Wah! Ternyata Penduduk Osaka Tak Sering Makan Takoyaki, Mengapa?

Oleh : Chodijah Febriyani | Kamis, 14 Desember 2017 - 12:00 WIB

Kuliner Khas Jepang, Takoyaki (Foto:en.rocketnews24.com)
Kuliner Khas Jepang, Takoyaki (Foto:en.rocketnews24.com)

INDUSTRY.co.id, Osaka - Orang Indonesia, familiar sekali dengan kuliner khas Jepang ini, yaitu Takoyaki. Bahkan, Takoyaki sendiri sangat digemari oleh masyarakat Indonesia. Namun, berbeda dengan asalnya, tepatnya di Osaka, mayoritas penduduk di sana mengatakan memakan Takoyaki kurang dari belasan kali dalam setahun.

Dikutip dari rocketnews24, Kamis (14/12/2017), diketahui pada tahun 1933, sebuah restoran di Ward Ikunoku Osaka bernama Aiduya meluncurkan sebuah menu baru, Radioyaki. Itu adalah adonan panggang dengan daging sapi dan kecap. Nama "radio" dimaksudkan untuk memberi kesan berkelas seperti barang elektronik berharga saat itu.

Namun, pelanggan segera mulai meminta gurita (tako dalam bahasa Jepang) di dalam bola daripada daging sapi dan pada tahun 1935 takoyaki telah berevolusi dari radioyaki, atau begitulah legenda tersebut. Popularitasnya terus meningkat selama bertahun-tahun di seluruh Jepang dan bahkan di luar negeri sampai tingkat tertentu.

Tapi di rumahnya di Osaka, takoyaki menikmati prevalensi khusus. Di hampir setiap area komersial Anda akan dengan mudah menemukan lebih dari satu toko Takoyaki dimana-mana. Sementara itu, sebagian besar toko suvenir dipenuhi dengan segala hal mulai dari kaus kaki hingga gantungan kunci yang dihiasi dengan bola kecil adonan dan Anda bahkan dapat menemukan soda rasa takoyaki, Pringles dan karamel, semuanya membuat takoyaki menjadi simbol utama kota ini.

Dengan takoyaki di mana-mana, mudah untuk mengasumsikan bahwa orang-orang di sini melahap barang-barang itu seperti sekelompok Pac Men and Women: sebuah perumpamaan yang tidak begitu besar peregangan seperti yang mungkin Anda pikirkan.

Namun, menurut sebuah survei informal oleh Sankei Shimbun West, 75 persen penduduk Osaka makan takoyaki sebulan sekali atau kurang. Dari survey tersebut 50 penduduk kota Osaka ditanya apakah mereka menyukai takoyaki atau tidak, 44 orang mengatakan menyukai dan enam lainnya mengatakan tidak.

Namun, ketika 44 yang mengatakan bahwa mereka menyukai takoyaki ditanya seberapa sering mereka memakannya, beberapa tanggapan yang agak mengejutkan terjadi. Yakni, 11 orang mengatakan mereka makan dua sampai empat kali sebulan, 26 orang mengatakan mereka makan sekali setiap satu sampai tiga bulan dan Tujuh orang mengatakan mereka makan tiga kali setahun.

Saat ditanya, responden survei memberikan berbagai macam jawaban, seperti, "Ini agak mahal akhir-akhir ini, Saya bisa mendapatkan beberapa kari dan nasi dengan harga yang sama."  "Tidak ada kesempatan untuk melakukannya." "Ini agak mahal akhir-akhir ini; Saya bisa mendapatkan beberapa kari dan nasi dengan harga yang sama." "Tidak ada tempat takoyaki dalam perjalanan ke dan dari tempat kerja."

Mayoritas besar orang Osaka dengan senang hati akan menerima bola gurita jika ditawarkan, hal itu tidak mudah masuk ke dalam makanan sehari-hari orang. Sisi baiknya, karena hampir semua orang makan Takoyaki di beberapa titik, pasar masih besar, memungkinkan banyak toko berkembang meskipun mayoritas pelanggan tidak sering.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Sosialisasi BP2MI di Indramayu, Warkop Digital Persiapkan CPMI Jadi Juragan

Jumat, 29 Maret 2024 - 19:29 WIB

Sosialisasi BP2MI di Indramayu, Warkop Digital Persiapkan CPMI Jadi Juragan

Jakarta-Pengelola usaha Warkop Digital memanfaatkan momentum pelaksanaan program sosialisasi Penempatan dan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang digelar Badan Perlindungan Pekerja…

Tzuyang

Jumat, 29 Maret 2024 - 18:42 WIB

Jadi Pilihan Youtuber Korea Mukbang, Langkah Awal Sambal Bakar Indonesia Go Internasional

YouTuber cantik asal Korea Selatan, Tzuyang, kembali melakukan aksi mukbang yang membuat heboh jagad dunia maya. Kali ini, perempuan berusia 26 tahun tersebut mukbang 28 menu di Sambal Bakar…

Dana uang tunai

Jumat, 29 Maret 2024 - 15:58 WIB

Cuan di Bulan Ramadan, BRI Bayarkan Dividen Tunai Rp35,43 Triliun

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk membayarkan dividen tunai senilai Rp35,43 triliun atau sebesar Rp235 per saham kepada Pemegang Saham pada 28 Maret 2024. Seperti diketahui, sesuai dengan…

Dok. Kemenperin

Jumat, 29 Maret 2024 - 15:05 WIB

Kemenperin Dorong Pelaku IKM Berperan Mengisi Potensi Pasar Kendaraan Listrik

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berkomitmen untuk terus mendukung percepatan dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik di tanah air. Salah satu upaya strategisnya adalah mendorong…

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita

Jumat, 29 Maret 2024 - 14:56 WIB

Catat Kinerja Gemilang, Menperin Agus: Investasi Sektor Mamin Diminati Investor Nasional Dan Global

Industri makanan dan minuman merupakan salah satu sektor strategis dan memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan kontribusi sektor tersebut terhadap…