Andi Narogong Tegaskan Pembagian Komisi DPR-Kemendagi dari KTP-E

Oleh : Herry Barus | Selasa, 23 Januari 2018 - 03:44 WIB

Andi Narogong alias Andi Agustinus (Foto Ist)
Andi Narogong alias Andi Agustinus (Foto Ist)

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Andi Agustinus alias Andi Narogong menegaskan sudah ada pembagian "fee" (komisi) kepada anggota DPR dan pejabat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) senilai total 7 juta dolar AS dari proyek KTP-Elektronik.

"Angggaran KTP-E, yang disepakati Rp5 triliun, 5 persen sebesar Rp250 miliar untuk DPR, 5 persen sebesar Rp250 miliar untuk Kemendagri. Untuk DPR yang saya tahu 7 juta dolar AS! Saat itu kursnya Rp12 ribu, yang saya tahu itu percetakan (KTP-E)," kata Andi Narogong dalam sidang di pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Senin malam.

Andi menjadi saksi untuk terdakwa Setya Novanto yang didakwa dalam kasus korupsi KTP-E yang merugikan keuangan negara senilai Rp2,3 triliun. Dalam dakwaan, Andi disebut sebagai salah satu pengusaha yang terlibat dari awal penganggaran KTP-E dan pengadaan termasuk dengan membentuk tim Fatmawati.

"Saat November 2011, saya datang ke rumah pak Setnov bersama dengan Pak Paulus Tannos, ada Pak Anang, Pak Johanes Marliem. Pak Paulus dan Anang menyampaikan kesulitan modal, Pak Setnov mengatakan nanti akan dikenalkan dengan Pak Oka Masagung link ke perbankan, saat itu kami konsorsium sampaikan fee 5 persen akan kami distribusikan," ungkap Andi.

Paulus yang dimaksud adalah Dirut PT Sandipala Arthaputra, Anang adalah Anang Sugiana Sudihardjo Dirut PT Quadra Solutions, Johannes Marliem adalah Dirut PT Biomorf Mauritius dan PT Biomorf Lone yang seluruhnya ikut dalam tender KTP-E. Sedangkan Oka Masagung adalah Made Oka Masagung Direktur PT Delta Energy dan OEM Investment sekaligus rekan karib Setnov.

"Walau saya tidak masuk konsorsium tapi saya kawal bersama-sama karena nanti dijanjikan akan diberikan pekerjaaan. Beliau (Setnov) lalu menyampaikan akan dikenalkan ke Oka Masagung karena kesulitan dana dan mengenai teman-teman DPR akan melalui Oka Masagung saja," jelas Andi.

Karena saat itu Oka Masagung tidak hadir, maka dalam pertemuan berikutnya, Oka Masagung datang bersama dengan Paulus Tannos, dan Andi Narogong kembali ke rumah Setnov.

"Setelah bertemu dengan Oka Masagung, Pak Paulus dan Pak Made Oka menindaklanjuti sendiri," ungkap Andi.

Pertemuan dilanjutkan di Equity Tower dengan permintaan agar Johanes Marliem dan Paulus Tannos segera mengeksekusi distribusi 3,5 juta dolar AS.

"Saat itu ada Paulus, Anang, Johanes Marliem, saya. Anang setuju untuk mengirimkan uangnya asal ada 'invoice', jadi kesepaktannya Johanes Marliem membuat invoice 3,5 juta dolar AS dan dikirim ke rekening Pak Oka Masagung, setelah ditransfer, Anang melaporkannya," tambah Andi.

Transfer selanjutnya adalah pada awal 2012, tapi Johanes Marliem menolak karena Biomorf tidak lagi bisa mengirimkan uang karena akan terkena masalah pajak.

"Jadi disepakati Anang dan Pak Oka yang mengeksekusi, Anang setelah mengeksekusi melapor ke saya. Lalu kami juga sempat ketemu Pak Setnov dan melapor 'untuk teman-teman DPR sudah selesai', dia tidak komentar," jelas Andi.

