Modalku, Sang Pioner 'Peer to Peer Lending'

Oleh : Dhiyan W Wibowo, Hariyanto | Minggu, 17 Desember 2017 - 16:05 WIB

Reynold Wijaya Co Founder dan CEO Modalku (dok INDUSTRY.co.id)
Reynold Wijaya Co Founder dan CEO Modalku (dok INDUSTRY.co.id)

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Berbicara layanan jasa finansial berbasis teknologi (fintech) dengan bisnis peer to peer lending, maka tak boleh dilewatkan nama Modalku.

Selain telah masuk dalam daftar Fintech 250 sebagai satu-satunya fintech asal Indonesia versi perusahaan riset industri perusahaan rintisan (startup) CB Insights, Modalku juga disebut-sebut sebagai pioner layanan finansial platform peer to peer lending.

Dalam laman resminya disebutkan bahwa Modalku adalah platform (P2P) lending terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara, yang mempertemukan Usaha Kecil Menengah (UKM) yang layak kredit, dengan pemberi pinjaman yang mencari alternatif investasi.

Pemberi pinjaman mendapatkan tingkat return lebih tinggi dibandingkan deposito dan obligasi sedangkan UKM peminjam mendapatkan pinjaman modal usaha tanpa agunan dengan proses online mudah dan cepat.

Modalku telah mendapatkan pendanaan seri A terbesar bagi platform P2P lending kawasan Asia Tenggara dari firma venture capital tersohor, baik global maupun regional. Pendanaan seri A ini dipimpin oleh Sequoia India dan Alpha JWC.

Hingga November 2017, secara kumulatif Modalku telah memediasi pemberian kredit senilai Rp801,6 miliar, dengan total pinjaman sebanyak 1.353 pinjaman, dan angsuran pinjaman yang diterima sebesar Rp537,8 miliar.

Adapun tingkat default dari proses mediasi pendanaan ini bisa ditekan sebesar 1,5%, masih di bawah tingkat kredit bermasalah perbankan yang berada di kisaran di atas 2%.

Dengan tingkat pinjaman yang tersalurkan hingga Rp801,6 miliar, maka Modalku telah menjadi fintech platform P2P lending yang pertama dan terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara.

Beberapa waktu lalu, pada September 2017 Modalku juga menjadi menjadi perusahaan P2P lending pertama dan satu-satunya di Indonesia yang diaudit salah satu firma dari kelompok audit ternama the Big Four, yaitu Ernst and Young.

Keberadaan jasa auditor yang memeriksa laporan keuangan menjadi upaya Modalku untuk meningkatkan transparansi serta perlindungan pelanggan, seperti pencegahan penyalahgunaan dana.

Selama ini laporan keuangan Modalku yang terdiri dari laporan posisi keuangan, laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas.

Serta informasi penjelasan lainnya untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember telah diaudit oleh KAP Purwantono, Sungkoro & Surja (firma Anggota Ernst and Young Global Limited) dengan pendapat bahwa laporan keuangan tersebut wajar tanpa modifikasi sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

Sejak awal Juni 2017, Modalku juga telah terdaftar secara resmi di Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sehingga menjadikan Modalku sebagai fintech yang layak mendapatkan kepercayaan pemerintah dan masyarakat, sekaligus menegaskan komitmen Modalku terhadap perlindungan konsumen.

Sedangkan di bulan September 2016, Modalku mengumumkan perjanjian kustodian dengan Bank Sinarmas.

Kerja sama ini menjadikan Modalku perusahaan P2P lending pertama dan satu-satunya di Indonesia yang pendanaannya dijaga bank kustodian sehingga keamanan dan transparansi dananya terjamin.

Co-Founder dan CEO Modalku Reynold Wijaya mengatakan, pihaknya akan terus berupaya memberikan yang lebih baik bagi masyarakat, sembari menjunjung standar dan integritas yang tinggi.

"Karena itulah, kami menggunakan jasa auditor independen untuk memeriksa laporan keuangan kami. Modalku serius dalam memberikan layanan keuangan yang terbaik bagi Indonesia dan Asia Tenggara karena itu memenangkan kepercayaan publik dan pemerintah merupakan prioritas kami," kata Reynold Wijaya kepada redaksi INDUSTRY.co.id belum lama ini.

Reynold juga menyampaikan bahwa dengan bantuan jasa audit Ernst and Young, potensi penipuan data dan penyalahgunaan dana menjadi hampir nihil.

Pasalnya salah satu hal yang menjadi perhatian utama regulator dan publik soal layanan platform P2P Lending adalah perlindungan bagi dana para investor.

Modalku juga menyediakan layanan P2P lending bagi UMKM berpotensi dan pencari investasi alternatif lewat pasar digital.

Dengan mendanai pinjaman UMKM, pemberi pinjaman Modalku mendapatkan alternatif investasi dengan tingkat return lebih tinggi dibandingkan deposito dan obligasi.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) (Foto Dok Industry.co.id)

Kamis, 25 April 2024 - 16:19 WIB

Jasindo Salurkan Bantuan TJSL untuk Mendukung Perekonomian Masyarakat

PT Asuransi Jasa Indonesia atau Asuransi Jasindo menyalurkan bantuan Tanggung jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) kepada masyarakat di berbagai daerah di Indonesia selama periode Q1 tahun 2024.…

Bahan baku plastik

Kamis, 25 April 2024 - 16:05 WIB

Impor Bahan Baku Plastik Tak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin, Ini Alasannya

Pemerintah telah mengambil langkah responsif untuk menanggapi isu-isu yang dapat mengganggu kelangsungan usaha, salah satunya melalui pemberlakuan peraturan terbaru mengenai kebijakan dan pengaturan…

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita

Kamis, 25 April 2024 - 15:40 WIB

Di Ajang Business Forum Hari Kedua Hannover Messe, RI Pamerkan Keunggulan dan Inovasi Teknologi Industri

Paviliun Indonesia dalam Hannover Messe 2024 kembali mempersembahkan Business Forum untuk mendorong kolaborasi dan kerja sama antara para pelaku industri di dalam negeri dengan negara-negara…

PempekRoyal

Kamis, 25 April 2024 - 15:05 WIB

Siap Support Franchisee di Seluruh Indonesia, PempekRoyal Hadirkan Solusi Bisnis Makanan Tidak Tergantung Chef

Bisnis makanan seringkali mengalami kendala chef mengundurkan diri, dan ketika terjadi pergantian chef, rasa berbeda, maka jumlah konsumen menurun. Di luar itu, juga ada resiko membuang produk…

Dok. Kommo

Kamis, 25 April 2024 - 14:45 WIB

WhatsApp Chatbot dari Kommo: Hadir Karena Kesadaran akan Pentingnya Menghadirkan Solusi Fleksibel untuk Bisnis

Perubahan lanskap bisnis dewasa ini telah menuntut adaptasi yang cepat dari perusahaan-perusahaan di berbagai sektor. Dengan berkembangnya teknologi dan perubahan perilaku konsumen, bisnis tidak…