KSEI Terus-Menerus Beri Kemudahan bagi Investor Pasar Modal Indonesia

Oleh : Abraham Sihombing | Minggu, 10 Desember 2017 - 11:52 WIB

Friderica Widyasari Dewi Direktur Utama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) (Foto Dok Industry.co.id)
Friderica Widyasari Dewi Direktur Utama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) (Foto Dok Industry.co.id)

INDUSTRY.co.id - Jakarta – Ketika tulisan ini dibuat, penulis teringat ibu Friderica Widyasari Dewi, Direktur Utama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), yang menerima penghargaan Marquee Award di awal 2017 ini. Itu karena KSEI diakui sebagai Kustodian Sentral terbaik di Asia Tenggara oleh Alpha Southeast Asia.

Penghargaan bergengsi Marquee Award tersebut diterima ibu Friderica dalam acara The 10th Best Deal and Solution Awards 2016 di Putrajaya, Malaysia, pada 25 Januari 2017.

KSEI pantas menerima penghargaan dan pengakuan tersebut karena itu terkait dengan berbagai upaya yang dilakukan sepanjang 2016. Dengan penghargaan tersebut, kedepan KSEI diharapkan dapat semakin banyak menyediakan berbagai solusi terbaik agar para investor semakin aman dan nyaman berinvestasi di pasar modal Indonesia.

Tentu saja, ibu Friderica bersama segenap jajarannya memiliki harapan yang sama untuk memajukan dan meningkatkan sistim layanan pasar modal di Indonesia.

Ketika menerima penghargaan tersebut, ibu Friderica dengan rendah hati mengungkapkan bahwa prestasi KSEI itu merupakan kerjasama yang dilakukan bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Self Regulatory Organization (SRO) dan pelaku pasar modal, sehingga berbagai program pengembangan KSEI pada 2016 dapat terealisasi dengan baik.

Menurut ibu Friderica, KSEI memperoleh penghargaan itu karena keberhasilannya dalam menerapkan platform terintegrasi, bernama S-INVEST, untuk transaksi pengelolaan berbagai investasi, salah satunya investasi reksa dana.

S-INVEST diluncurkan pada Agustus 2016 dengan tujuan meningkatkan standarisasi, efisiensi dan real time monitoring terhadap berbagai kegiatan industri pengelolaan investasi.

Disamping itu, KSEI pada 2016 juga telah memberlakukan percepatan pembukaan rekening investasi dari beberapa hari menjadi kurang dari 30 menit. Itu adalah salah satu upaya KSEI untuk mewujudkan pasar modal Indonesia yang semakin nyaman, sehingga diharapkan dapat menarik lebih banyak investor berinvestasi di Indonesia.

Sementara itu, muncul pula pengakuan dari Siddiq Bazarwala, CEO & Publisher Alpha Southeast Asia, yang menyatakan bahwa KSEI layak memperoleh predikat sebagai Kustodian Sentral terbaik di Asia Tenggara karena telah menunjukkan komitmen yang kuat dalam meningkatkan kualitas pasar modal di Indonesia dalam satu tahun terakhir.

Selain itu, KSEI pada 2016 juga telah bekerjasama dengan Bank Indonesia (BI) untuk menerapkan Single Investor Identification (SID) bagi Surat Berharga dan Surat Berharga Negara (SBN) yang diterbitkan Bank Indonesia, sehingga data investor yang tercatat di KSEI semakin lengkap dan terkonsolidasi.

Keberhasilan KSEI lainnya pada 2016 adalah mewujudkan kerjasama dengan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Ditjen Dukcapil), Kementerian Dalam Negeri RI, untuk memanfaatkan data kependudukan guna percepatan pembukaan rekening efek dan layanan jasa pasar modal lainnya.

Itu adalah sederetan kesuksesan KSEI pada 2016. Ibu Friderica berharap dengan diakuinya KSEI sebagai Kustodian Sentral terbaik di Asia Tenggara pada 2016, maka pengakuan itu diharapkan dapat terus memotivasi seluruh insan KSEI agar bekerja lebih giat lagi untuk mewujudkan berbagai program yang telah direncanakan pada 2017.

