Pasokan Listrik Harga Terjangkau Kunci Menuju Negara Industri

Oleh : Hariyanto | Rabu, 20 Desember 2017 - 14:00 WIB

Pembangkit Listrik di Indonesia
Pembangkit Listrik di Indonesia

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Indonesia dinilai bisa terhindar dari deindustrialisasi sekaligus menuju negara maju jika Pemerintah mampu memasok listrik dalam jumlah besar dan terjangkau.

"Deindustrialisasi adalah sebuah fakta yang tak dapat dipungkiri. Namun dapat dihindari jika Pemerintah mampu menjamin ketersediaan listrik untuk menjamin bergeraknya sektor industri," kata Anggota Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) RI, Zulnahar Usman, di Jakarta, Selasa (19/12/2017)

Menurut Zulnahar, Pemerintah Indonesia harus belajar dari proses industrialisasi Korea Selatan yang mampu bangkit menuju negara industri maju karena mengedepankan tiga aspek yaitu listrik, industri dan PDB (Produk Domestik Bruto).

Berbeda dengan Indonesia, saat ini kontribusi industri manufaktur terhadap PDB terus merosot dari 29 persen pada 2001 menjadi hanya 20,6 persen pada 2016 dengan kecenderungan yang masih menurun.

Faktor inilah yang diduga menjadi salah satu penyebab melemahnya perekonomian nasional yang berdampak pada merosotnya penjualan listrik yang cukup signifikan.

Bila kontribusi industri manufaktur terhadap PDB terus menurun maka Indonesia dalam ancaman perangkap pendapatan menengah atau "middle income trap".

Untuk keluar dari perangkap tersebut, sektor industri perlu tumbuh paling sedikit 1,5 persen di atas pertumbuhan ekonomi. Masalahnya, dalam dua tahun terakhir, pertumbuhan sektor industri sudah berada di bawah pertumbuhan ekonomi.

Ia membandingkan Indonesia dengan Korea Selatan yang sukses menjalankan industrialisasi. Ketika tahun 1950-an nilai PDB per kapita Korea Selatan berada pada posisi yang hampir sama dengan Indonesia di kisaran 800 dolar AS per kapita.

Tahun 1970-an saat Korea melakukan program industrialisasi, nilai PDB negara itu tidak berbeda jauh dengan Indonesia yakni 2.800 dolar AS.

Namun 30 tahun kemudian atau sekitar tahun 2000-an ekonomi Korea Selatan berhasil meroket bahkan menembus angka 20.000 dolar AS, sementara Indonesia masih berada di level 3.000 dolar AS.

Korea Selatan bertumpu pada industri yang terstruktur dan masif dengan mengandalkan industri berat dan berteknologi maju, sementara Indonesia justru mengembangkan industri yang bersifat padat karya dengan nilai tambah yang rendah.

Zulnahar yang juga Ketua Pokja ESDM KEIN ini menuturkan saat PDB per kapita masih rendah maka listrik menjadi penyumbang utama terhadap PDB melalui industri manufaktur, namun ketika PDB per kapita sudah tumbuh di atas 10.000 dolar AS, maka kontribusi listrik menjadi berkurang karena ekonomi kian bertambah kompleks.

Untuk itu, ujar Zulnahar, Pemerintah harus memiliki program "quick win" yang fokus pada satu industri yang secara cepat dapat membangkitkan ekonomi seperti industri pertambangan serta produk hilirisasi tambang dan kemudian diteruskan dengan program jangka panjang yang berkelanjutan bersifat padat investasi dan teknologi.

Salah satu sumber daya alam Indonesia yang harus dikembangkan adalah logam tanah jarang, dimana pemisahan logam tanah jarang dari monazite akan menghasilkan thorium yang dapat dijadikan sumber bahan bakar dari pembangkit listrik tenaga thorium yang bersih tanpa emisi, memiliki densitas energi jauh lebih besar dibandingkan fosil dan dengan biaya murah.

"Thorium tidak dapat disangkal akan menjadi energi masa depan dan logam tanah jarang akan menjadi komoditas yang lebih strategis dari minyak, keduanya dapat dijadikan prioritas industri nasional menuju industri nasional berbasis inovasi dan teknologi," ujarnya. (Ant)

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Menhan Prabowo Subianto Terima Kunjungan Kehormatan Menlu Singapura

Rabu, 24 April 2024 - 03:52 WIB

Menhan Prabowo Subianto Terima Kunjungan Kehormatan Menlu Singapura

Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto menerima kunjungan kehormatan The Minister For Foreign Affairs of Singapore (Menteri Luar Negeri Singapura) H.E Mr. Vivian Balakrishnan yang didampingi…

ASOPS Dankormar Buka Rekernisops 2024

Rabu, 24 April 2024 - 03:45 WIB

ASOPS Dankormar Buka Rekernisops 2024

Rapat Kerja Teknis Staf Operasi Korps Marinir Tahun 2024, secara resmi saya nyatakan dibuka oleh Asisten Operasi Komandan Korps Marinir (Asops Dankormar) Kolonel Marinir Nanang Saefullah, S.E.,…

Pengukuhan Nia Kurnia sebagai Bunda Literasi Sumenep di acara Madura Writers Readers Festival 2024.

Selasa, 23 April 2024 - 23:38 WIB

Bupati Sumenep Buka Acara Madura Writers Readers Festival

Selain disemarakkan dengan kehadiran para penggerak literasi budaya, serta bazar buku murah, di Madura Writers Readers Festival 2024 juga diselenggarakan pengukuhan Nia Kurnia sebagai Bunda…

Strategi pemasaran (ist)

Selasa, 23 April 2024 - 22:57 WIB

Strategi Dalam Mempengaruhi Perilaku Pembelian Pelanggan

Dalam pasar yang kompetitif saat ini, memahami dan mempengaruhi perilaku pembelian pelanggan sangat penting agar bisnis dapat berkembang. Dengan munculnya teknologi baru dan berkembangnya preferensi…

Everpure tersedia di Shopee, atasi masalah jerawat usai mudik lebaran.

Selasa, 23 April 2024 - 19:40 WIB

Tips Merawat Kulit Wajah Bersama Shopee 5.5 Voucher Kaget

Melalui kampanye 5.5 Voucher Kaget, Shopee ingin menjadi teman serta memberikan semangat untuk kembali memulai perjalanan pengguna, khususnya dalam perawatan diri setelah libur lebaran.