Provinsi Banten Impor Bahan Kimia Organik Hingga 224,1 Juta Pada November 2017

Oleh : Hariyanto | Kamis, 18 Januari 2018 - 16:00 WIB

Ilustrasi Impor
Ilustrasi Impor

INDUSTRY.co.id - Banten - Provinsi Banten mengimpor golongan barang bahan kimia organik pada November 2017 mencapai nilai US$224,01 juta, terbesar impornya dibandingkan golongan barang lainnya yang urutan kedua gula dan kembang gula sebesar 68,54 juta dolar AS.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Banten Agoes Soebeno mengatakan tingginya nilai impor bahan kimia organik tersebut disebabkan kebutuhan bahan baku tersebut oleh industri kimia yang cukup besar, sementara produksi di dalam negeri terbatas jumlahnya.

"Banten masih butuh impor bahan kimia organik cukup banyak, karena industri kimia yang tersebar di Kabupaten Tangerang dan Kota Cilegon jumlahnya cukup banyak, sementara persediaan dalam negeri terbatas. Jadi kita masih ketergantungan dengan barang impor," kata Soebeno di Serang, Rabu (17/1/2018).

Nilai impor nonmigas untuk sepuluh golongan barang utama pada November 2017 turun 16,07% atau sebesar US$123,91 juta, dari sebelumnya US$771,18 juta menjadi US$647,27 juta. Sedangkan pada golongan barang lainnya terjadi penurunan 48,03% atau sebesar US$27,73 juta.

Peran impor nonmigas untuk sepuluh golongan barang pada Januari - November 2017 mencapai 93,06%, dengan peran tertinggi berasal dari bahan kimia organik yaitu mencapai 34,87% (US$2.485,17 juta) kemudian diikuti oleh gula dan kembang gula sebesar 14,61% atau senilai US$1.041,05 juta serta besi dan baja sebesar 10,71% atau US$763,12 juta.

Peran tujuh golongan barang lainnya dari sepuluh golongan barang pada November 2016 masih kurang dari 10%, sementara peran golongan barang lainnya di luar sepuluh golongan barang tercatat sebesar 6,94%.

Lima dari sepuluh golongan barang non migas mengalami penurunan nilai impor, sedangkan pada lima dari sepuluh golongan barang lainnya terjadi peningkatan.

"Penurunan nilai impor tertinggi berasal dari golongan barang gula dan kembang gula dan yang terendah dari bijih, kerak, dan abu logam dengan penurunan masing-masing sebesar US$116,69 juta dan US$13,30 juta, " kata Soebeno.

Ia menambahkan, jika disandingkan secara bersamaan, sembilan dari sepuluh golongan barang impor nonmigas pada November 2017 tersebut kecuali berbagai produk kimia adalah golongan barang yang sama dengan bulan sebelumnya. Enam dari delapan golongan barang tadi, kecuali mesin/peralatan listrik dan bijih, kerak dan abu logam merupakan golongan barang yang selalu masuk dalam sepuluh golongan barang impor utama Banten sejak November 2016, dengan peran gabungan selama setahun terakhir, selalu tidak pernah kurang dari 75%.

"Negara pemasok barang impor nonmigas terbesar pada November 2017 adalah Singapura dengan nilai impor sebesar US$108,55 juta," kata Soebeno.

Sepuluh golongan barang impor nonmigas utama Banten adalah bahan kimia organik senilai US$255,01 juta, gula dan kembang gula (US$68,54 juta), besi dan baja (US$57,60 juta), gandum-ganduman (US$66,89 juta), mesin-mesin/pesawat mekanik (US$58,73 juta), ampas/sisa industri makanan (US$41,86 juta), bahan bakar mineral (US$37,60 juta), mesin/peralatan listik (US$29,24 juta), bijih, kerak dan abu logam (US$23,15 juta), berbagai produk kimia senilai US$9,67 juta.

Duabelas negara asal barang impor nonmigas Banten adalah Singapura senilai US$108,65 juta, Malaysia (US$49,94 juta), Thailand (US$40,54 juta), Jepang (US$100,51 juta), Australia (US$77,14 juta), Brazil (US$55,61 juta), Ukraina (US$49,22 juta), India (US$41,89 juta), Argentina (US$31,64 juta), Tiongkok (US$30,56 juta), Arab Saudi (US$24,59 juta), dan Korea Selatan (US$ 18,40). (ant)

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita

Kamis, 25 April 2024 - 10:12 WIB

Kemenperin Bahas Langkah Strategis Kurangi Emisi Industri di Business Forum Hannover Messe 2024

Sektor industri merupakan salah satu kontributor besar penghasil emisi. Karenanya, kebijakan transisi energi Indonesia dalam mengurangi emisi di sektor industri harus dilaksanakan dengan mengutamakan…

Speaker HiFi Audivo PHS 6A dengan Suara Jernih dan Detail

Kamis, 25 April 2024 - 10:08 WIB

Speaker HiFi Audivo PHS 6A dengan Suara Jernih dan Detail

Menemukan cara untuk meningkatkan mood, menikmati waktu untuk diri sendiri, dan meningkatkan produktivitas merupakan elemen penting dalam kehidupan sehari-hari. POLYTRON memahami hal ini dengan…

Bukukan Kinerja Gemilang di 2023, Hartadinata Optimis Semakin Bertumbuh

Kamis, 25 April 2024 - 10:02 WIB

Bukukan Kinerja Gemilang di 2023, Hartadinata Optimis Semakin Bertumbuh

PT Hartadinata Abadi Tbk (kode saham: ‘’HRTA’’), perusahaan manufaktur perhiasan emas dan emas batangan terintegrasi Indonesia, dengan bangga mengumumkan kinerja yang gemilang di tahun…

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita (Foto: Dok. Industry.co.id)

Kamis, 25 April 2024 - 10:00 WIB

Cetak SDM Industri yang Kompeten, Kemenperin Kembali Buka Program JARVIS

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berperan aktif dalam mencetak dan mengembangkan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing sektor indusri…

Mengontrol Kualitas Udara dan Konsumsi Energi: AC Smart Neuva Pro Solusi Pendingin Udara Modern

Kamis, 25 April 2024 - 09:53 WIB

Mengontrol Kualitas Udara dan Konsumsi Energi: AC Smart Neuva Pro Solusi Pendingin Udara Modern

Air conditioner (AC) modern tidak hanya memberikan pendinginan yang cepat dan efisien, tetapi juga memperkaya pengalaman hidup dan kenyamanan aktivitas di dalam ruangan. Dengan teknologi terkini…