Lemonilo & Sisi Lain E-commerce: Mengembangkan UMKM Indonesia Berbekal Data, Teknologi, dan Kearifan Lokal

Oleh : Candra Mata | Jumat, 15 Desember 2017 - 17:01 WIB

E Commerce Lemonilo
E Commerce Lemonilo

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Teknologi bukanlah sahabat erat Tantiana, yang akrab dipanggil Ana, seorang pelaku usaha mikro Sentra Virgin Coconut Oil (VCO) di daerah Bantul, Yogyakarta.

Sejak tahun 2005, Ana dan beberapa orang karyawan yang ia latih sendiri memproduksi VCO botolan yang ia jual di daerah Yogyakarta. Sejak munculnya e-commerce, Ana juga ikut mencoba peruntungan dengan berjualan online, sebagaimana yang telah dilakukan oleh pelaku usaha Mikro, Kecil & Menengah (UMKM) lainnya.

Namun, ternyata untuk bisa sukses di sebuah e-commerce tidaklah instan. Selama bertahun-tahun, penjualan Ana melalui e-commerce tidaklah setinggi yang ia harapkan.

Ternyata, barulah Ana sadari, untuk bisa sukses di dunia online, UMKM perlu memiliki data untuk bisa memprediksi produk manakah yang paling banyak dicari oleh calon pembeli. Hal ini penting untuk mengefisiensikan proses riset, pengembangan dan produksi.

Namun, sayangnya, kebanyakan e-commerce saat ini hanya mengatasi permasalahan dalam hal kesempatan menjual produk ke konsumen akhir, dan masih kurang menawarkan solusi untuk menolong UMKM dalam hal meningkatkan efisiensi riset & pengembangan produk, proses produksi maupun distribusi.

Ana sendiri baru mengetahui kiat sukses berjualan online sejak bertemu dengan Lemonilo, suatu ekosistem yang menggunakan teknologi untuk mengkurasi, membuat, serta mendistribusikan produk-produk sehat & alami dengan harga terjangkau ke masyarakat.

Dari sisi luar, Lemonilo merupakan suatu e-commerce yang mengkhususkan diri untuk menjual produk sehat dan alami. Namun, ternyata dari sisi dalam, Lemonilo juga memanfaatkan data & teknologi untuk mengembangkan dan memproduksi produk-produk bermanfaat yang dicari masyarakat dengan merangkul UMKM-UMKM lokal.

Lemonilo menjadi solusi bagi UMKM hingga petani yang ingin mengembangkan produk berdasarkan data dan teknologi, utamanya dalam segi riset dan distribusi.

Berdasarkan penelitian Lemonilo, ternyata masyarakat Indonesia, terutama di kota-kota besar, memiliki kesadaran yang tinggi akan pentingnya mengonsumsi produk alami untuk menjaga kesehatan dalam kesehariannya.

Sayangnya, saat ini harga produk sehat & alami masih tidak terjangkau oleh banyak kalangan sehingga hanya kalangan-kalangan tertentu saja yang bisa menjangkaunya. Selain itu, pasar ini masih didominasi produk impor. Disinilah Lemonilo melihat peluang.

Misi Lemonilo hanya satu, yaitu agar masyarakat Indonesia dapat mengonsumsi produk-produk terbaik dan bisa merasakan hidup yang berkualitas dan bahagia, bebas dari penyakit di kemudian hari, tentunya dengan harga terjangkau. Di sisi lain, Lemonilo juga ingin merangkul UMKM di Indonesia agar bisa mengembangkan produk asli Indonesia yang memiliki nilai kearifan lokal, bernilai jual tinggi, serta sesuai dengan selera pasar lokal maupun internasional, ujar Shinta Nurfauzia, CEO dari Lemonilo.

Hingga saat ini, Lemonilo sudah merangkul lebih dari 150 UMKM di seluruh Indonesia untuk berjualan di Lemonilo. Beberapa diantaranya kemudian dirangkul untuk mengembangkan produk bersama, contohnya Ana yang diajak untuk mengembangkan produk VCO cold-pressed berkualitas ekspor di bawah bendera Lemonilo.

Menurut tim Lemonilo, produk-produk yang dikembangkan bersama dengan UMKM-UMKM Indonesia tidak hanya membidik pasar dalam negeri namun juga luar negeri.

