IMF-WB Perlu Hasilkan Komunike Penurunan Ketimpangan Global

Oleh : Herry Barus | Senin, 12 Maret 2018 - 16:26 WIB

Presiden Jokowi dan MD IMF Christine Lagarde (Foto Setkab)
Presiden Jokowi dan MD IMF Christine Lagarde (Foto Setkab)

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Indonesia dipandang perlu mendorong negara-negara maju dan berkembang dalam Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional-Bank Dunia (Annual Meeting IMF-WB) 2018 untuk membuat komunike bersama dalam menurunkan ketimpangan ekonomi global.

"Ukuran kesuksesan Indonesia bukan hanya soal mampu atau tidak menjadi tuan rumah penyelenggara, namun bisa tidak Indonesia membawa agenda-agenda yang lebih strategis," kata Rektor Universitas Paramadina Firmanzah dalam Diskusi Kelompok Terfokus di Digital Media Research Center di Jakarta, Senin (12/3/2018)

Indonesia, lebih tepatnya Provinsi Bali, akan menjadi tuan rumah sidang tahunan IMF-WB dengan tiga agenda utama pada 12-14 Oktober 2018.

Mengutip keterangan Satuan Tugas Panitia Penyelenggara Pertemuan Tahunan IMF-WB, pertemuan tahunan tersebut dapat menambah perputaran uang senilai Rp4 triliun khusus di Propinsi Bali.

Firmanzah mengatakan Indonesia jangan hanya menjadi tuan rumah yang gagal memanfaatkan peluang diplomasi ekonomi. Sebagai salah satu negara dengan ekonomi yang tumbuh (emerging countries) dan negara berkembang (developing countries), Indonesia harus bisa mewakili kepentingan negara sesama untuk mengedepankan perekonomian global yang lebih merata dan berkeadilan.

Firmanzah mengatakan selama ini struktur pasar finansial global gagal memberikan solusi untuk menurunkan tingkat kesenjangan ekonomi.

"Sistem finansial global kerap jauh dari masalah ketimpangan. Kita bisa perjuangkan untuk masuk agenda untuk membuat komunike. Namun jika sudah masuk dan dibahas di panelis saja itu juga sudah baik," ujar dia.

Masalah ketimpangan ekonomi perlu diperjuangkan Indonesia karena Tanah Air merupakan salah satu negara berkembang yang masih terkendala dengan ketidakadilan manfaat ekonomi.

Saat ini, indikator ketimpangan yakni koefisien gini Indonesia berada di 0,393. Padahal pertumbuhan ekonomi Indonesia baru di kisaran lima persen, yakni 5,07 persen (yoy) pada 2018.

Angka koefisien gini itu relatif cukup tinggi bagi Indonesia dan masih jauh dari target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) sebesar 0,36 pada 2019.

Firmanzah menuturkan, selain ketimpangan ekonomi global, agenda lain yang dapat diperjuangkan Indonesia sebagai negara berkembang adalah komitmen kerja sama infrastruktur dan pengembangan pariwisata.

"Kita perlu berkaca pada Peru, Singapura, dan Turki sebelumnya sebagai penyelenggara. Mereka menikmati banyak manfaat dari pertemuan ini, bukan hanya sebagai tuan rumah," ujarnya.

Pertemuan tahunan IMF-WB setiap tiga tahun sekali diselenggarakan di wilayah negara anggota dua lembaga itu, selain di Washington, Amerika Serikat (AS). Adapun selama dua tahun berturut-turut secara periodik, pertemuan tahunan IMF-WB diselenggarakan di AS.

Tiga tahun yang lalu atau 2015, pertemuan tahunan IMF-WB diselanggarakan di Peru. Dengan pertemuan tahunan tersebut, Peru sukses menggenjot pertumbuhan sektor pariwisata sebesar 16 persen pada 2015.

Dalam pertemuan tahunan IMF-WB tahun ini, akan terdapat 189 Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral dari seluruh dunia yang datang ke Bali pada 12-14 Oktober 2018. Secara keseluruhan terdapat 15 ribu delegasi untuk rangkaian acara yang dimulai sejak 8 Oktober dengan acara puncak di 12-14 Oktober 2018. (Ant)

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Pengukuhan Nia Kurnia sebagai Bunda Literasi Sumenep di acara Madura Writers Readers Festival 2024.

Selasa, 23 April 2024 - 23:38 WIB

Bupati Sumenep Buka Acara Madura Writers Readers Festival

Selain disemarakkan dengan kehadiran para penggerak literasi budaya, serta bazar buku murah, di Madura Writers Readers Festival 2024 juga diselenggarakan pengukuhan Nia Kurnia sebagai Bunda…

Strategi pemasaran (ist)

Selasa, 23 April 2024 - 22:57 WIB

Strategi Dalam Mempengaruhi Perilaku Pembelian Pelanggan

Dalam pasar yang kompetitif saat ini, memahami dan mempengaruhi perilaku pembelian pelanggan sangat penting agar bisnis dapat berkembang. Dengan munculnya teknologi baru dan berkembangnya preferensi…

Everpure tersedia di Shopee, atasi masalah jerawat usai mudik lebaran.

Selasa, 23 April 2024 - 19:40 WIB

Tips Merawat Kulit Wajah Bersama Shopee 5.5 Voucher Kaget

Melalui kampanye 5.5 Voucher Kaget, Shopee ingin menjadi teman serta memberikan semangat untuk kembali memulai perjalanan pengguna, khususnya dalam perawatan diri setelah libur lebaran.

Danone melakukan MoU dengan Pemulung untuk mengumpulkan sampah botol plastik

Selasa, 23 April 2024 - 18:17 WIB

AQUA dan Ikatan Pemulung Indonesia Kerja Sama Kurangi Sampah Plastik di Destinasi Wisata Bangka Belitung

Dalam rangka mendukung upaya pemerintah Indonesia mengurangi sampah plastik ke laut hingga 70% pada 2025, hari ini AQUA melakukan kerja sama Program Peningkatan Pengumpulan Sampah Plastik di…

Festival Seoul Beats on Campus (ist)

Selasa, 23 April 2024 - 17:57 WIB

Bakal Gelar Festival Seoul Beats on Campus, President University Siap Luncurkan Konsentrasi K-Wave

Presuniv berencana membuka konsentrasi K-Wave yang akan bernaung di bawah Program Studi (Prodi) Business Administration. Pembukaan konsentrasi ini akan ditandai dengan event Seoul Beats on Campus…