2018, Kredit dan DPK Diperkirakan Tumbuh Positif

Oleh : Wiyanto | Minggu, 18 Februari 2018 - 08:04 WIB

Ilustrasi kredit perbankan
Ilustrasi kredit perbankan

INDUSTRY.co.id - Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan Kredit dan DPK akan lebih baik pada 2018, masing-masing dalam kisaran 10,0-12,0% (yoy) dan 9,0-11,0% (yoy). 

"Ke depan, dalam rangka mengoptimalkan transmisi kebijakan moneter dan makroprudensial, Bank Indonesia akan terus berkoordinasi dengan otoritas terkait," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Agusman di Jakarta ditulis, Minggu (18/2/2018).

Menurutnya, kondisi sistem keuangan tetap stabil di tengah intermediasi perbankan yang belum kuat. Terjaganya stabilitas sistem keuangan tercermin pada rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) perbankan yang cukup tinggi mencapai 23,0% dan rasio likuiditas (AL/DPK) sebesar 21,5% pada Desember 2017.

Sementara itu, lanjut dia, sejalan dengan upaya penguatan manajemen risiko kredit perbankan yang baik, rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) menurun menjadi 2,6% (gross) atau 1,2% (net) pada akhir 2017. Transmisi pelonggaran kebijakan moneter dan makroprudensial melalui jalur suku bunga terus berlangsung. Selama periode Januari-Desember 2017, suku bunga deposito dan kredit terus menurun masing-masing sebesar 65 bps dan 74 bps.

Meski demikian, transmisi melalui jalur kredit masih belum optimal sejalan dengan permintaan kredit yang belum tinggi dan perilaku bank yang masih selektif dalam memberikan kredit baru. Pertumbuhan kredit 2017 tercatat sebesar 8,2% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan tahun sebelumnya sebesar 7,9% (yoy).

"Di tengah pertumbuhan kredit yang masih terbatas, pembiayaan ekonomi melalui pasar modal, seperti penerbitan saham (IPO dan rights issue), obligasi korporasi, dan medium term notes (MTN) terus mengalami peningkatan sebesar 29,8% pada 2017, sejalan dengan program pendalaman pasar keuangan. Sementara itu, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada 2017 tercatat 9,4% (yoy), sedikit lebih rendah dibandingkan pertumbuhan tahun sebelumnya yang mencapai 9,6% (yoy). Dengan perbaikan ekonomi dan kemajuan program konsolidasi korporasi dan perbankan," katanya.


 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Sidharth Malik, CEO, CleverTap

Kamis, 25 April 2024 - 19:51 WIB

CleverTap Boyong 10 Penghargaan Bergengsi di Stevie Awards 2024

CleverTap, platform engagement all-in-one, membawa pulang 10 penghargaan bergengsi dari Stevie Awards 2024, platform penghargaan bisnis pertama di dunia. Perusahaan mendapat pengakuan global…

Adi Nugroho, Praktisi HRD, Mahasiswa Magister Fakultas Management Technology President University.

Kamis, 25 April 2024 - 19:40 WIB

Anda Lulusan SMK : Penting Untuk Memiliki Strategi 'Memasarkan' Diri

Perkembangan teknologi dan komunikasi telah membawa manusia pada era industry 4.0. Perkembangan tersebut membawa perubahan disetiap lini kehidupan termasuk di ranah Pendidikan dan industri.…

Diskusi bertajuk Tuntutan Implementasi Bisnis Properti & Pembiayaan Hijau (Foto: Ridwan/Industry.co.id)

Kamis, 25 April 2024 - 19:33 WIB

Kian Prospektif, Stakeholder Harap Insentif Properti Hijau

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus berupaya mendorong konsep bisnis berkelanjutan di sektor properti termasuk sektor pembiayaannya.

Direktur Utama PT Pegadaian, Damar Latri Setiawan

Kamis, 25 April 2024 - 17:21 WIB

Pegadaian Catat Laba Rp.1,4 T di Kuartal I/2024

PT Pegadaian mencatat kinerja positif pada periode tiga bulan pertama di Tahun 2024. Tercatat pertumbuhan Aset sebesar 14,3% yoy dari Rp. 76,1 triliun naik menjadi Rp. 87 triliun. Kemudian Outstanding…

RUPST PT Dharma Polimental Tbk.

Kamis, 25 April 2024 - 17:11 WIB

Ditengah Situasi Wait & See, Penjualan DRMA Tetap Stabil di Rp1,34 Triliun di Kuartal 1 2024

Emiten manufaktur komponen otomotif terkemuka di Indonesia, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) membagikan dividen tunai sebesar Rp171,29 miliar kepada para pemegang saham.