Lewat Hilirasi, Kemenperin Tingkatkan Nilai Tambah Karet

Oleh : Ridwan | Sabtu, 10 Februari 2018 - 13:15 WIB

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kementerian Perindustrian, Ngakan Timur Antara.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kementerian Perindustrian, Ngakan Timur Antara.

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Kementerian Perindustrian berkomitmen untuk meningkatkan nilai tambah karet alam melalui hilirisasi karena potensinya yang besar sebagai bahan baku untuk berbagai sektor industri, termasuk mendukung sejumlah pembangunan proyek pemerintah.

Melalui Balai Riset dan Standardisasi Industri (Baristand Industri) Palembang, salah satu unit pelaksana teknis (UPT) Kementerian Perindustrian, dilakukan kegiatan penelitian dan pengembangan guna mendukung produksi industri karet dan turunannya.

"Baristand Industri Palembang merupakan binaan kami, di Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI), untuk mendukung bisnis hilirisasi industri karet alam mengingat pasarnya yang cukup potensial," kata Kepala BPPI Kemenperin, Ngakan Timur Antara di Jakarta, Sabtu (10/2/2018).

Melihat Provinsi Sumatera Selatan sebagai penghasil karet terbesar di Indonesia dengan luas lahan 845,16 hektar dan produksi mencapai 970,67 ribu ton per tahun, Baristand Industri Palembang melakukan kerja sama dengan Dinas Perkebunan Kabupaten Musi Banyuasin.

"Bentuk langkah sinergi tersebut untuk memberikan pelatihan pembuatan produk karet bagi Unit Pelaksana Teknis Daerah(UPTD) dari tujuh kecamatan di Kabupaten Musi Banyuasin," ujar Ngakan.

Pada kegiatan pelatihan, peserta diberikan pengetahuan mengenai teknik pencetakan ban vulkanisir, produksi kompon untuk karet otomotif, karet souvenir, dan barang rumah tangga seperti karpet karet. Pelatihan yang berlangsung selama lima hari, terbagi dalam dua gelombang.

Gelombang pertama, tanggal 5-9 Februari 2018, dan gelombang kedua pada 12-16 Februari 2018. Pelatihan ini diikuti sebanyak 25 orang peserta, terdiri dari perwakilan Unit Pengelolaan Pemasaran Bokar (UPTB) dan UPTD Kabupaten Musi Banyuasin.

"Kami berharap, melalui pelatihan ini para peserta dapat mengetahui teknik produksi pembuatan barang jadi karet untuk meningkatkan nilai tambah produk hilir karet alam," lanjut Ngakan.

Sebagai tindak lanjut kerja sama pelatihan tersebut, Bupati Musi Banyuasin akan melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding(MoU) untuk peningkatan kerja sama antara Baristand Industri Palembang dengan Kabupaten Musi Banyuasin dalam bidang hilirisasi produk karet alam dan turunannya dalam waktu dekat.

Selain menyediakan jasa pelatihan pengolahan karet alam, Baristand Industri Palembang juga menyediakan jasa pelayanan teknis pengujian dan sertifikasi produk untuk mendukung jaminan mutu produk karet alam dan turunannya agar sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI).

Komentar Berita

Industri Hari Ini

PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) (Foto Dok Industry.co.id)

Kamis, 25 April 2024 - 16:19 WIB

Jasindo Salurkan Bantuan TJSL untuk Mendukung Perekonomian Masyarakat

PT Asuransi Jasa Indonesia atau Asuransi Jasindo menyalurkan bantuan Tanggung jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) kepada masyarakat di berbagai daerah di Indonesia selama periode Q1 tahun 2024.…

Bahan baku plastik

Kamis, 25 April 2024 - 16:05 WIB

Impor Bahan Baku Plastik Tak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin, Ini Alasannya

Pemerintah telah mengambil langkah responsif untuk menanggapi isu-isu yang dapat mengganggu kelangsungan usaha, salah satunya melalui pemberlakuan peraturan terbaru mengenai kebijakan dan pengaturan…

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita

Kamis, 25 April 2024 - 15:40 WIB

Di Ajang Business Forum Hari Kedua Hannover Messe, RI Pamerkan Keunggulan dan Inovasi Teknologi Industri

Paviliun Indonesia dalam Hannover Messe 2024 kembali mempersembahkan Business Forum untuk mendorong kolaborasi dan kerja sama antara para pelaku industri di dalam negeri dengan negara-negara…

PempekRoyal

Kamis, 25 April 2024 - 15:05 WIB

Siap Support Franchisee di Seluruh Indonesia, PempekRoyal Hadirkan Solusi Bisnis Makanan Tidak Tergantung Chef

Bisnis makanan seringkali mengalami kendala chef mengundurkan diri, dan ketika terjadi pergantian chef, rasa berbeda, maka jumlah konsumen menurun. Di luar itu, juga ada resiko membuang produk…

Dok. Kommo

Kamis, 25 April 2024 - 14:45 WIB

WhatsApp Chatbot dari Kommo: Hadir Karena Kesadaran akan Pentingnya Menghadirkan Solusi Fleksibel untuk Bisnis

Perubahan lanskap bisnis dewasa ini telah menuntut adaptasi yang cepat dari perusahaan-perusahaan di berbagai sektor. Dengan berkembangnya teknologi dan perubahan perilaku konsumen, bisnis tidak…