Ini Blunder yang Dilakukan JP Morgan di Indonesia

Oleh : Irvan AF | Selasa, 17 Januari 2017 - 05:18 WIB

Kantor JP Morga di Amerika Serikat. (Scott Eells/Bloomberg)
Kantor JP Morga di Amerika Serikat. (Scott Eells/Bloomberg)

INDUSTRY.co.id, Jakarta - Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM), A. Tony Prasetiantono, menyebut perusahaan perbankan asal Amerika Serikat, JPMorgan Chase, melakukan blunder atau kesalahan terkait penilaiannya yang meragukan kualitas obligasi Indonesia.

"Jadi saya kira JPMorgan melakukan blunder, kesalahan yang mestinya tidak perlu," kata Tony ditemui di Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (16/1/2017).

Pernyataan Kepala Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik (PSEKP) UGM tersebut menyangkut penilaian terbaru JPMorgan yang dikabarkan menaikkan peringkat rekomendasi aset obligasi Indonesia.

Hasil riset JPMorgan terbaru menyebutkan peringkat Indonesia menjadi neutral, dari semula underweight pada November 2016, karena pelepasan modal dan risiko volatilitasnya dianggap telah hilang.

"Volatilitas harga obligasi seharusnya sekarang telah menghilang, memungkinkan sampai batas tertentu untuk membalikkan langkah taktis pada November (2016) termasuk perbaikan Indonesia menjadi neutral," tulis sebuah laporan.

Tony menjelaskan penilaian JPMorgan pada November 2016 terindikasi tidak tepat apabila diperbandingkan dengan Brazil yang pertumbuhan ekonominya minus 3,8 persen dan defisit APBN-nya 10 persen terhadap PDB namun hanya diturunkan satu peringkat (overweight menjadi neutral), sedangkan Indonesia dua peringkat (overweight menjadi "underweight").

Selain itu, dia mengapresiasi langkah JPMorgan memperbaiki peringkat Indonesia walaupun hal itu kemudian mempertaruhkan kredibilitas dan reputasi perusahaan.

"Langkah mereka benar, tetapi akhirnya ketahuan kalau mereka blunder," ucap Tony.

Kemudian, terkait dengan keputusan Kementerian Keuangan memutus hubungan dengan JPMorgan, Tony berpendapat sebaiknya pemerintah meninjaunya lagi karena apabila secara serampangan mengubah kebijakan akan dapat memengaruhi kredibilitas pemerintah.

"Intinya Kemenkeu tidak akan mengubah (keputusan) itu, melihat apa yang sebenarnya terjadi. Tidak lalu suspend sampai dua tahun, tetapi juga tidak cepat, perlu waktu," kata Tony.

Sebelumnya, Kemenkeu mengambil keputusan untuk memutus kemitraan dengan JPMorgan Chase terkait hasil riset lembaga tersebut yang dinilai berpotensi menciptakan gangguan stabilitas sistem keuangan nasional.

"Hasil riset tersebut sangat dipertanyakan karena kelihatannya tidak dilakukan berdasarkan penilaian yang akurat dan kredibel. Makanya sebagai mitra kita cabut saja, karena tidak profesional," ujar Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Robert Pakpahan beberapa waktu lalu.

Robert memastikan melalui pencabutan kemitraan itu maka JPMorgan Chase Bank tidak lagi menjadi agen penjual SUN pemerintah, peserta lelang SBSN pemerintah, joint lead underwriter Global Bonds dan bank persepsi untuk penerimaan negara.(iaf)

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Perkuat Ketahanan Pangan, ID Food bersama Kostrad Lakukan Panen dan Penanaman Budidaya Padi Tahap II di Lahan Strategis

Kamis, 18 April 2024 - 22:02 WIB

Perkuat Ketahanan Pangan, ID Food bersama Kostrad Lakukan Panen dan Penanaman Budidaya Padi Tahap II di Lahan Strategis

Subang – Dalam rangka mendukung peningkatan produksi beras nasional, Holding BUMN Pangan ID Food melakukan kolaborasi bersama Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) melalui pengembangan…

Chief Commercial Officer Telin Kharisma (keempat dari kanan) dan Group Chief Executive of Dialog Axiata PLC Supun Weerasinghe (kelima dari kiri) saat penandatanganan kemitraan strategis untuk pengelolaan layanan terminasi suara dan SMS internasional antara Telin dan Dialog Axiata

Kamis, 18 April 2024 - 21:03 WIB

Telin dan Dialog Axiata Tandatangani Kemitraan Strategis untuk Kelola Layanan Terminasi Suara dan SMS Internasional

Telin, anak perusahaan Telkom Indonesia yang melayani pelanggan global, dan Dialog Axiata PLC, penyedia konektivitas nomor satu di Sri Lanka, telah menandatangani Perjanjian Layanan Induk (Master…

Ilustrasi pembayaran menggunakan PayLater

Kamis, 18 April 2024 - 17:39 WIB

Pinjol dan Paylater Marak, Perbankan Perlu Ubah Strategi Agar Kredit Mudah Diakses

Laporan terbaru dari Bank Indonesia (BI) tentang kredit nasional dalam Hasil Rapat Dewan Gubernur bulan Maret 2024 mengungkapkan adanya pertumbuhan kredit pada sektor perbankan sebesar 11,28%…

Kawasan Labuan Bajo – Tanamori

Kamis, 18 April 2024 - 17:23 WIB

Kabar dari Labuan Bajo! Pemda Mabar Rencanakan Pembangunan Poltekpar Negeri, Upaya Pemerintah Tingkatkan SDM Unggul

Labuan Bajo-Dalam rangka peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) di Destinasi Pariwisata Super Prioritas Labuan Bajo Flores, Pemerintah Daerah Kabupaten Manggarai Barat bersama Badan Pelaksana…

Iluastrasi Investasi-images IST

Kamis, 18 April 2024 - 17:21 WIB

Catat! Ini 5 Tipe Investasi yang Cocok Berdasarkan Karakter

Investasi bisa menjadi salah satu cara untuk mewujudkan mimpi di masa depan. Namun dengan banyaknya pilihan investasi saat ini, perlu diingat bahwa setiap instrumen investasi memiliki keuntungan…