Tender PLTGU Jawa 1 Diduga Dibatalkan PLN, KPK Diminta Turun Tangan

Oleh : Herry Barus | Sabtu, 07 Januari 2017 - 10:20 WIB

PLN Diminta Terbuka Trkait Tender Proyek PLTGU Jawa 1
PLN Diminta Terbuka Trkait Tender Proyek PLTGU Jawa 1

INDUSTRY.co.id - Manajemen PT PLN (Persero) dikabarkan akan membatalkan tender pembangunan PLTU Jawa 1 dan akan menunjuk langsung anak usahanya untuk menggarap proyek tersebut.

Di satu sisi, konsorsium Pertamina-Marubeni-Sojitz sebelumnya sempat digadang-gadang akan memenangkan tender proyek pembangkit tersebut.

Direktur Eksekutif Center of Energy and Resources Indonesia (CERI) Yusri Usman mengatakan, jika informasi tersebut benar maka aparat penegak hukum mesti segera turun tangan menyelidiki penyimpangan tender tersebut.

Ini sudah tidak benar. Harga jual listrik yang ditawarkan konsorsium Pertamina sudah cukup murah dibandingkan peserta tender lainnya. Maunya pihak PLN apa sebenarnya? KPK atau Bareskrim Mabes Polri mesti usut hal itu jika benar tender dibatalkan, kata dia di Jakarta, ketika diminta komentarnya, Jumat (6/1).

Yusri berkomentar, pihaknya berharap PLN tidak membatalkan tender ini seperti kasus tender PLTU Jawa 5. Pasalnya, dari sisi harga dan kompentesi, konsorsium Pertamina sangat layak ditunjuk sebagai pemenang, meskipun diawal proses tender terkesan ada upaya untuk menyingkirkan konsorsium Pertamina.

Ini proyek negara. Jangan hanya karena kepentingan golongan maka proyek ini dikorbankan. Efek dominonya akan panjang jika tender dibatalkan dan dilakukan penunjukan langsung, jelas dia.

Seperti diketahui, dalam tender PLTGU Jawa 1, konsorsium bertarung dengan Mitsubishi Corp-JERA-PT Rukun Raharja Tbk-PT Pembangkitan Jawa Bali dan konsorsium PT Adaro Energi Tbk-Sembcorp Utilities PTY Ltd. Kemudian, konsorsium PT Medco Power Generation Indonesia-PT Medco Power Indonesia-Kepco-dan Nebras Power.

Sekedar informasi, berdasarkan keterangan yang dihimpun, harga listrik yang ditawarkan konsorsium Pertamina ke PLN untuk proyek PLTGU Jawa I konon hanya USD 0,055 per kWh. Harga tersebut relatif lebih murah disbanding peserta tender lainnya. Sementarakonsorsium Adaro menawar USD 0,064 per kWh, dan konsorsium Mitsubishi menawarkan USD 0,065 per kWh.

PLTU Jawa 1 akan dibangun dengan kapasitas 2 x 800 megawatt (MW) dengan nilai investasi ditaksir mencapai USD 2 miliar atau sekitar Rp 26 triliun.(Hrb)

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Bank DKI gelar halal bihalal

Kamis, 25 April 2024 - 21:52 WIB

Pemprov DKI Jakarta Apresiasi Bank DKI Sebagai BUMD Penyumbang Dividen Terbesar

Pemprov DKI Jakarta melalui Kepala Badan BP BUMD Provinsi DKI Jakarta, Nasruddin Djoko Surjono menyampaikan apresiasi atas kontribusi Bank DKI sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta…

Sidharth Malik, CEO, CleverTap

Kamis, 25 April 2024 - 19:51 WIB

CleverTap Boyong 10 Penghargaan Bergengsi di Stevie Awards 2024

CleverTap, platform engagement all-in-one, membawa pulang 10 penghargaan bergengsi dari Stevie Awards 2024, platform penghargaan bisnis pertama di dunia. Perusahaan mendapat pengakuan global…

Adi Nugroho, Praktisi HRD, Mahasiswa Magister Fakultas Management Technology President University.

Kamis, 25 April 2024 - 19:40 WIB

Anda Lulusan SMK : Penting Untuk Memiliki Strategi 'Memasarkan' Diri

Perkembangan teknologi dan komunikasi telah membawa manusia pada era industry 4.0. Perkembangan tersebut membawa perubahan disetiap lini kehidupan termasuk di ranah Pendidikan dan industri.…

Diskusi bertajuk Tuntutan Implementasi Bisnis Properti & Pembiayaan Hijau (Foto: Ridwan/Industry.co.id)

Kamis, 25 April 2024 - 19:33 WIB

Kian Prospektif, Stakeholder Harap Insentif Properti Hijau

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus berupaya mendorong konsep bisnis berkelanjutan di sektor properti termasuk sektor pembiayaannya.

Direktur Utama PT Pegadaian, Damar Latri Setiawan

Kamis, 25 April 2024 - 17:21 WIB

Pegadaian Catat Laba Rp.1,4 T di Kuartal I/2024

PT Pegadaian mencatat kinerja positif pada periode tiga bulan pertama di Tahun 2024. Tercatat pertumbuhan Aset sebesar 14,3% yoy dari Rp. 76,1 triliun naik menjadi Rp. 87 triliun. Kemudian Outstanding…