Pada 2017 ini, sederetan kegiatan untuk terus memberkani kemudahan bagi investor pasar modal Indonesia juga telah dilakukan KSEI. Awal April 2017 lalu, KSEI mulai menerapkan penggunaan data Ditjen Dukcapil demi percepatan pembukaan rekening investasi.

Dalam realisasinya, KSEI menandatangani perjanjian kerjasama antara 98 pelaku industri pasar modal dengan Ditjen Dukcapil. Setelah itu, KSEI menyerahkan perangkat baca KTP elektronik (e-KTP), kepada perusahaan pelaku industri pasar modal yang telah bekerjasama dengan Ditjen Dukcapil tersebut.

Perangkat baca e-KTP tersebut berupa aplikasi card reader, yakni sebuah aplikasi komputer yang digunakan untuk membaca e-KTP. Penyerahan perangkat baca e-KTP itu diharapkan agar para perusahaan pelaku industri pasar modal dapat mengembangkan aplikasi tersebut guna mempermudah dan mempercepat proses pembukaan rekening efek.

Sementara pemanfaatan data kependudukan melalui penggunaan aplikasi card reader e-KTP itu bertujuan untuk mempercepat pembukaan rekening investor di pasar modal yang sebelumnya membutuhkan waktu beberapa hari, kini dipersingkat menjadi hanya kurang dari 30 menit saja.

Penerapan aplikasi ini membuat investor pasar modal Indonesia tidak lagi kehilangan momen untuk berinvestasi. Kondisi itu diharapkan dapat meningkatkan jumlah investor pasar modal Indonesia. Sebelumnya, investor kerapkali kehilangan momentum berinvestasi karena proses pembukaan rekening belum dapat diselesaikan dalam waktu singkat.

Disamping itu, penerapan aplikasi tersebut juga memungkinkan investor di luar Jawa membuka rekening investasi dalam waktu yang lebih singkat. Kendati tidak ada kantor cabang perusahaan efek di luar Jawa, tapi pembukaan rekening efek dapat dilakukan secara mudah dan cepat.

Dua bulan setelah penerapan aplikasi tersebut, KSEI mencatat jumlah investor pasar modal Indonesia telah menembus satu juta orang. Itu dibuktikan dimana per 7 Juni 2017, KSEI mencatat ada 1.000.289 SID yang telah terdaftar secara resmi.

Itu adalah jumlah SID yang terkonsolidasi, terdiri dari investor pemilik saham, surat utang, reksa dana, Surat Berharga Negara (SBN) dan berbagai efek lain yang tercatat di KSEI.

SID yang mulai diterapkan sejak 2012 itu adalah identitas tunggal yang wajib dimiliki investor pasar modal Indonesia. Dengan penerapan S-INVEST, maka jumlah investor yang tercatat di KSEI semakin terkonsolidasi. Apalagi setelah KSEI ditunjuk sebagai SID Generator bagi para investor SBN pada Oktober 2016.

Puncak dari kegiatan strategis KSEI pada tahun ini adalah pengembangan platform e-Proxy dan e-Voting yang dilakukan melalui kerjasama dengan KSEI Turki yang bernama Merkezi Kayit Kurulusu (MKK).

Kedua platform itu adalah aplikasi yang memudahkan investor untuk berpartisipasi dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tanpa perlu menghadiri acara tersebut secara fisik.

Aplikasi itu dapat mengatasi masalah yang timbul karena kemungkinan terjadinya lebih dari satu penyelenggaraan RUPS di hari yang sama dalam satu tahun. Hal tersebut mungkin saja terjadi mengingat total emiten Bursa Efek Indonesia (BEI) saat ini yang sudah mencapai lebih dari 500 perusahaan.

Belum lagi, kondisi tersebut dibebani oleh data yang menyatakan bahwa 35% investor memiliki lebih dari satu efek di pasar modal Indonesia. Jadi, dengan penerapan platform aplikasi tersebut, maka para investor tersebut dapat mengikuti RUPS secara langsung tanpa perlu menghadirinya secara fisik.

