Ekonomi Indonesia Perlu Didorong Berbasis Industri Manufaktur

Oleh : Herry Barus | Sabtu, 27 Januari 2018 - 10:45 WIB

Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri (Foto Ist)
Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri (Foto Ist)

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Ahli ekonomi yang juga mantan Menteri Keuangan, Chatib Basri, mengatakan ekonomi Indonesia perlu didorong untuk beralih dari berbasis komoditas sumber daya alam menjadi manufaktur supaya turut dapat menikmati kinerja pertumbuhan global.

"Sekarang kita tidak bisa terlalu menikmati kenaikan pertumbuhan global yang cukup besar, termasuk juga perbaikan ekonomi di Amerika Serikat, karena negara yang bisa menikmati hal tersebut adalah yang ekonominya berbasis manufaktur," kata Chatib ditemui usai peluncuran Biro Ekonomi dan Riset (Indonesia Bureau of Economic Research/IBER) di Jakarta, Jumat (26/1/2018)

Ekonom dari Universitas Indonesia (UI) tersebut menjelaskan bahwa andil dari ekspor ke produk domestik bruto Indonesia sebesar 25 persen, dan sebagian besar ekspor adalah energi dan komoditas.

Hal tersebut menunjukkan bahwa produk Indonesia tergantung dengan kondisi harga di tingkat global. Ketika harga batu bara dan minyak sawit naik, misalnya, maka ekonomi Indonesia juga ikut naik seperti yang terjadi pada kurun 2002 hingga 2012.

"Namun begitu harganya kolaps, ekonomi Indonesia juga menurun. Itu pula yang menjelaskan mengapa pertumbuhan ekonomi Singapura pada kuartal III-2017 bisa tumbuh 5,2 persen (year-on-year/yoy) dan Malaysia 6,2 persen (yoy)," kata dia.

Chatib menjelasan penyebab Indonesia tidak turut menikmati hasil pertumbuhan ekonomi dunia adalah karena basisnya tidak manufaktur. Ia mengatakan Indonesia sedang menuju ke arah tersebut dan untuk mencapainya memerlukan waktu.

"Kalau mau dorong lagi pertumbuhan ke sana, maka kita harus lari kepada 'manufacturing-based'. Dan itu tidak akan mungkin terjadi seketika," kata dia.

Untuk mendukung ekonomi yang berbasis manufaktur, daya beli masyarakat juga perlu diperkuat. Chatib menilai hal yang perlu dilakukan pemerintah dalam jangka pendek adalah membuat masyarakat supaya memiliki kemampuan untuk belanja.

"Orang miskin bisa belanja kalau dapat uang, apakah caranya melalui bantuan langsung tunai, program keluarga harapan, atau 'cash for work', pokoknya dia diberi uang. Segala macam program seperti itulah yang menolong (daya beli)," ucap dia.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Sambut Hari Kartini, Hutama Karya Resmikan Fasilitas Daycare

Sabtu, 20 April 2024 - 10:59 WIB

Sambut Hari Kartini, Hutama Karya Resmikan Fasilitas Daycare

Menyambut Hari Kartini 2024, PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) secara resmi meluncurkan Daycare dan Sekolah Harmony Montessori di lingkungan perusahaan. Fasilitas ini diresmikan oleh…

OYO Berikan Layanan Komprehensif bagi Acara yang Diselenggarakan Pemerintah

Sabtu, 20 April 2024 - 10:06 WIB

OYO Berikan Layanan Komprehensif bagi Acara yang Diselenggarakan Pemerintah

OYO implementasikan kesuksesan bisnis akomodasi pemerintahan di India dengan sediakan layanan integrasi akomodasi, transportasi dan katering untuk berikan layanan komprehensif bagi acara yang…

IFG Life

Sabtu, 20 April 2024 - 09:48 WIB

Sambut Hari Konsumen Nasional, IFG Life Tegaskan Komitmen Customer-Centric

Menyambut Hari Konsumen Nasional yang jatuh pada 20 April 2024, PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life) kembali menekankan komitmen perusahaan untuk senantiasa memprioritaskan konsumen (customer-centric)…

Property Guru Awards 2024 kembali digelar

Sabtu, 20 April 2024 - 09:16 WIB

PropertyGuru Indonesia Property Awards 2024 Memperkenalkan Kategori Baru

PropertyGuru Indonesia Property Awards adalah bagian dari rangkaian PropertyGuru Asia Property Awards regional, yang memasuki tahun ke-19 pada tahun 2024.

Girl grup Arize rilis single keempat, Say Yes.

Sabtu, 20 April 2024 - 08:10 WIB

Formasi Baru, Girl Grup Arize Percaya Diri Rilis Single Say Yes

Dalam single Say Yes, girl grup Arize tampil dalam formasi baru. Berempat dengan beberapa diantaranya wajah baru yang memiliki kemampuan saling melengkapi.