Apresiasi Dolar AS, Katalis Negatif Rupiah pada Awal Pekan Ini

Oleh : Abraham Sihombing | Senin, 11 Desember 2017 - 13:13 WIB

Mata uang Rupiah (Foto Ist)
Mata uang Rupiah (Foto Ist)

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Kendati dibuka menguat ke posisi 13.540 per dolar AS, kurs rupiah diperkirakan bakal bergerak meremah pada Senin (11/12/2017). Itu karena apresiasi dolar AS terjaga pasca publikasi data gaji di AS yang lebih baik dibandingkan perkiraan sebelumnya.

Kendati demikian, kondisi tersebut akan memperkuat pemerintah AS untuk mengambil kebijakan kenaikan tingkat sukubunga The Fed pada pertemuan FOMC pekan ini.

Pada Jumat 908/12/2017), kurs rupiah ditutup pada posisi 13.545 per dolar AS. Itu disebabkan adanya katalis positif dari penurunan cadangan devisa. Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa cadangan devisa hingga akhir November 2017 tercatat sebesar US$125,97 miliar, turun US$580 juta dibandingkan bulan sebelumnya.

“Dari laporan tersebut, para analis berkesimpulan, bahwa apresiasi rupiah terbantu oleh intervensi Bank Indonesia,” ujar Faisyal, analis pasar uang PT Monex Investindo Futures di Jakarta, Senin (11/12/2017).

Pada Jumat tersebut, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa perekonomian domestik mencetak 228.000 pekerja pada November 2017. Jumlah tersebut melampaui perkiraan pasar untuk pertumbuhan 200.000 pekerja.

Sementara itu, tingkat pengangguran bertahan di level 4.1% untuk bulan kedua secara beruntun. Data tenaga kerja yang optimis menjaga ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada pekan ini.

Pada perdagangan hari ini, kurs rupiah berpotensi bergerak i antara 13.530 - 13.560 per dolar AS. Jika melemah dan mencapai di atas 13.560, maka kurs rupiah berpotensi melemah lebih dalam lagi hingga 13.575.

“Sementara itu, jika dapat menguat ke bawah levvel 13.530. maka kurs rupiah akan terus menguat hingga mencapai Rp13.510 per dolar AS,” imbuh Faisyal. (Abraham Sihombing)

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Sidharth Malik, CEO, CleverTap

Kamis, 25 April 2024 - 19:51 WIB

CleverTap Boyong 10 Penghargaan Bergengsi di Stevie Awards 2024

CleverTap, platform engagement all-in-one, membawa pulang 10 penghargaan bergengsi dari Stevie Awards 2024, platform penghargaan bisnis pertama di dunia. Perusahaan mendapat pengakuan global…

Adi Nugroho, Praktisi HRD, Mahasiswa Magister Fakultas Management Technology President University.

Kamis, 25 April 2024 - 19:40 WIB

Anda Lulusan SMK : Penting Untuk Memiliki Strategi 'Memasarkan' Diri

Perkembangan teknologi dan komunikasi telah membawa manusia pada era industry 4.0. Perkembangan tersebut membawa perubahan disetiap lini kehidupan termasuk di ranah Pendidikan dan industri.…

Diskusi bertajuk Tuntutan Implementasi Bisnis Properti & Pembiayaan Hijau (Foto: Ridwan/Industry.co.id)

Kamis, 25 April 2024 - 19:33 WIB

Kian Prospektif, Stakeholder Harap Insentif Properti Hijau

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus berupaya mendorong konsep bisnis berkelanjutan di sektor properti termasuk sektor pembiayaannya.

Direktur Utama PT Pegadaian, Damar Latri Setiawan

Kamis, 25 April 2024 - 17:21 WIB

Pegadaian Catat Laba Rp.1,4 T di Kuartal I/2024

PT Pegadaian mencatat kinerja positif pada periode tiga bulan pertama di Tahun 2024. Tercatat pertumbuhan Aset sebesar 14,3% yoy dari Rp. 76,1 triliun naik menjadi Rp. 87 triliun. Kemudian Outstanding…

RUPST PT Dharma Polimental Tbk.

Kamis, 25 April 2024 - 17:11 WIB

Ditengah Situasi Wait & See, Penjualan DRMA Tetap Stabil di Rp1,34 Triliun di Kuartal 1 2024

Emiten manufaktur komponen otomotif terkemuka di Indonesia, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) membagikan dividen tunai sebesar Rp171,29 miliar kepada para pemegang saham.