Pendapatan Bisnis Digital Garuda Indonesia Ditargetkan Rp3,3 Triliun pada 2018

Oleh : Abraham Sihombing | Kamis, 22 Februari 2018 - 12:15 WIB

Pesawat Garuda Indonesia (Chodijah Febriyani/INDUSTRY.co.id)
Pesawat Garuda Indonesia (Chodijah Febriyani/INDUSTRY.co.id)

INDUSTRY.co.id, Jakarta – Pendapatan PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) dari bisnis digital ditargetkan mencapai US$242,4 juta atau setara Rp3,3 triliun pada 2018. Itu artinya, pendapatan tersebut ditargetkan tumbuh 8,3% dibandingkan pada tahun sebelumnya sebesar US$223,83  juta atau sekitar Rp3,05 triliun.

“Target tersebut tampaknya dapat tercapai melalui program "Garuda Indonesia Surprise Deal" yang merupakan program mini travel fair yang dilakukan melalui fitur platform digital khususnya situs www.garuda-indonesia.com dan mobile applications,” ujar Nina Sulistyowati, Direktur Pemasaran dan Teknologi Informasi GIAA di Jakarta, Kamis (22/02/2018).

Nina menjelaskan, program mini travel fair itu akan berlangsung pada 21–25 Februari 2018. Itu adalah hasil kerja sama dengan mitra Garuda Indonesia yang merupakan bank BUMN nasional, yakni Bank BNI, Bank BRI, Bank BTN dan Bank Mandiri.

Dalam program tersebut, demikian Nina, Garuda Indonesia memberi potongan harga hingga 15%. Itu diberlakukan secara umum dan tambahan potongan hingga Rp2,5 juta yang diberikan secara khusus kepada nasabah Bank BNI, Bank BRI, Bank BTN, dan Bank Mandiri.

“Transaksi digital terutama dalam pembelian tiket pesawat Garuda Indonesia secara daring terus meningkat dari tahun ke tahun. Ke depannya Garuda Indonesia akan mengedepankan pangsa pasar melalui penjualan secara digital,” jelas Nina.

Nina berharap program ini dapat memfasilitasi kebutuhan pengguna jasa untuk melakukan perjalanan dengan maskapai bintang lima bersama awak kabin terbaik di dunia dengan harga yang menarik.

“Program ini juga merupakan salah satu bentuk dukungan Garuda Indonesia untuk mencapai target kunjungan wisata dan juga sejalan dengan program prioritas Kementerian Pariwisata, yaitu digital tourism dalam mempromosikan pariwisata Indonesia,” tutur Nina.

Nina mengungkapkan, penyelenggaraan program ini juga sekaligus diharapkan menjadi strategi perusahaan untuk memperkuat penetrasi pasar digital. Per September 2017, Garuda Indonesia berhasil membukukan peningkatan transaksi digital hingga 7,2% mencapai US$186,5 juta.

Program Garuda Indonesia Surprise Deal juga memberikan keuntungan lainnya, yaitu berupa kemudahan pembayaran dengan cicilan 0%, bonus point rewards, dan cashback 25% ekstra bagasi (khusus transaksi yang melalui mobile app Garuda Indonesia).

Seluruh keistimewaan tersebut dapat diperoleh dengan memasukkan kode promo "SURPRISE" pada online channel Garuda Indonesia dan transaksi pembayaran menggunakan salah satu kartu dari ke-4 Bank BUMN sebagai mitra resmi Garuda Indonesia. (Abraham Sihombing)

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Diskusi bertajuk Tuntutan Implementasi Bisnis Properti & Pembiayaan Hijau (Foto: Ridwan/Industry.co.id)

Kamis, 25 April 2024 - 19:33 WIB

Kian Prospektif, Stakeholder Harap Insentif Properti Hijau

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus berupaya mendorong konsep bisnis berkelanjutan di sektor properti termasuk sektor pembiayaannya.

Direktur Utama PT Pegadaian, Damar Latri Setiawan

Kamis, 25 April 2024 - 17:21 WIB

Pegadaian Catat Laba Rp.1,4 T di Kuartal I/2024

PT Pegadaian mencatat kinerja positif pada periode tiga bulan pertama di Tahun 2024. Tercatat pertumbuhan Aset sebesar 14,3% yoy dari Rp. 76,1 triliun naik menjadi Rp. 87 triliun. Kemudian Outstanding…

RUPST PT Dharma Polimental Tbk.

Kamis, 25 April 2024 - 17:11 WIB

Ditengah Situasi Wait & See, Penjualan DRMA Tetap Stabil di Rp1,34 Triliun di Kuartal 1 2024

Emiten manufaktur komponen otomotif terkemuka di Indonesia, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) membagikan dividen tunai sebesar Rp171,29 miliar kepada para pemegang saham.

PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) (Foto Dok Industry.co.id)

Kamis, 25 April 2024 - 16:19 WIB

Jasindo Salurkan Bantuan TJSL untuk Mendukung Perekonomian Masyarakat

PT Asuransi Jasa Indonesia atau Asuransi Jasindo menyalurkan bantuan Tanggung jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) kepada masyarakat di berbagai daerah di Indonesia selama periode Q1 tahun 2024.…

Bahan baku plastik

Kamis, 25 April 2024 - 16:05 WIB

Impor Bahan Baku Plastik Tak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin, Ini Alasannya

Pemerintah telah mengambil langkah responsif untuk menanggapi isu-isu yang dapat mengganggu kelangsungan usaha, salah satunya melalui pemberlakuan peraturan terbaru mengenai kebijakan dan pengaturan…