan tersebut, secara otomatis petugas langsung melaporkan hasil kegiatannya melalui ISIKHNAS.

Selanjutnya petugas data recorder dan champions akan menerima laporan data ISIKHNAS yang telah dikirimkan oleh masing-masing petugas yang telah melakukan pelayanan tadi.

Melihat jalannya proses bisnis tersebut, I Ketut Diarmita menyampaikan apresiasi dan motivasi bagi para petugas teknis lapangan dan Dinas Daerah untuk lebih giat dalam melaksanakan UPSUS SIWAB. “Proses ini sangat penting karena sebagai suatu gerakan bagi para peternak agar semua ternak sapi/kerbau betina dewasanya menjadi bunting dan melahirkan, sehingga populasi kita akan bertambah besar,” kata I Ketut.

Dirjen PKH juga sangat mengapresiasi usaha-usaha yang telah dilakukan oleh KTT Subur di Boyolali untuk mensejahterakan anggotanya “Semoga kedepannya Kelompok Peternak ini, tidak hanya bergerak pada pengembangan peternakan sapi, tapi bisa berkembang dengan memanfaatkan limbah peternakan” ujar Dirjen PKH.

Dirjen PKH juga mengajak para peternak agar dapat memanfaatkan bantuan premi asuransi  yang sudah diluncurkan pemerintah sejak tahun 2016. “Adanya asuransi ternak sapi diharapkan dapat menjamin keberlangsungan usaha dan memungkinkan sapi sebagai agunan bila memerlukan pinjaman modal untuk peningkatan usaha” pungkasnya.

 

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Oreo Pokemon hadir di Indonesia mulai Mei 2024 mendatang.

Jumat, 26 April 2024 - 00:11 WIB

Oreo Pastikan Hadirkan Kepingan Langka Pokemon ke Indonesia

Kolaborasi edisi terbatas dua merek ikonik dunia OREO dan Pokémon segera hadir dan menginspirasi seluruh penggemarnya di Indonesia.

Prudential Indonesia dan Prudential Syariah Pertahankan Kepemimpinan di Industri Asuransi Jiwa

Kamis, 25 April 2024 - 23:56 WIB

Prudential Indonesia dan Prudential Syariah Umumkan Hasil Kinerja Perusahaan Yang Solid Selama 2023

Prudential Indonesia terus melanjutkan komitmennya melindungi dan mendukung nasabah dengan pembayaran klaim dan manfaat sebesar Rp17 triliun atau lebih dari Rp46 miliar per hari.

Bincang Duta Baca Indonesia di Kabupaten Buleleng, Bali.

Kamis, 25 April 2024 - 23:23 WIB

Bincang Duta Baca Indonesia, Kabupaten Buleleng Bali Siap Atasi Globalisasi Lewat Perpustakaan

Menurut Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng, Gede Suyasa, tantangan globalisasi harus disikapi dengan adaptif agar perpustakaan tidak termarginalkan. Literasi juga diharap bisa menjawab tantangan…

Bank DKI gelar halal bihalal

Kamis, 25 April 2024 - 21:52 WIB

Pemprov DKI Jakarta Apresiasi Bank DKI Sebagai BUMD Penyumbang Dividen Terbesar

Pemprov DKI Jakarta melalui Kepala Badan BP BUMD Provinsi DKI Jakarta, Nasruddin Djoko Surjono menyampaikan apresiasi atas kontribusi Bank DKI sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta…

Sidharth Malik, CEO, CleverTap

Kamis, 25 April 2024 - 19:51 WIB

CleverTap Boyong 10 Penghargaan Bergengsi di Stevie Awards 2024

CleverTap, platform engagement all-in-one, membawa pulang 10 penghargaan bergengsi dari Stevie Awards 2024, platform penghargaan bisnis pertama di dunia. Perusahaan mendapat pengakuan global…