Kadin Kembangkan Pariwisata Melalui Inovasi Industri

Oleh : Herry Barus | Kamis, 24 November 2016 - 16:05 WIB

Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Pariwisata Kosmian Pudjiadi
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Pariwisata Kosmian Pudjiadi

INDUSTRY.co.id -Jakarta- Kamar Dagang dan Industri Indonesia mengembangkan pariwisata melalui inovasi industri berbasis budaya dan "Meetings, Incentives, Conferences, and Events" (MICE) yang terintegrasi.

Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Pariwisata Kosmian Pudjiadi di sela-sela Rakornas Kadin di Jakarta, Rabu, menegaskan bahwa para pelaku usaha mendukung pemerintah untuk mencapai target di bidang pariwisata dengan berbagai inovasi dan kegiatan promosi melalui pengembangan industri berbasis budaya dan MICE "Industri pariwisata adalah salah satu ujung tombak peningkatan kesejahteraan ekonomi kerakyatan Indonesia," katanya.

Pemerintah telah menetapkan target industri pariwisata untuk 2019 yang mencakup kenaikan jumlah wisatawan mancanegara dari 9,4 juta pengunjung pada 2014 ke 20 juta orang.

Kenaikan kontribusi bidang pariwisata terhadap PDB nasional dari 4 persen ke 8 persen, kenaikan jumlah tenaga kerja industri pariwisata dari 10,3 juta ke 13 juta, dan kenaikan ranking daya saing pariwisata Indonesia (versi World Economic Forum) dari posisi 70 dari total 140 negara ke posisi 30.

Pemerintah juga menetapkan 10 destinasi prioritas, yaitu Borobudur, Mandalika, Labuhan Bajo, Bromo-Tengger-Semeru, Kepulauan Seribu, Toba, Wakatobi, Tanjung Lesung, Morotai, dan Tanjung Kelayang.

Pembangunan destinasi (supply) agar berdampak ekonomi yang signifikan perlu diimbangi dengan infrastruktur yang memadai, insentif keuangan, penciptaan permintaan (demand creation), promosi serta pengembangan sumber daya manusianya, ungkapnya.

Kadin mencatat, jumlah tenaga kerja di dalam industri pariwisata yang terlibat langsung dan tidak langsung termasuk industri pendukungnya mencapai sekitar 86,6 juta tenaga kerja.

"Kami bertekad untuk mendukung pencapaian target pemerintah di sektor pariwisata dengan memprioritaskan pengembangan ekonomi kreatif dan industri berbasis budaya. Oleh karena itu, pembinaan dari pihak swasta dan pemerintah kepada para UMKM di daerah pariwisata perlu terus dilakukan, ungkap Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Industri Berbasis Budaya, Putri K. Wardani seperti dikutip Antara.

Selain itu, salah satu sektor potensial yang harus dikembangkan untuk menunjang pariwisata adalah MICE baik oleh Pemerintah maupun swasta yang telah menciptakan sekitar 260 juta pergerakan pertahun oleh pengunjung domestik saja.

Masih banyak hal yang perlu kita perhatikan untuk menarik banyak kunjungan, bukan hanya dari domestik saja tetapi juga kunjungan dari luar. Oleh karena itu, diperlukan usaha lintas-bidang, lintas-sektoral dan terintegrasi dengan kegiatan promosi pariwisata yang ada, kata Kepala Badan MICE Kadin, Budyarto Linggowiyono.

Dalam Rakornas Kadin Bidang Pariwisata, Industri Tradisional Berbasis Budaya serta MICE, ditandatangani pula Nota Kesepahaman (MoU) antara Kadin Indonesia yang diwakili oleh Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Industri Berbasis Budaya, Putri K. Wardani dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) yang diwakili oleh Hariyadi B. Sukamdani.

Kedua belah pihak sepakat untuk melakukan pemanfaatan dan penggunaan produk usaha berbasis budaya, yakni produk yang mempunyai nilai budaya Indonesia seperti jamu dan minuman tradisonal, kain tradisonal, kosmetik dan spa/holistik kesehatan, kerajinan tangan tradisional, makanan dan kuliner tradisional, pengobatan tradisional serta seni dan budaya tradisional (seni musik, seni tari, seni rupa dan seni teater).

"Kami ingin agar perhotelan dan restoran yang ada mulai memanfaatkan kekayaan budaya tradisional kita, melibatkan usaha-usaha kecil menengah. Hotel bintang mungkin memang harus tetap memenuhi standarnya, tapi akan lebih bernilai pula bila kita menonjolkan apa yang Indonesia miliki," kata Putri.

Ia menambahkan, pada dasarnya wisatawan yang datang ke Indonesia mereka ingin melihat budaya di Tanah Air.

"Sementara keindahan alam itu baru nomor ke sekiannya. Jadi, mereka ingin melihat budaya kita dengan keindahan alam Indonesia sebagai bonusnya," kata Putri. (Hrb)

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Everpure tersedia di Shopee, atasi masalah jerawat usai mudik lebaran.

Selasa, 23 April 2024 - 19:40 WIB

Tips Merawat Kulit Wajah Bersama Shopee 5.5 Voucher Kaget

Melalui kampanye 5.5 Voucher Kaget, Shopee ingin menjadi teman serta memberikan semangat untuk kembali memulai perjalanan pengguna, khususnya dalam perawatan diri setelah libur lebaran.

Festival Seoul Beats on Campus (ist)

Selasa, 23 April 2024 - 17:57 WIB

Bakal Gelar Festival Seoul Beats on Campus, President University Siap Luncurkan Konsentrasi K-Wave

Presuniv berencana membuka konsentrasi K-Wave yang akan bernaung di bawah Program Studi (Prodi) Business Administration. Pembukaan konsentrasi ini akan ditandai dengan event Seoul Beats on Campus…

Arta Monica Pasaribu, S.IP – President University Mahasiswa S2 MMT

Selasa, 23 April 2024 - 17:30 WIB

Strategi Marketing Dinamo Listrik Buatan Lokal untuk Mendukung Net Zero Emission

Tidak dapat dipungkiri ternyata penggunaan kendaraan listrik seperti motor listrik sangat tumbuh dengan cepat. Pemerintah mencatat keberadaan motor dan mobil yang berbasis listrik di sini naik…

PT Pertamina International Shipping (PIS) menunjukkan komitmennya untuk mendorong dekarbonisasi di sektor industri maritim sekaligus wujud kecintaan PIS untuk menjaga kelestarian bumi demi generasi masa depan.

Selasa, 23 April 2024 - 17:28 WIB

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2

Jakarta - PT Pertamina International Shipping (PIS) menunjukkan komitmennya untuk mendorong dekarbonisasi di sektor industri maritim sekaligus wujud kecintaan PIS untuk menjaga kelestarian bumi…

Fransiscus Go sedang memegang hasil kebun di Nara Kupu Village Sawangan, Depok-Jawa Barat. (Foto: Istimewa)*

Selasa, 23 April 2024 - 16:35 WIB

Pengusaha Sukses NTT Ini Sebut Program Food Estate Efektif untuk Pemanfaatan Lahan yang Sudah Lama Tertidur

Jakarta - Tokoh masyarakat Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Fransiscus Go menilai bahwa program Food Estate, atau pengembangan pangan secara terintegrasi yang tengah digencarkan oleh pemerintah…