Pacu Industri Perhiasan Dalam Negeri, Pemerintah Pangkas Tarif Bea Masuk Bahan Baku

Oleh : Ridwan | Senin, 19 Maret 2018 - 07:10 WIB

Kepala BPPI Kementerian Perindustrian, Ngakan Timur Antara
Kepala BPPI Kementerian Perindustrian, Ngakan Timur Antara

INDUSTRY.co.id -Jakarta, Industri perhiasan nasional diyakini akan semakin tumbuh dan berdaya saing. Hal ini seiring dengan kebijakan pemerintah memangkas tarif bea masuk (BM) terhadap bahan baku atau komponen yang dibutuhkan sektor tersebut.

"Kementerian Perindustrian telah mengusulkan penurunan terhadap pengenaan tarif bea masuk untuk intan kasar dan intan asah dari lima persen menjadi nol persen," kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Ngakan Timur Antara di Jakarta, akhir pekan kemarin.

Usulan tersebut akhirnya diakomodasi melalui penerbitan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 17tahun 2018 tentang Perubahan Kedua atas PMK No. 6 tahun 2018 tentang Penetapan Sistem KlasifikasiBarang dan Pembebanan Tarif Bea Masuk atas Barang Impor, yang berlaku per 1 Maret 2018.

Menurut Ngakan, kebijakan pembebasan bea masuk tersebut menunjukkan dukungan dan kepedulian pemerintah dalam upaya melindungi industri nasional khususnya pengrajin perhiasan jadi.

"Mengingat perhiasan jadi Indonesia diminati konsumen dalam dan luar negeri karena desain dan kualitasnya," terangnya.

Selanjutnya, penurunan tarif bea masuk ini juga akan mampu meningkatkan penerimaan negara karena nilai tambah intan dalam bentuk perhiasan jauh lebih besar daripada nilai bea masuk intan.

"Selain itu, dapat meningkatkan kepatuhan impor intan sehingga akan meningkatkan transparansi administrasi kepabeanan dan perpajakan," kata Ngakan.

Kemenperin mencatat, industri perhiasan memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional, baik itu melalui penyerapan tenaga kerja maupun nilai ekspor.

Saat ini, terdapat 36.636 unit industri perhiasan di Indonesia dengan jumlah penyerapan tenaga kerja lebih dari 333 ribu orang.

Sepanjang tahun 2011-2016, kinerja ekspor perhiasan nasional menunjukkan tren peningkatan sebesar 16,85 persen, dengan nilai ekspor tahun 2011 sebesar USD2,59 miliar menjadi USD5,34 miliar pada 2016.

"Salah satu eksportir perhiasan terbesar Indonesia berasal dari Jawa Timur," tuturnya.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Oreo Pokemon hadir di Indonesia mulai Mei 2024 mendatang.

Jumat, 26 April 2024 - 00:11 WIB

Oreo Pastikan Hadirkan Kepingan Langka Pokemon ke Indonesia

Kolaborasi edisi terbatas dua merek ikonik dunia OREO dan Pokémon segera hadir dan menginspirasi seluruh penggemarnya di Indonesia.

Prudential Indonesia dan Prudential Syariah Pertahankan Kepemimpinan di Industri Asuransi Jiwa

Kamis, 25 April 2024 - 23:56 WIB

Prudential Indonesia dan Prudential Syariah Umumkan Hasil Kinerja Perusahaan Yang Solid Selama 2023

Prudential Indonesia terus melanjutkan komitmennya melindungi dan mendukung nasabah dengan pembayaran klaim dan manfaat sebesar Rp17 triliun atau lebih dari Rp46 miliar per hari.

Bincang Duta Baca Indonesia di Kabupaten Buleleng, Bali.

Kamis, 25 April 2024 - 23:23 WIB

Bincang Duta Baca Indonesia, Kabupaten Buleleng Bali Siap Atasi Globalisasi Lewat Perpustakaan

Menurut Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng, Gede Suyasa, tantangan globalisasi harus disikapi dengan adaptif agar perpustakaan tidak termarginalkan. Literasi juga diharap bisa menjawab tantangan…

Bank DKI gelar halal bihalal

Kamis, 25 April 2024 - 21:52 WIB

Pemprov DKI Jakarta Apresiasi Bank DKI Sebagai BUMD Penyumbang Dividen Terbesar

Pemprov DKI Jakarta melalui Kepala Badan BP BUMD Provinsi DKI Jakarta, Nasruddin Djoko Surjono menyampaikan apresiasi atas kontribusi Bank DKI sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta…

Sidharth Malik, CEO, CleverTap

Kamis, 25 April 2024 - 19:51 WIB

CleverTap Boyong 10 Penghargaan Bergengsi di Stevie Awards 2024

CleverTap, platform engagement all-in-one, membawa pulang 10 penghargaan bergengsi dari Stevie Awards 2024, platform penghargaan bisnis pertama di dunia. Perusahaan mendapat pengakuan global…