Penerapan platform aplikasi tersebut akan disesuaikan dengan koridor hukum yang berlaku di Indonesia. Platform seperti itu perlu diterapkan di Indonesia karena kondisi geografis Indonesia yang berbentuk kepulauan dengan domisili investor yang tersebar di berbagai tempat.

Untuk tahap pertama, KSEI dan MKK akan mengembangkan platform e-Proxy, yaitu berupa sarana elektronik untuk memberikan kuasa kehadiran kepada pihak ketiga jika investor yang bersangkutan tidak dapat menghadiri RUPS.

Sementara itu, platform aplikasi e-Voting adalah pengembangan dari platform aplikasi e-Proxy dalam jangka panjang dalam tahap berikutnya. Platform ini membutuhkan perubahan peraturan setingkat undang-undang untuk penerapannya.

Kendati demikian kedua platform aplikasi tersebut tidak dapat menggantikan penyelenggaraan RUPS seperti yang kerap dilakukan saat ini. Itu karena pasal 77 Undang-undang Nomor 40/2007 tentang Perseroan Terbatas menyebutkan, platform aplikasi seperti itu hanya dapat dijadikan salah satu pilihan bagi pemegang saham yang menggunakan hak suara dalam RUPS.

Ini adalah pencapaian KSEI yang luar biasa pada 2017. Meski demikian, itu tidak terlepas dari berbagai upaya regulator pasar modal untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan berinvestasi melalui pengembangan berbagai infrastruktur, pelaksanaan edukasi dan sosialisasi pasar modal di berbagai daerah dan kontribusi dari seluruh pelaku pasar. (Abraham Sihombing)

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Peran perempuan di sektor parekraf

Rabu, 24 April 2024 - 09:10 WIB

UN Tourism Conference on Women Empowerment in Tourism Jadi Momen Perkuat Peran Perempuan di Sektor Parekraf

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan, pelaksanaan 2nd UN Tourism Conference on Women Empowerment in Tourism in Asia and the Pacific di Bali…

Jababeka Residence

Rabu, 24 April 2024 - 08:12 WIB

Jababeka Residence Sukses Bikin Sektor Properti di Timur Jakarta Berkembang Pesat

Pengembangan properti yang dilakukan oleh Jababeka Residence di kota hijau Cikarang telah menjadi barometer industri properti di Timur Jakarta. Selain memiliki fasilitas infrastruktur terlengkap…

Dankormar Mayor Jenderal TNI (Mar) Endi Supardi Cek Peralatan Senjata

Rabu, 24 April 2024 - 06:38 WIB

Dankormar Mayor Jenderal TNI (Mar) Endi Supardi Cek Peralatan Senjata

Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayor Jenderal TNI (Mar) Endi Supardi, S.E., M.M., M.Tr.Opsla., CHRMP., CRMP. didampingi Wakil Komandan Korps Marinir (Wadan Kormar) Brigjen TNI (Mar) Suherlan…

Dankormar Mayor Jenderal TNI (Mar) Endi Supardi Olahraga Bersama Menembak Pistol

Rabu, 24 April 2024 - 06:29 WIB

Dankormar Mayor Jenderal TNI (Mar) Endi Supardi Olahraga Bersama Menembak Pistol

Guna menjaga kebugaran tubuh dan meningkatkan kemampuan menembak Pistol, Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayor Jenderal TNI (Mar) Endi Supardi, S.E., M.M., M.Tr.Opsla., CHRMP., CRMP. didampingi…

Progress Group groundbreaking jalan penghubung di Ciputat

Rabu, 24 April 2024 - 06:15 WIB

Permudah Mobilitas Warga Paradise Resort City, Progress Group Groundbreaking Jalan Penghubung di Ciputat

Progress Group melakukan groundbreaking pembangunan jalan penghubung antara Jl. Aria Putra dan Jl. H Taip di Ciputat, sebagai bagian penting dari pengembangan akses boulevard dari township Paradise…