Andi mengaku sempat meminjamkan Rp36 miliar ke Anang, lalu dia ganti oleh pak Anang dengan keuntungan sekitar Rp1 miliar.

Selain uang, Andi dan Johanes Marliem juga membeli jam seharga Rp1,3 miliar yang dibeli secara patungan untuk Setnov tapi pada awal 2017 dikembalikan karena ribut-ribut KTP-E.

Dalam perkara ini Setnov diduga menerima 7,3 juta dolar AS dan jam tangan Richard Mille senilai 135 ribu dolar AS dari proyek KTP-E. Setya Novanto menerima uang tersebut melalui mantan direktur PT Murakabi sekaligus keponakannya Irvanto Hendra Pambudi Cahyo maupun rekan Setnov dan juga pemilik OEM Investmen Pte.LTd dan Delta Energy Pte.Lte yang berada di Singapura Made Oka Masagung.

Sedangkan jam tangan diterima Setnov dari pengusaha Andi Agustinus dan direktur PT Biomorf Lone Indonesia Johannes Marliem sebagai bagian dari kompensasi karena Setnov telah membantu memperlancar proses penganggaran. Total kerugian negara akibat proyek tersebut mencapai Rp2,3 triliun. (Ant)

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Group Order Sekarang Bisa Langsung Split Bill dan Pengembalian Dana 100% untuk Dine-in Voucher

Selasa, 19 Maret 2024 - 15:12 WIB

GrabFood Hadirkan Fitur Pendukung Baru: Group Order Sekarang Bisa Langsung Split Bill dan Pengembalian Dana 100% untuk Dine-in Voucher

Grab, superapp terkemuka di Asia Tenggara, hadirkan ragam fitur pendukung baru yang memanjakan pengguna layanan GrabFood untuk menikmati makanan dengan lebih praktis dan terjangkau. Untuk pemesanan…

Konten Dinamis Media Luar Griya AMG

Selasa, 19 Maret 2024 - 15:00 WIB

Adaptasi Inovasi Teknologi Periklanan OOH, Alternative Media Group Hadirkan Dynamic OOH

Seiring dengan berkembangnya lanskap periklanan di era digital, AMG (Alternative Media Group) tak ketinggalan turut mengadaptasi inovasi teknologi dalam periklanan OOH (Luar Griya) dengan menghadirkan…

Ilustrasi Umrah di Mekkah

Selasa, 19 Maret 2024 - 13:31 WIB

Meraih Keberkahan Bulan Syawal, Pegadaian Ajak Masyarakat Umrah Akbar Bersama

Pada momen perayaan ulang tahun Pegadaian ke-123 Tahun dan hari raya Idul Fitri 1445 Hijriyah yang jatuh pada bulan April ini, Pegadaian menyelenggarakan kegiatan Umrah Akbar Pegadaian dengan…

Pengurus BUMN Muda Pegadaian

Selasa, 19 Maret 2024 - 13:18 WIB

Pegadaian Kukuhkan Pengurus BUMN Muda Pegadaian

PT Pegadaian melantik pengurus organisasi kepemudaan yang diinisiasi oleh Forum Human Capital Indonesia (FHCI) Kementerian BUMN, yang tergabung dalam BUMN Muda Pegadaian di Ballroom The Gade…

MamyPoko Pants Skin Comfort, popok pertama cegah ruam 12 jam mengandung coconut oil.

Selasa, 19 Maret 2024 - 13:14 WIB

MamyPoko Pants Skin Comfort, Popok Pertama di Indonesia Dengan All in 1 Skin Care Cegah Ruam 12 Jam

MamyPoko Pants Skin Comfort dari Uni-Charm, popok pertama di Indonesia dengan All in 1 Skin Care yang mengandung coconut oil, cegah ruam 12 jam.