Pebisnis Ritel Minta Kenaikan Sewa Tak Melebihi Kenaikan Inflasi

Oleh : Ahmad Fadli | Selasa, 17 Januari 2017 - 13:50 WIB

Ketua Umum Hippindo, Budihardjo Iduansjah (Ahmad Fadli/INDUSTRY.co.id)
Ketua Umum Hippindo, Budihardjo Iduansjah (Ahmad Fadli/INDUSTRY.co.id)

INDUSTRY.co.id, Jakarta - Pelaku usaha penyewa pusat belanja Indonesia yang terafiliasi dengan Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) mengeluhkan tingginya kenaikan biaya service charge yang mencapai 30persen. Bahkan belum lagi biaya beban sewa bahkan bisa lebih dari 100persen.

“Kami berharap pihak mal tidak menaikkan biaya-biaya termasuk sewa dan service charge, namun apabila naik, kami meminta agar tidak melewati kenaikan inflasi atau maksimal kenaikan sebesar 5%,”kata Ketua Umum Hippindo Budihardjo Iduansjah dalam konferensi persnya, di Hotel Fairmont Jakarta, Selasa (17/1/2017).

Lanjutnya, karena apabila biaya-biaya naik ditambah kenaikkan UMP maka ritel pun akhirnya akan menaikkan harga jual ke konsumen dimana daya beli masyarakat menurun.

Pada akhirnya peritel tidak mampu menutup biaya operasionalnya dan akan berakibat dengan penutupan toko dan PHK.

"Kami berharap pemerintah memberikan perhatian mengenai hambatan di sektor ritel ini dengan segera menerbitkan aturan di Indonesia, seperti halnya di negara-negara lain yang telah menerapkan regulasi yang mengatur hubungan Pengelola Pusat Belanja dengan para tenantnya, sehingga tercipta hubungan yang berimbang antara Pengelola Pusat Belanja dengan para tenantnya agar dapat bersinergi demi mendukung Perekonomian Nasional," pintanya

Ritel di Indonesia banyak menghidupi industri lokal dengan tenaga kerja yang besar, sehingga apabaa industri ritel terpuruk maka akan mengganggu perekonomian nasional. Untuk itu kami sangat mengharapkan perhatian dari pemerintah.

Sebagai informasi, Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia berdiri 6 Juni 2016 dengan anggota hampir 200 perusahaan, 50 an brand dan jumlah toko sekitar 50 ribu outlet Indonesia.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Adi Nugroho, Praktisi HRD, Mahasiswa Magister Fakultas Management Technology President University.

Kamis, 25 April 2024 - 19:40 WIB

Anda Lulusan SMK : Penting Untuk Memiliki Strategi 'Memasarkan' Diri

Perkembangan teknologi dan komunikasi telah membawa manusia pada era industry 4.0. Perkembangan tersebut membawa perubahan disetiap lini kehidupan termasuk di ranah Pendidikan dan industri.…

Diskusi bertajuk Tuntutan Implementasi Bisnis Properti & Pembiayaan Hijau (Foto: Ridwan/Industry.co.id)

Kamis, 25 April 2024 - 19:33 WIB

Kian Prospektif, Stakeholder Harap Insentif Properti Hijau

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus berupaya mendorong konsep bisnis berkelanjutan di sektor properti termasuk sektor pembiayaannya.

RUPST PT Dharma Polimental Tbk.

Kamis, 25 April 2024 - 17:11 WIB

Ditengah Situasi Wait & See, Penjualan DRMA Tetap Stabil di Rp1,34 Triliun di Kuartal 1 2024

Emiten manufaktur komponen otomotif terkemuka di Indonesia, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) membagikan dividen tunai sebesar Rp171,29 miliar kepada para pemegang saham.

PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) (Foto Dok Industry.co.id)

Kamis, 25 April 2024 - 16:19 WIB

Jasindo Salurkan Bantuan TJSL untuk Mendukung Perekonomian Masyarakat

PT Asuransi Jasa Indonesia atau Asuransi Jasindo menyalurkan bantuan Tanggung jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) kepada masyarakat di berbagai daerah di Indonesia selama periode Q1 tahun 2024.…

Bahan baku plastik

Kamis, 25 April 2024 - 16:05 WIB

Impor Bahan Baku Plastik Tak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin, Ini Alasannya

Pemerintah telah mengambil langkah responsif untuk menanggapi isu-isu yang dapat mengganggu kelangsungan usaha, salah satunya melalui pemberlakuan peraturan terbaru mengenai kebijakan dan pengaturan…