Dorong Jumlah Wirausahawan Baru, Kemenperin Sinergikan TST dengan Industri Agro

Oleh : Ridwan | Sabtu, 20 Januari 2018 - 08:44 WIB

Kepala BBIA Kemenperin, Umar Habson beserta Kepala BPPI Kemenperin, Ngakan Timur Antara saat meninjau kesiapan Lab BBIA
Kepala BBIA Kemenperin, Umar Habson beserta Kepala BPPI Kemenperin, Ngakan Timur Antara saat meninjau kesiapan Lab BBIA

INDUSTRY.co.id - Bogor- Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI), Kementerian Perindustrian sedang mengkaji pengembangan Taman Sains dan Teknologi bidang hilirasasi industri agro.

Komitmen ini disampaikan oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI), Ngakan Timur Antara saat berkunjung ke Balai Besar Industri Agro (BBIA) dan Taman Sains dan Teknologi Institut Pertanian Bogor (IPB Science Techno Park), Kamis (18/1/2018).

Daya saing bangsa ke depan sangat ditentukan oleh Litbang dan inovasi, karena kedepan bangsa Indonesia akan lebih menggali ekonomi kreatif. Dimana ekonomi kreatif tidak terlepas dari kegiatan Research and Development (R&D) dan inovasi, dan BBIA salah satu tupoksi terbesarnya adalah melakukan litbang dan inovasi.

Dalam kunjungan ke IPB Science Techno Park, Bogor, serta memenuhi undangan dari Prof.Dr. Ir.Anas Miftah Fauzi, M.Eng, mantan Wakil Rektor Bidang Riset & KerjasamaIPB, BPPI berkesempatan untuk melihat fasilitas dari Science Tecno Park (STP) IPB.

Dalam hal ini IPB memiliki kepentingan yang sama terhadap inovasi, sementara terdapat 24 Balai Penelitian Industri di bawah Kemenperin di 17 propinsi juga terkait dengan kepentingan inovasi, diharapkan bisa kerjasama dengan STP, sehingga bisa meningkatkan industri di Indonesia.

Menurut Ngakan, STP akan berkembang jika melakukan jejaring, resources sharing, dan sinergisme.

"Pembangunan STP perlu bersinergi dengan Kementerian Perindustrian terutama dalam bidang inkubator. Saat ini terjadi inefisiensi dalam proses litbang karena kurangnya informasi dan koordinasi antara instansi. Lembaga litbang, STP, akademisi, dan pemangku kepentingan lain harus berkolaborasi agar menjadi lebih efisien," kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI), Kementerian Perindustrian RI, Ngakan Timur Antara saat berkunjung ke STP IPB.

Dalam kunjungan ini, diperoleh informasi tentang bagaimana IPB membangun Science Tecno Park, dan kemungkinan kerjasama serta apa-apa saja yang mungkin bisa dilakukan bersama IPB.

"Jangan kita melakukan hal yang sama dengan yang sudah IPB lakukan. BPPI bisa mengisi fasilitas yang sudah IPB miliki, atau sebaliknya kita mengundang mereka untuk mengisi kekurangan yang ada pada BPPI. Sehingga akan tercipta sinergi antara BPPI dan IPB, bergerak bersama menuju peningkatan daya saing bangsa melalui inovasi," papar Kepala BPPI

Program nasional pengembangan 100 Taman Sains dan Teknologi atau Science Techno Park (STP) diluncurkan oleh Menristek Dikti M Nasir dan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani di Bandung tahun 2015.

STP didesain sebagai pusat pengembangan sains dan teknologi maju, pusat penumbuhan wirausaha baru di bidang teknologi, dan pusat layanan teknologi ke dunia usaha dan industri.

Sementara itu, Kepala Balai Besar Industri agro (BBIA) Umar Habson mengatakan, Indonesia mempunyai modal sumberdaya alam yang melimpah namun masih perlu mengejar dalam hal inovasi dan daya siang industri dilevel global, untuk mempercepat inovasi teknologi terapan yang industrial linkage nya solid. STP inilah jawabannya.

"BBIA akan melakukan kerjasama litbang dan pengembangan produk, dan terus berkoordinasi dengan semua pemangku kepentingan industri untuk mewujudkan Taman Sains dan Teknologi Nasional berbasis hilirisasi industri agro," terang Umar.