Saya sendiri merasa mendapat banyak manfaat dari bekerjasama dengan Lemonilo, contohnya mengenai omzet. Sangat beda sekali omzet yang saya dapat di e-commerce lain dan di Lemonilo. Di Lemonilo, kami dibimbing untuk fokus membuat produk yang memang disukai oleh masyarakat sehingga hasilnya penerimaan pasar akan produk kami lebih baik dan omzet jauh lebih tinggi, ujar Ana.

Ana sendiri ternyata sempat berhenti berproduksi setelah bencana gempa bumi 2006 di Yogyakarta dan terakhir selama 7 bulan karena adanya pembenahan internal. Saat memulai lagi usahanya, penjualan Ana sempat sepi.

Situasi yang tak menentu serta kurangnya bahan baku sempat membuat dirinya mengurungkan niat untuk melanjutkan usahanya. Tawaran kerjasama dari Lemonilo datang memberikan harapan pada UMKM-nya untuk tetap berjalan.

Setelah 7 bulan kami habiskan untuk melakukan pembenahan total, kami mulai bangkit untuk membangun usaha, hampir berbarengan dengan Lemonilo datang kepada kami. Saya merasa beruntung bisa bangkit dengan dukungan dari Lemonilo," ujarnya

Pada awal kerja sama dan produksi, Ana mengakui bahwa sentra usahanya kesulitan dalam memenuhi pemesanan yang dilakukan oleh Lemonilo. Penyebab mendasar dari kesulitan ini adalah kurangnya jumlah pekerja dan manajemen yang masih belum tertata dengan rapi.

Untuk itu, Lemonilo mencoba memberikan beberapa tips dan masukan dalam hal manajemen kepada Ibu Ana dan tim untuk dapat lebih maksimal lagi dalam proses produksi. Bagi Ana, kerjasama dengan Lemonilo merupakan bentuk kepercayaan bagi UMKM-nya yang harus ia jaga, sekaligus merupakan tantangan untuk membenahi diri.

Lemonilo membantu saya dalam menangani masalah manajemen untuk meningkatkan efisiensi produksi. Jadwal harus tertulis dengan rapi sehingga saya bisa menentukan target berapa liter yang dihasilkan setiap harinya. Untuk bisa memenuhi pesanan pembeli di Lemonilo, saya memutuskan untuk menambah pekerja hingga hampir dua kali lipat dari jumlah pekerja semula, ucap Ana.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Direktur Utama PT Pegadaian, Damar Latri Setiawan

Kamis, 25 April 2024 - 17:21 WIB

Pegadaian Catat Laba Rp.1,4 T di Kuartal I/2024

PT Pegadaian mencatat kinerja positif pada periode tiga bulan pertama di Tahun 2024. Tercatat pertumbuhan Aset sebesar 14,3% yoy dari Rp. 76,1 triliun naik menjadi Rp. 87 triliun. Kemudian Outstanding…

RUPST PT Dharma Polimental Tbk.

Kamis, 25 April 2024 - 17:11 WIB

Ditengah Situasi Wait & See, Penjualan DRMA Tetap Stabil di Rp1,34 Triliun di Kuartal 1 2024

Emiten manufaktur komponen otomotif terkemuka di Indonesia, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) membagikan dividen tunai sebesar Rp171,29 miliar kepada para pemegang saham.

PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) (Foto Dok Industry.co.id)

Kamis, 25 April 2024 - 16:19 WIB

Jasindo Salurkan Bantuan TJSL untuk Mendukung Perekonomian Masyarakat

PT Asuransi Jasa Indonesia atau Asuransi Jasindo menyalurkan bantuan Tanggung jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) kepada masyarakat di berbagai daerah di Indonesia selama periode Q1 tahun 2024.…

Bahan baku plastik

Kamis, 25 April 2024 - 16:05 WIB

Impor Bahan Baku Plastik Tak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin, Ini Alasannya

Pemerintah telah mengambil langkah responsif untuk menanggapi isu-isu yang dapat mengganggu kelangsungan usaha, salah satunya melalui pemberlakuan peraturan terbaru mengenai kebijakan dan pengaturan…

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita

Kamis, 25 April 2024 - 15:40 WIB

Di Ajang Business Forum Hari Kedua Hannover Messe, RI Pamerkan Keunggulan dan Inovasi Teknologi Industri

Paviliun Indonesia dalam Hannover Messe 2024 kembali mempersembahkan Business Forum untuk mendorong kolaborasi dan kerja sama antara para pelaku industri di dalam negeri dengan negara-negara…