Pemerintah Pede Pertumbuhan Industri 5,67 persen

Oleh : Arya Mandala | Sabtu, 17 Februari 2018 - 09:15 WIB

Menperin kunjungi pabrik otomotif di Serang Banten
Menperin kunjungi pabrik otomotif di Serang Banten

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Dengan menciptakan iklim usaha yang kondusif bersama para pelaku industri, Kemenperin optimistis dapat menggenjot pertumbuhan industri non-migas di tahun 2018 sebesar 5,67%.

"Kami optimis bahwa industri Indonesia akan dapat tumbuh lebih tinggi," kata Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto dalam berbagai kesempatan.

Untuk itu, Menurutnya, diperlukan kerja bersama dengan seluruh stakeholders guna menjalankan langkah-langkah strategis dalam mencapai target pertumbuhan industri tersebut.

Untuk mencapai target tersebut, pemerintah berharap industri manufaktur masih menjadi salah satu penyokong pertumbuhan utama.

Bukan tanpa alasan, sektor manufaktur menjadi andalan bisa menggerakkan pertumbuhan ekonomi.

Merujuk data Badan Pusat Statistik per kuartal III 2017, sektor manufaktur masih mencatatkan pertumbuhan yang lumayan tinggi.

Misalnya, pertumbuhan industri logam dasar yang sebesar 10,6%, makanan dan minuman 9,49%, mesin dan perlengkapan 6,35%.

Untuk itu, ke depan, pemerintah bakal fokus menggenjot industri manufaktur tertutama sektor otomotif, elektronik, dan makanan minuman karena akan menjadi produk yang banyak dikembangkan di Asean.

Selain tiga subsektor tadi, pertumbuhan juga diharapkan pada subsektor industri logam dasar, alat angkutan, mesin & perlengkapan, serta farmasi dan kimia.

Mengamini target Menperin, Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Haris Munandar melihat tren positif pertumbuhan industri dalam negeri pada tahun mendatang.

Untuk itu tahun ini pihaknya menargetkan jumlah investasi yang masuk ke Indonesia bisa mencapai Rp 400 triliun-Rp 500 triliun. Jumlah tersebut hampir melonjak dua kali lipat dibandingkan target tahun ini.

"Sumbangan terbesar dari investasi yang masuk berasal dari sektor manufaktur," ujar Haris.

Tak hanya pemerintah, Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) juga percaya sejumlah subsektor manufaktur bakal tumbuh positif tahun ini, sebagaimana dikemukakan Penilitinya Bhima Yudhistira Adinegara.

Menurutnya industri makanan dan minuman berpeluang tumbuh di atas 10% karena didorong belanja politik hingga 2019 mendatang.

Pertumbuhan industri logam dasar diproyeksi akan melanjutkan tren positif karena didorong pulihnya sektor properti dan belanja infrastruktur pemerintah yang mencapai Rp 410 triliun.

Sementara industri mesin perlengkapan akan tumbuh stabil di angka 6%-7%.

Industri tekstil dan pakaian juga diyakini INDEF akan tumbuh seiring peningkatan permintaan negara tujuan ekspor yakni Amerika dan Eropa.

Namun untuk industri kimia farmasi, industri pengolahan tembakau serta industri kayu INDEF memprediksi hanya tumbuh terbatas.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Talk Show ICDX yang bertajuk “Menjelajahi Dinamika Komoditi Syariah: Peluang dan Tantangannya di Indonesia”

Selasa, 19 Maret 2024 - 12:22 WIB

Makin Diminati, ICDX Targetkan Transaksi Komoditi Syariah Mencapai Rp 2,5 Triliun di Tahun 2024

Direktur Utama Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX), Nursalam mengatakan, transaksi Komoditi Syariah di Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX) atau Bursa Komoditi dan…

Gedung BNI

Selasa, 19 Maret 2024 - 11:53 WIB

BNI Exporters Forum Bantu UMKM Tembus Pasar Amerika

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI konsisten mendorong UMKM Go Global dan meningkatkan devisa negara.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (tengah)

Selasa, 19 Maret 2024 - 11:47 WIB

Menko Airlangga Targetkan 41 Proyek Strategis Nasional Selesai pada Tahun 2024

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto selaku Ketua Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) mengatakan bahwa pemerintah menargetkan 41 Proyek Strategis…

Kemenkeu dan Kejaksaan Agung Bersinergi Tangani Kredit Bermasalah di LPEI

Selasa, 19 Maret 2024 - 11:36 WIB

Tangani Kredit Bermasalah di LPEI, Kemenkeu Bersinergi Dengan Kejaksaan Agung

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menemui Jaksa Agung ST Burhanuddin untuk menyerahkan dan melaporkan indikasi terjadinya tindak pidana fraud pada pemberian fasilitas kredit Lembaga Pembiayaan…

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Febrio Kacaribu,

Selasa, 19 Maret 2024 - 11:24 WIB

Jaga Perekonomian Indonesia, Pemerintah Akan Terus Pantau Dampak Perlambatan Ekonomi Global

Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu mengatakan pemerintah akan terus memantau dampak perlambatan ekonomi global untuk menjaga perekonomian Indonesia.