Umar menambahkan bahwa untuk membangun sektor mamin kita perlu inovasi.

Ngakan Timur Antara selanjutnya juga meninjau ke laboratorium BBIA Bogor, mengevaluasi utilisasi dari alat-alat yang ada, kondisi, tata letak dan organisasinya, agar fungsi laboratorium berjalan lebih optimal.

"Saya berharap tatanan laboratorium dapat dilakukan lebih terorganisir, lebih konstruktif, dengan alur lebih jelas, sehingga layak untuk menerima kunjungan-kunjungan dari tamu. Syukur-syukur bisa menjadi laboratorium contoh bagi daerah lainnya," papar Ngakan.

Kedepan, BPPI akan melengkapi laboratorium dengan alat-alat yang dibutuhkan untuk inovasi sesuai dengan era ke depan.

Khusus untuk BBIA, Ngakan berpesan agar penataan SDM dapat lebih dipercepat, porsi kerja peneliti lebih banyak di bidang penelitian dibandingkan dengan non substansi, kaderisasi dilakukan dengan lebih baik, serta diberikan kesempatan seluas-luasnya kepada tenaga muda untuk meningkatkan karir dan prestasi diri, untuk menyambut persaingan kedepan.

Ngakan sangat berharap BBIA bisa leading di sektornya, karena BBIA adalah salah satu balai tertua di BPPI, sebagai cikal bakal dari beberapa Balai yang lain.

BBIA adalah pusat riset agro industri di bawah kemenperin dan ditetapkan sebagai Pusat Unggulan IPTEK (PUI) Nasional bidang hilirisasi produk agro oleh Kemenristekdikti.

Selain litbang dan inkubasi, BBIA mempunyai jasa layanan teknis industrial berstandar internasional seperti pengujian makanan, kalibrasi peralatan industri, sertifikasi berbasis ISO dan sertifikasi produk SNI, inpeksi teknis, pendugaan masa simpan produk, pelatihan hingga konsultansi.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Direktur Utama PT Pegadaian, Damar Latri Setiawan

Kamis, 25 April 2024 - 17:21 WIB

Pegadaian Catat Laba Rp.1,4 T di Kuartal I/2024

PT Pegadaian mencatat kinerja positif pada periode tiga bulan pertama di Tahun 2024. Tercatat pertumbuhan Aset sebesar 14,3% yoy dari Rp. 76,1 triliun naik menjadi Rp. 87 triliun. Kemudian Outstanding…

RUPST PT Dharma Polimental Tbk.

Kamis, 25 April 2024 - 17:11 WIB

Ditengah Situasi Wait & See, Penjualan DRMA Tetap Stabil di Rp1,34 Triliun di Kuartal 1 2024

Emiten manufaktur komponen otomotif terkemuka di Indonesia, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) membagikan dividen tunai sebesar Rp171,29 miliar kepada para pemegang saham.

PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) (Foto Dok Industry.co.id)

Kamis, 25 April 2024 - 16:19 WIB

Jasindo Salurkan Bantuan TJSL untuk Mendukung Perekonomian Masyarakat

PT Asuransi Jasa Indonesia atau Asuransi Jasindo menyalurkan bantuan Tanggung jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) kepada masyarakat di berbagai daerah di Indonesia selama periode Q1 tahun 2024.…

Bahan baku plastik

Kamis, 25 April 2024 - 16:05 WIB

Impor Bahan Baku Plastik Tak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin, Ini Alasannya

Pemerintah telah mengambil langkah responsif untuk menanggapi isu-isu yang dapat mengganggu kelangsungan usaha, salah satunya melalui pemberlakuan peraturan terbaru mengenai kebijakan dan pengaturan…

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita

Kamis, 25 April 2024 - 15:40 WIB

Di Ajang Business Forum Hari Kedua Hannover Messe, RI Pamerkan Keunggulan dan Inovasi Teknologi Industri

Paviliun Indonesia dalam Hannover Messe 2024 kembali mempersembahkan Business Forum untuk mendorong kolaborasi dan kerja sama antara para pelaku industri di dalam negeri dengan negara-negara…