Walhi: Komoditas Sawit Jangan Masuk Negosiasi CEPA

Oleh : Hariyanto | Selasa, 20 Februari 2018 - 16:40 WIB

Kebun Kelapa Sawit (Ist)
Kebun Kelapa Sawit (Ist)

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Lembaga swadaya masyarakat Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) menginginkan agar komoditas sawit jangan sampai masuk dalam negosiasi pembahasan Perjanjian Kemitraan Komprehensif RI-Uni Eropa (CEPA) yang sedang dirundingkan saat ini.

"Kami mendorong pembenahan internal terlebih dahulu sebelum adanya perundingan tentang sawit," kata Manajer Kampanye Keadilan Iklim Walhi Nasional Yuyun Harmono di Jakarta, Senin (19/2/2018)

Menurut Yuyun, pembenahan internal diperlukan karena pemberian konsensi kebun sawit oleh pemerintah pada saat ini dinilai kerap tumpang tindih seperti dengan kawasan gambut.

Dian mengakui, sebenarnya pemerintah sudah melakukan beberapa langkah guna membenahi perkebunan kelapa sawit domestik, tetapi ia mengingatkan adanya kecemasan dari Eropa mengenai sawit yang diimpor untuk produksi biofuel.

Hal tersebut, lanjutnya, karena ada kajian yang menyatakan bahwa emisi yang dihasilkan dari alih fungsi lahan dari perkebunan sawit ternyata dinilai lebih parah daripada emisi yang disebabkan oleh energi tenaga fosil seperti BBM.

Selain itu, ujar dia, ada pula kekhawatiran bahwa perundingan CEPA akan mengakomodir baik kepentingan eksportir Indonesia dan importir Eropa sehingga akan saling memudahkan masuknya sawit dari Indonesia ke Eropa, padahal masih banyak persoalan mengenai hal tersebut.

"Karena itu, jangan masukkan kelapa sawit ke dalam perjanjian perdagangan," katanya.

Dia menambahkan, ekspor sawit yang lebih besar akan memberikan dampak sosial dan ekonomi yang juga lebih besar daripada pajak yang didapatkan pemerintah dari perusahaan sawit.

Untuk itu, ia menyatakan Walhi dan berbagai LSM lainnya agar dapat sesegera mungkin agar dapat memberlakukan moratorium perizinan kebun kelapa sawit agar dapat dilakukan pembenahan yang benar-benar terkait pengelolaan komoditas tersebut.

Sebelumnya, Greenpeace Indonesia meminta pemerintah meningkatkan subsidi untuk ketahanan pangan yang dapat dialihkan dari berbagai alokasi yang dinilai kurang tepat, seperti pengelolaan dana sawit untuk subsidi biofuel atau industri bahan bakar nabati.

Juru Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia Asep Komarudin menilai konversi lahan dan sistem subsidinya untuk penyediaan biofuel tidaklah tepat.

Ia mengingatkan bahwa kondisi ketahanan pangan di banyak masyarakat miskin yang hidup di sekitar hutan masih sangat memprihatinkan, seperti kondisi yang terjadi di Asmat, Papua.

Oleh karena itu, Greenpeace Indonesia menyayangkan kebijakan pemerintah yang memberikan insentif kepada sejumlah perusahaan di industri bahan bakar nabati (biofuel).

LSM itu menyebutkan, sepanjang Januari-September 2017, ada lima perusahaan sawit besar yang mendapatkan kucuran dana sekitar Rp7,5 triliun melalui Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).(Ant)

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Talenta-talenta Bank Mandiri

Selasa, 16 April 2024 - 23:31 WIB

Disiplin Menyemai Talenta Pegawai, Bank Mandiri Kembali Menuai Gelar Kampiun LinkedIn Top Companies 2024

Konsisten menjalankan transformasi yang berkelanjutan, kembali membawa Bank Mandiri memperoleh apresiasi dan masuk sebagai tempat kerja terbaik untuk mengembangkan karir di Indonesia versi LinkedIn…

UMKM binaan BNI ikut expo di Amerika

Selasa, 16 April 2024 - 22:49 WIB

BNI Bantu Specialty Coffee Produk UMKM Binaan Xpora Tembus Pasar Amerika

PT Bank Negara Indonesia (Persero) atau BNI kembali menunjukkan komitmennya dalam mendorong UMKM kopi Indonesia go global. Kali ini, BNI Kantor Luar Negeri New York bersama BNI Xpora berpartisipasi…

Vina Panduwinata dan suplemen serat khusus diabetes mGanik Nutrition.

Selasa, 16 April 2024 - 20:37 WIB

Aksi Nyata Vina Panduwinata Bantu Pejuang Diabetes

Vina Panduwinata perkenalkan suplemen serat khusus diabetes mGanik Metafiber yang mampu blokir gula dari makanan sehingga efektif mengontrol gula darah penderita diabetes.

Bahana TCW

Selasa, 16 April 2024 - 15:16 WIB

Berkinerja baik, Bahana ETF Bisnis 27 Diganjar Penghargaan sebagai Best ETF Indeks dalam Best Mutual Funds Award 2024

Masyarakat Indonesia telah familiar dengan berbagai jenis investasi termasuk reksa dana. Beberapa produk reksa dana yang secara umum hadir di tengah masyarakat Indonesia yakni reksa dana pasar…

Halalbihalal Idul Fitri 1445 H, Menteri Basuki Ingatkan Insan PUPR Perbarui Niat Kerja untuk Ibadah

Selasa, 16 April 2024 - 14:03 WIB

Halalbihalal Idul Fitri 1445 H, Menteri Basuki Ingatkan Insan PUPR Perbarui Niat Kerja untuk Ibadah

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menggelar kegiatan Halalbihalal di kantor Kementerian PUPR pada hari pertama masuk kantor usai Libur Idul Fitri 1445 H, Selasa (16/4/2024),…