DPR: Pihak Swasta Bisa Diajak Berperan di Industri Pertahanan

Oleh : Hariyanto | Rabu, 21 Februari 2018 - 12:59 WIB

Ketua DPR RI Bambang Soesatyo (Hariyanto/INDUSTRY.co.id)
Ketua DPR RI Bambang Soesatyo (Hariyanto/INDUSTRY.co.id)

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mendukung perkembangan industri pertahanan dalam negeri karena akan memunculkan nilai tambah bagi Bangsa Indonesia, seperti soal tenaga kerja dan perputaran ekonomi nasional.

"Kalau BUMN tidak mampu maka lebih baik diajak berembuk para pelaku industri pertahanan swasta agar bisa dikerjakan di dalam negeri," kata Bambang saat membuka acara Rapat Umum Anggota Luar Biasa Perhimpunan Industri Pertahanan Swasta Nasional (Pinhantanas) di Jakarta, Rabu (21/22018)

Dia menekankan bahwa kebutuhan pertahanan dan keamanan nasional tidak boleh bergantung pada industri dari luar negeri karena produsen lokal alat utama sistem persenjataan (alutsista) lokal sudah mampu menghasilkan produk berkualitas.

Bambang juga mengkritik perlakuan khusus yang diberikan kepada BUMN dalam pembuatan alutsista, namun kenyataannya sebagian besar tidak dibuat di dalam negeri.

"Saya dapat informasi, hampir 80 persen peralatan pertahanan impor namun sampai ke Indonesia hanya ganti merek. Kita tidak boleh membohongi diri sendiri," ujarnya.

Dia mengatakan akan meminta Komisi I DPR untuk memperhatikan hal tersebut karena impor bisa dilakukan kalau Indonesia tidak mampu memproduksi.

"Tapi ternyata kita punya industri pertahanan lokal yang mampu bersaing," katanya.

Bambang mengatakan saat ini kekuatan militer Indonesia masuk dalam 14 besar di dunia dan diyakini bisa masuk 10 besar namun harus ditopang dengan dana yang besar.

"Anggaran pertahanan Indonesia tiap tahun terus meningkat, di APBN 2018 alokasinya senilai Rp107 triliun, dan Rp15 triliun dialokasikan untuk membeli alutsista," katanya.

Dia mengingatkan kalau Indonesia terus bergantung pada alat pertahanan dari luar negeri maka kekuatan pertahanan bisa terukur karena data-data pembelian alutsista terekam pihak asing.

Oleh karena itu, Bambang mengingatkan agar industri pertahanan swasta nasional bisa diberikan ruang lebih luas karena banyak yang sudah mampu memproduksinya secara mandiri.

"Saya salut setelah melihat pameran Pinhantanas ternyata kita mampu membuat alat pertahanan sendiri seperti kapal tempur bawah laut, industri bom, dan mobil jihandak padahal setahu saya pengadaannya untuk Polri di impor dari luar negeri," katanya.
 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

RUPST PT PP tahun buku 2023

Rabu, 24 April 2024 - 21:14 WIB

Dua Direksi dan Satu Komisaris Baru Perkuat Pengurus PTPP

PT PP mengubah jajaran direksi dan Komisari usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).

Ilustrasi produksi keramik

Rabu, 24 April 2024 - 18:30 WIB

Dukung Proyek IKN, Industri Keramik Siap Investasi di Kaltim

Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) optimis pemerintahan baru yang akan dipimpin oleh Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan melanjutkan proyek Ibu Kota Negara (IKN)…

Proses bongkar muat sekam padi di storage area sekam padi di Pabrik Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh.

Rabu, 24 April 2024 - 18:13 WIB

Keren! Reduksi Emisi Gas Rumah Kaca, SIG Tingkatkan Penggunaan Bahan Bakar Alternatif Menjadi 559 Ribu Ton

Jakarta– Isu perubahan iklim yang disebabkan oleh emisi gas rumah kaca (GRK) telah menjadi perhatian dunia, dengan munculnya komitmen global untuk mewujudkan net zero emission pada 2060.

Industri keramik

Rabu, 24 April 2024 - 18:00 WIB

Asaki Desak Pemerintah Segera Terapkan Antidumping Keramik China, Besaran Tarif Capai 150%

Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) mendesak KADI untuk bekerja serius dan segera menerapkan kebijakan Antidumping untuk produk keramik impor asal Tiongkok yang secara tren tahunan…

Platform Teknologi Laboratorium di Indonesia Digelar untuk Ketujuh Kalinya

Rabu, 24 April 2024 - 17:56 WIB

Program Keberlanjutan dan Kecerdasan Buatan Menjadi Topik Hangat pada Pameran Lab Indonesia 2024

Jakarta– Lab Indonesia 2024 kembali mempertemukan elit industri laboratorium ilmiah dan analisis pada tanggal 24 – 26 April 2024 di Jakarta Convention Center (JCC).