Imbal Hasil Investasi Saham Masih Lebih Tinggi Dibandingkan Produk Investasi Lain

Oleh : Abraham Sihombing | Sabtu, 17 Maret 2018 - 11:20 WIB

IHSG (Foto/Rizki Meirino)
IHSG (Foto/Rizki Meirino)

INDUSTRY.co.id - Jakarta – Rata-rata tingkat imbal hasil investasi di pasar saham dalam beberapa tahun terakhir ini masih lebih tinggi dibandingkan dengan berbagai produk investasi lainnya, yakni surat utang pemerintah, emas dan deposito.

Sepanjang periode 2016 hingga 15 Maret 2018, imbal hasil investasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat sebesar 11,59%. Sementara itu, rata-rata keuntungan yang diperoleh investor dari investasi emas sejak 2014 hingga 15 Maret 2018 adalah sebesar 7,65%.

Adapun rata-rata imbal hasil utang pemerintah pada periode 2016 hingga 15 Maret 2018 tersebut sebesar 7,21% dan keuntungan rata-rata bunga deposito sejak 2014 hingga 15 Maret 2018 adalah sebesar 6%.

Dengan mencermati data tersebut, maka terlihat bahwa imbal hasil dari investasi yang dilakukan di pasar modal Indonesia masih terlihat cukup kuat. Apalagi saat ini pasar modal semakin berperanan penting bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Dengan modal awal yang sudah semakin terjangkau sebagian besar masyarakat, pasar modal Indonesia saat ini juga semakin mampu menjawab kebutuhan investor terhadap keamanan berinvestasi.

Disamping sebagai wahana investasi masyarakat, pasar modal juga berperan sebagai sarana bagi perusahaan untuk memperoleh dana dari investor. Dana tersebut berasal dari berbagai aksi korporasi seperti pencatatan perdana saham (inital public offering/IPO), pencatatan saham baru (rights issue) maupun penerbitan obligasi yang dapat dilakukan setiap tahun.

Setelah melakukan beberapa aksi korporasi, maka dana yang diperoleh dari berbagai aksi korporasi tersebut dapat digunakan untuk membiayai pengembangan usaha, ekspansi usaha, penambahan modal kerja dan sebagainya.

Salah satu obligasi korporasi yang diterbitkan dan dicatatkan di BEI baru-bari ini adalah Obligasi Berkelanjutan II Bank Maybank Indonesia Tahap II/2018 yang dicatatkan di BEI pada Jumat (16/03/2018) dengan total emisi Rp645,5 miliar.

Dengan pencatatan obigasi korporasi tersebut, maka total nilai emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI pada 2018 ini sudah mencapai Rp21,89 triliun. Itu berasal dari 11 emisi obligasi, dimana 10 emisi diantaranya berasal dari emisi obligasi perusahaan publik yang tercatat di BEI.

Total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI mencapai 355 emisi dengan total nilai nominal outstanding Rp402,55 triliun dan US$47,5 juta. Keseluruhan emisi obligasi tersebut dilaksanakan oleh 114 emiten BEI.

Sementara itu, 91 seri Surat Berharga Negara (SBN) telah tercatat di BEI dengan nilai nominal Rp2.148,26 triliun dan US$200 juta serta 10 emisi Efek Beragun Aset (EBA) bernilai total Rp9,93 triliun. (Abraham Sihombing)

 

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Bank Mandiri saat menyerahkan santunan ke Yatim dan Dhuafa

Kamis, 28 Maret 2024 - 21:34 WIB

Tebar Berkah Ramadan 1445 H, Mandiri Group Santuni 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Bank Mandiri kembali berbagi kebersamaan di bulan suci Ramadan dengan masyarakat sekitar. Kali ini, Bank Mandiri bersama anak perusahaan memberikan bingkisan kepada 57.000 anak yatim dan duafa,…

Gedung BNI

Kamis, 28 Maret 2024 - 21:28 WIB

BNI Terbitkan Global Bond Senilai USD500 Juta

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI berencana melakukan penerbitan surat utang senior dalam denominasi Dolar Amerika Serikat senilai USD500 juta atau sekitar Rp7,94 triliun (kurs…

Dukung Penurunan Angka Stunting, ID FOOD Kembali Salurkan Bantuan Pangan Telur dan Daging Ayam di Sumatera Utara

Kamis, 28 Maret 2024 - 19:33 WIB

Dukung Penurunan Angka Stunting, ID FOOD Kembali Salurkan Bantuan Pangan Telur dan Daging Ayam di Sumatera Utara

Kota Medan, Sumatera Utara – Holding BUMN Pangan ID FOOD terus menggenjot penyaluran bantuan pangan penanganan stunting tahap I tahun 2024 yang sudah mulai berjalan pada pertengahan Maret…

Mentan Amran Sulaiman

Kamis, 28 Maret 2024 - 19:21 WIB

Mentan Amran Serahkan Total Alokasi Pupuk Subsidi 54 Triliun

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman secara simbolis menyerahkan alokasi penambahan pupuk subsidi untuk petani seluruh Indonesia sebesar Rp 28 triliun.

Petugas BNI memperlihatkan uang persediaan ke masyarakat

Kamis, 28 Maret 2024 - 19:16 WIB

Penuhi Kebutuhan Ramadan dan Lebaran, BNI Sediakan Uang Tunai Rp26,6 Triliun

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI berkomitmen untuk mendukung kelancaran transaksi masyarakat dengan menyediakan dana tunai senilai Rp26,6 triliun selama Ramadan dan Hari Raya…