PT KCJ Bukukan Laba Rp207 Miliar 2016

Oleh : Herry Barus | Kamis, 12 Januari 2017 - 05:15 WIB

Ilustrasi Kereta Rel Listrik (KRL) (JAY DIRECTO / Getty Images)
Ilustrasi Kereta Rel Listrik (KRL) (JAY DIRECTO / Getty Images)

INDUSTRY.co.id - Jakarta-PT KAI Commuter Jabodetabek membukukan laba sebesar Rp207 miliar sepanjang 2016.

Direktur Keuangan dan Administrasi KCJ Ari Mulyono Madyo usai konferensi pers di Jakarta, Rabu (11/1/2017) mengatakan kontribusi laba tersebut berasal dari penumpang dengan porsi sebanyak 90 persen.

"Sebanyak 90 persen dari penumpang dan paling banyak yaitu rute Jakarta Kota-Bogor," katanya.

Untuk tahun ini, Ari memastikan tidak akan ada kenaikan tarif KRL, karena pemerintah, dalam hal ini Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, telah mengalokasikan dana kewajiban pelayanan publik (PSO) terbesar untuk penumpang angkutan kereta rel listrik (KRL), yaitu Rp1,3 triliun dari total Rp2,1 triliun untuk PSO kereta api sepanjang 2017.

Namun, Ari mengatakan tidak tertutup kemungkinan akan mengajukan kembali kepada pemerintah pemerintah apabila masih dinilai kurang.

"Ya, harus ditambah kalau enggak kita kenakan tiket normal, tapi kami yakin pemerintah akan tambah," katanya.

Dalam kesempatan sama, Direktur Utama PT KCJ Muhammad Nurul Fadhila menjelaskan besaran PSO sesuai dengan jumlah penumpang yang diangkut.

"Kami punya tarif operator, tapi pemerintah memerintahkan kami untuk menetapkan tarif sesuai PSO," katanya.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Prasetyo Boeditjahjono menegaskan tidak akan ada penambahan untuk PSO KA 2017 karena sudah sesuai dengan perhitungan dan usulan PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang lebih besar 15 persen dari tahun lalu, yaitu Rp1,8 triliun.

"Besaran itu sudah kita perhitungkan dari usulan PT Kereta Api Indonesia, kemudian kita evaluasi dan didapat angka seperti itu," katanya.

Prasetyo seperti dikutip Antara mengatakan kenaikan 15 persen berdasarkan sejumlah pertimbangan, yaitu penambahan kereta perintis dan penambahan kapasitas untuk kereta rel listrik (KRL) Jabodetabek yang saat ini sudah mencapai 900.000 penumpang per hari.

"Terhitung Senin sampai Jumat penumpang KRL sudah mencapai 900.000 per hari dari 800.000 per hari dan akan bertahap menjadi 1,2 juta penumpang di 2019," katanya.

Untuk itu, lanjut dia, peron di beberapa stasiun kecil juga perlu diperpanjang yang awalnya hanya untuk delapan kereta, kemudian bertambah menjadi 10 dan saat ini diperpanjang menjadi 12 kereta.

Untuk itu, Prasetyo menilai alokasi terbesar dari PSO tersebut yaitu untuk KRL Jabodetabek senilai Rp1,3 triliun karena penggunaannya untuk sehari-hari.

Rincian alokasi PSO, di antaranya untuk KA Jarak Jauh Rp135 miliar, KA Jarak Sedang Rp130 miliar dan KA Lebaran Rp4,5 miliar.

Sementara itu, untuk KA Jarak Dekat Rp379 miliar, KRD Rp94 miliar dan KRL Rp1,3 triliun.

"Untuk itu, tarif KRL tidak bisa begitu saja ribut dinaikan karena sudah mendapat PSO itu, kemarin sudah naik Rp1.000 dikali saja 900.000 pernah penumpang, (KCJ) sudah dapat Rp1 miliar sehari," katanya.

Prasetyo mengatakan besaran PSO tersebut dianggarkan sesuai dengan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) tanggal 30 Desember 2016 dan sudah ditandatangi oleh Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Prasetyo Buditjahjono dan Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro.

"Terhitung dari 1 Januari sampai 31 Desember 2017 dan tidak akan lebih karena sudah dianggarkan seperti itu," katanya.(Hrb)

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Ilustrasi tiket

Kamis, 28 Maret 2024 - 17:49 WIB

Jangan Kelewatan, Ini 10 Tips Mendapatkan Tiket dan Voucher Belanja Online!

Berbelanja online telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari, menawarkan kemudahan, variasi produk, dan tentu saja, kesempatan untuk menghemat uang melalui tiket dan voucher serta…

Renos

Kamis, 28 Maret 2024 - 17:36 WIB

Cari Furnitur dan Elektronik Rumah yang Murah? Datang ke Event Renos Gebyar Ramadhan Saja!

Di era yang serba cepat ini, mencari furnitur dan elektronik untuk rumah tidak lagi memerlukan waktu dan usaha yang banyak. Mulai dari mencari furnitur untuk kamar hingga elektronik rumahan…

PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) secara konsisten mendukung program pemerintah dalam mewujudkan Net Zero Emission (NZE) dari berbagai aspek. Salah satunya pembiayaan ramah lingkungan dengan membidik sektor pertanian melalui BSI Mitra Plasma Sawit. Kunjungan dilakukan ke salah satu kebun sawit di Sumatera.

Kamis, 28 Maret 2024 - 17:20 WIB

Dorong Sustainable Banking, BSI Dukung Pembiayaan Sawit Bagi Petani Plasma

PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) secara konsisten mendukung program pemerintah dalam mewujudkan Net Zero Emission (NZE) dari berbagai aspek. Salah satunya pembiayaan ramah lingkungan dengan…

Ilustrasi perumahan

Kamis, 28 Maret 2024 - 17:16 WIB

Terdepan di Wilayah Jabodetabek, Bogor Catat Selisih Pertumbuhan Harga Hunian Tertinggi

Tren harga rumah di Indonesia mengalami peningkatan tahunan sebesar 2,4 persen pada bulan Februari 2024 dibandingkan sejak Februari 2023. Rumah123 mencatat Bogor mengalami kenaikan harga hunian…

Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk (BTPN)

Kamis, 28 Maret 2024 - 14:44 WIB

Bank BTPN Akuisisi Dua Perusahaan Pembiayaan PT Oto Multiartha dan PT Summit Oto Finance

Akuisisi OTO dan SOF jadi tonggak penting bagi Bank BTPN dalam mendorong inovasi produk dan layanan yang semakin relevan dengan kebutuhan perbankan dan pembiayaan masyarakat Indonesia.