Tak Penuhi Komitmen, GAIKINDO Hentikan Keanggotaan Marcedes Benz

Oleh : Hariyanto | Sabtu, 17 Februari 2018 - 11:03 WIB

Marcedes Benz (ist)
Marcedes Benz (ist)

INDUSTRY.co.id -Jakarta - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) menghentikan keanggotaan PT Mercedes-Benz Indonesia dan PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia.

Keputusan ini diambil, setelah pabrikan asal Jerman tersebut tidak memenuhi komitmen mereka kepada GAIKINDO dan Pemerintah untuk melaporkan data penjualanwholesales(pabrik ke diler) sejak Mei 2017. Adapun surat resmi pemberhentian sudah dilayangkan GAIKINDO pada Kamis (15/2/2018).

Sekretaris Umum GAIKINDO Kukuh Kumara menjelaskan bahwa pengumpulan data penjualan anggotanya merupakan mandat dari Peraturan Menteri Keuangan Nomor 79 Tahun 2013. Semua anggota melakukannya, hanya Mercedes-Benz Indonesia yang menolak.

Kukuh mengatakan, pihaknya sudah pernah mengundang Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) untuk menjelaskan dalam sesi rapat di hadapan para anggotanya bahwa pengumpulan data yang dilakukan GAIKINDO tidak melanggar hukum. Kegiatan pengumpulan data bukan lagi permintaan GAIKINDO, tetapi sudah diatur oleh Pemerintah.

Sementara itu, Ketua I GAIKINDO Jongkie Sugiarto, mengatakan bahwa pihaknya telah memberikan kesempatan hingga memfasilitasi Mercedes-Benz Indonesia agar memberikan laporan penjualanya. "Kami sudah memberikan kesempatan dan mengakomodir kesulitan mereka," katanya.

Jongkie mengatakan GAIKINDO mengakomodir kemauan Mercedes-Benz Indonesia agar laporan penjualan itu diunggah di laman resmi milik pemerintah, yaitu Kementerian Perindustrian, yang bertautan dengan data penjualan milik GAIKINDO.

Pekan lalu, Presiden & CEO Mercedes-Benz Distribution Indonesia Roelof Lamberts buka suara atas sikap perusahaan yang tidak menyerahkan data penjualanwholesaleskepada GAIKINDO sejak Mei 2017.

Lamberts menjelaskan, sikap pihaknya tidak memberikan data penjualan merupakan perintah dari induk perusahaan, Daimler AG, di Jerman. Daimler menganggap data penjualan merupakan rahasia dan mereka juga tidak setuju data penjualan dipublikasi di situs resmi GAIKINDO yang bukan lembaga pemerintah.

Masalah itu sudah bisa diselesaikan, yakni dengan menghadirkan tautan antara situs resmi Kementerian Perindustrian dan GAIKINDO. Mercedes-Benz Indonesia sudah sempat setuju, tetapi sampai pekan lalu tidak ada respons.

Menurut Kukuh, tidak adil buat anggota yang lain bila hanya Mercedes-Benz Indonesia yang tidak memberikan data penjualan. Karena itu, keputusan harus dibuat.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Solo Menari

Kamis, 25 April 2024 - 12:01 WIB

Kembali Hadir, Solo Menari 2024 Bakal Digelar di Tiga Situs Ruang Publik

Perhelatan seni dan budaya, Solo Menari 2024, kembali akan digelar pada 29 April 2024 mendatang. Ajang Seni Tari anak bangsa ini terlahir dari semangat untuk melestarikan seni tari dan budaya…

Produk Amaterasun

Kamis, 25 April 2024 - 11:52 WIB

Amaterasun Hadirkan 100% Physical Sunscreen yang 'Almost No Whitecast'

Amaterasun, brand  kecantikan lokal yang dikenal sebagai “SPF Spesialist” dengan Intelligent DNA Guardian Technology™, yang dapat melindungi kulit hingga level DNA pertama di Indonesia…

Ilustrasi aset kripto

Kamis, 25 April 2024 - 11:51 WIB

Sah! fanC, Token untuk Konten Kreator Resmi Diperdagangkan di Indonesia

Aset kripto baru, Token fanC akan resmi diperdagangkan di Indonesia. Token ini mengadopsi teknologi blockchain yang mengembangkan teknologi internet terkini untuk pembuat konten, seperti NFT,…

Direktur Utama BRI Sunarso

Kamis, 25 April 2024 - 11:47 WIB

BRI Bukukan Laba Rp15,98 Triliun di Triwulan I 2024

Di tengah dinamika kondisi ekonomi dan geopolitik global yang penuh dengan tantangan, PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mampu membukukan pertumbuhan laba yang positif, dimana hingga akhir…

Presiden Direktur Dharma Polimetal, Irianto Santoso

Kamis, 25 April 2024 - 11:26 WIB

Konsisten Bagikan Dividen, DRMA Incar Pertumbuhan Dobel Digit di 2024

Emiten manufaktur komponen otomotif terkemuka di Indonesia, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) membagikan dividen tunai sebesar Rp171,29 miliar kepada para pemegang saham.