Pertamina MOR VII Gandeng Disperindag Pinrang Tinjau Penggunaan Elpiji Subsidi

Oleh : Hariyanto | Kamis, 18 Januari 2018 - 13:56 WIB

Ilustrasi LPG subsidi (ist)
Ilustrasi LPG subsidi (ist)

INDUSTRY.co.id

Makassar - PT Pertamina MOR VII bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Pinrang, dan Polres Pinrang meninjau penggunaan elpiji subsidi atau elpiji 3 kilogram di Kabuoaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel), Rabu (17/1/2018).

"Kami meninjau beberapa usaha non mikro dan peternak ayam usai rapat koordinasi dengan Disperindag dan Polres Pinrang," kata Manajer Komunikasi dan CSR PT Pertamina MOR VII M. Roby Hervindo.

Roby mengatakan, dalam peninjauan tersebut ditemukan pengusaha non mikro yang menggunakan elpiji 3 kilogram. "Dari hasil pengecekan di enam lokasi usaha non mikro di daerah itu masih terdapat satu usaha restauran, satu hotel dan dua usaha peternakan ayam yang menggunakan elpiji subsidi," jelasnya.

Ia menyebutkan rumah makan 'Raja Muda Seafood,' ditemukan menggunakan 12 tabung elpiji 3 kg per hari untuk usahanya, Hotel 'Aska Permata' memakai tiga tabung elpiji 3 kg per hari untuk operasional hotel.

Sementara itu, usaha peternakan ayam milik Mado dan Ratte, masing-masing menggunakan 10 hingga 12 tabung elpiji 3 kg per hari sebagai bahan bakar untuk pemanas (gas brooder) pemeliharaan anak ayam.

Para peternak menyatakan bahwa sebelumnya mereka menggunakan kayu bakar untuk menghangatkan anak ayam, namun belakangan beralih ke gas elpiji 3 kg karena musim penghujan.

"Dari hasil sidak yang dilakukan, para pelaku usaha non mikro langsung dengan sukarela mengganti elpiji 3 kilogram yang digunakannya dengan tabung Bright Gas 5,5 kilogram," ujarnya.

Pihaknya juga menyampaikan apresiasi kepada pelaku usaha non mikro yang telah menggunakan elpiji non subsidi, di antaranya rumah makan Anggie Resto dan Cafe dan Hotel M yang telah menggunakan elpiji non subsidi 12 kg.

Usai sidak tersebut pihaknya segera melakukan sosialisasi kepada para pelaku usaha non mikro, peternak, agen dan pangkalan elpiji untuk memastikan penyaluran dan pemanfaatan elpiji 3 kg secara tepat sasaran.

Menurut dia, pihaknya juga tidak segan menerapkan sanksi secara tegas, apabila ditemukan penyalahgunaan, baik pelaku usaha maupun agen dan pangkalan.

Pertamina, kata dia, terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah, Disperindag serta pihak kepolisian setempat untuk mengawasi distribusi elpiji 3 kg agar penggunaanya tepat sasaran. (ant)

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Bank DKI gelar halal bihalal

Kamis, 25 April 2024 - 21:52 WIB

Pemprov DKI Jakarta Apresiasi Bank DKI Sebagai BUMD Penyumbang Dividen Terbesar

Pemprov DKI Jakarta melalui Kepala Badan BP BUMD Provinsi DKI Jakarta, Nasruddin Djoko Surjono menyampaikan apresiasi atas kontribusi Bank DKI sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta…

Sidharth Malik, CEO, CleverTap

Kamis, 25 April 2024 - 19:51 WIB

CleverTap Boyong 10 Penghargaan Bergengsi di Stevie Awards 2024

CleverTap, platform engagement all-in-one, membawa pulang 10 penghargaan bergengsi dari Stevie Awards 2024, platform penghargaan bisnis pertama di dunia. Perusahaan mendapat pengakuan global…

Adi Nugroho, Praktisi HRD, Mahasiswa Magister Fakultas Management Technology President University.

Kamis, 25 April 2024 - 19:40 WIB

Anda Lulusan SMK : Penting Untuk Memiliki Strategi 'Memasarkan' Diri

Perkembangan teknologi dan komunikasi telah membawa manusia pada era industry 4.0. Perkembangan tersebut membawa perubahan disetiap lini kehidupan termasuk di ranah Pendidikan dan industri.…

Diskusi bertajuk Tuntutan Implementasi Bisnis Properti & Pembiayaan Hijau (Foto: Ridwan/Industry.co.id)

Kamis, 25 April 2024 - 19:33 WIB

Kian Prospektif, Stakeholder Harap Insentif Properti Hijau

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus berupaya mendorong konsep bisnis berkelanjutan di sektor properti termasuk sektor pembiayaannya.

Direktur Utama PT Pegadaian, Damar Latri Setiawan

Kamis, 25 April 2024 - 17:21 WIB

Pegadaian Catat Laba Rp.1,4 T di Kuartal I/2024

PT Pegadaian mencatat kinerja positif pada periode tiga bulan pertama di Tahun 2024. Tercatat pertumbuhan Aset sebesar 14,3% yoy dari Rp. 76,1 triliun naik menjadi Rp. 87 triliun. Kemudian Outstanding…