Tingkat Hunian Turun, Penutupan Gerai Perbelanjaan Berlanjut Tahun Ini

Oleh : Herry Barus | Rabu, 10 Januari 2018 - 12:17 WIB

Ilustrasi Mall
Ilustrasi Mall

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Lembaga Konsultan Properti Colliers International memprediksi tren penutupan gerai di pusat perbelanjaan akan berlanjut pada 2018 seiring berubahnya pola konsumsi kelas menengah pada pemenuhan waktu luang "leisure" atau rekreasi daripada berbelanja.

Senior Associate Director Research Colliers International, Ferry Salanto, di Jakarta, Selasa (9/1/2017)  menyebutkan setidaknya ada delapan gerai perbelanjaan yang tutup pada 2017 dan tren penutupan akan berlanjut sampai kuartal 1-2018. Namun, okupansi atau tingkat hunian pada 2018 diprediksi hanya turun 1 persen dari 2017.

"Tahun 2018 walaupun tidak ada mal baru, proyeksi okupansi hanya turun 1 persen karena ada pertukaran di situ, misalnya Debenhams tutup diganti dengan Matahari," kata Ferry.

Colliers memprediksi investasi ritel asing akan mengikuti pola perubahan konsumsi masyarakat. Oleh karena itu, investasi di sektor makanan dan minuman di Indonesia pada 2018 akan semakin marak. Sebaliknya, investasi ritel bidang fesyen dan aksesoris akan menurun.

Ada pun pada 2017, delapan gerai perbelanjaan yang tutup adalah Keris Gallery di Puri Indah Mall, Debenhams di dua pusat perbelanjaan (Senayan City dan Lippo Mall Kemang), Metro di Pacific Place, Matahari di tiga tempat (Pasaraya Blok M, Pasaraya Manggarai dan Mall Taman Anggrek) serta Ramayana di Blok M Mall.

Colliers memproyeksi hanya satu pusat perbelanjaan yang selesai dibangun dan menambah 60 ribu meter persegi untuk ruang ritel pada 2018. Sementara itu di daerah luar Jakarta, dua pusat perbelanjaan diperkirakan selesai dan menambah ruang ritel sekitar 110 ribu meter persegi pada 2018.

Pada 2018-2020, enam pusat perbelanjaan dijadwalkan selesai dibangun dengan tambahan ruang ritel sekitar 325 ribu meter persegi. Pada 2018, peritel hanya terbatas pada satu mol yang ditawarkan yakni New Harco Glodok dengan ruang yang cukup besar untuk dijual.

Saat ini, ada sekitar 3,2 juta meter persegi ruang ritel untuk disewakan dari 91 mol, dibandingkan dengan untuk dijual sebesar 1,4 juta meter persegi dari 38 pusat perbelanjaan "trade center".

Colliers juga mengantisipasi kenaikan biaya sewa rata-rata sebesar 1,5 sampai 2 persen, namun biaya rata-rata layanan cenderung tumbuh sekitar 10 sampai 12 persen pada 2018.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Dok. microchip

Jumat, 19 April 2024 - 17:08 WIB

Perluas Pasar Jaringan Otomotif, Microchip Akuisisi ADAS dan Digital Cockpit Connectivity Pioneer VSI Co. Ltd.

Microchip Technology Inc. mengumumkan rampungnya pengakuisisian VSI Co. Ltd. yang berbasis di Seoul, Korea, pelopor industri yang menyediakan teknologi dan produk konektivitas kamera, sensor,…

PathGen

Jumat, 19 April 2024 - 16:50 WIB

PathGen Raih Pendanaan dari East Ventures dan Royal Group Indonesia

PathGen atau PathGen Diagnostik Teknologi, sebuah startup bioteknologi kesehatan berbasis di Indonesia yang berfokus pada solusi pengujian molekuler memperoleh pendanaan dari East Ventures,…

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE)

Jumat, 19 April 2024 - 16:19 WIB

PGE Perluas Pemanfaatan Teknologi Terobosan untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Mempertahankan keunggulan di industri panas bumi tak bisa dilakukan tanpa terus berinovasi dan memanfaatkan teknologi terbaru. Menunjukkan komitmen mengembangkan potensi energi panas bumi di…

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono

Jumat, 19 April 2024 - 14:51 WIB

Progress Capai 77%, Kementerian PUPR Targetkan Jalan Tol Bayung Lencir - Tempino - Jambi Rampung Awal 2025

Melanjutkan tinjauan dari Provinsi Sumatera Selatan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono didampingi dengan PJ Wakil Gubernur Jambi Abdullah Sani dan Anggota…

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto

Jumat, 19 April 2024 - 11:01 WIB

Moody’s Pertahankan SCR Indonesia di Peringkat Baa2, Menko Airlangga: Kepercayaan Investor Masih Kuat

Lembaga Pemeringkat Moody’s kembali mempertahankan Sovereign Credit Rating (SCR) Republik Indonesia pada peringkat Baa2, satu tingkat di atas investment grade, dengan outlook stabil pada…