Kecerdasan Keuangan

Oleh : Tung Desem Waringin | Rabu, 06 Desember 2017 - 11:41 WIB

Tung Desem Waringin (Foto Dok Industry.co.id)
Tung Desem Waringin (Foto Dok Industry.co.id)

INDUSTRY.co.id - Sayang banget kita di sekolah tidak di ajari "Kecerdasan Keuangan". Sepertinya lebih tabu dari Pengetahuan Sex (yang sudah diajarkan sejak kelas 3 SD). Sedangkan Kecerdasan Keuangan sampai S3 pun tidak di ajarkan.

Keputusan yg paling penting dalam kehidupan keuangan kita adalah apa pun profesi kita, kita memutuskan juga sebagai *Investor*.

Sehingga kita punya pasif income yang lebih dari gaya hidup kita. Tidur pun dapat income. Jalan-jalan ke luar negeri pun uangnya bertambah. Di tinggal olah raga pun uang nya bertambah.I

Income itu ada 3;

1. Aktif income. Yaitu baik kita kerja ikut orang (pajak progresif s/d 30%). Mau pun buka bisnis (Badan Usaha pajaknya progresif 25%, bagi deviden tambah 10% lagi).

2. Portfolio Income . Yaitu income yg timbul karena Capital Gain dari aset kita. Misal properti beli dari tahun 2005 Rp. 2 M. Sekarang tahun 2017 jadi Rp. 20 M. Maka kekayaan kita meningkat Rp. 18 M tanpa di sadari. (Pajak Final dari Rp. 20 M, hanya 2.5%. jauh lebih murah daripada jadi karyawan atau bisnis sendiri).

Ini yang di sebut Ghost Income, Phantom Income, atau Invicible Income. Income yang tidak kelihatan. Sayang kalau kita tidak mengembangkan income jenis ini. Karena tidur pun kita bertambah kaya.

Bisa juga dari kenaikan harga saham, misal kita beli saham tahun 2007 harga Rp. 1 M. Sekarang jadi Rp. 10 M. (Pajak Final hanya 0.1% dari Rp. 10 M murah banget tho).

Namun saham secara umum lebih beresiko karena harga lebih fluktuatif. Lebih baik BELAJAR dengan benar lebih dahulu.

3. Pasif income. Yaitu Income dari Sewa Properti kita (Pajak hanya 10% Final). Atau Deviden dari Saham. Bunga Deposito (ini kurang joss, karena tidak ada capital gain atau kenaikan harga modal, pajak 20% final, tapi ya lumayan dari pada kagak ada. Income dari Royalty Buku, Lagu, Sistem kerja, Patent penemuan, dan lain lain.

Cash flow positif, aliran uang masuk tiap bulan, tiap tahun tanpa bekerja lebih besar dari gaya hidup ini lah yang harus terus di tingkatkan. Jadikan lah Goal dalam Kehidupan Keuangan Anda.

Caranya sederhana namun memerlukan kedisiplinan. Yaitu "Terima uang, langsung kita sisihkan dulu untuk investasi, sisanya terserah kita mau dihabiskan atau tidak".

Dengan disisihkan setiap terima uang, maka akan terkumpul cukup uang untuk investasi. Bila tidak pernah disisihkan mana ada yang bisa di investasikan? Insyaf Hoiii...!!!!! (Sorry pakai tanda seru banyak).

Sayang orang tidak tahu, tidak sadar, atau yg parah adalah sudah diberitahu namun tidak mau tahu (mau nya tempe). "Ndableg" dengan sejuta alasan. Alasan yg paling populer adalah "Lha income saya sekarang untuk hidup saja susah, mana ada yg bisa di sisihkan".

Semua hanya soal keyakinan dan kebiasaan. Dengan posisi sama persis orang di atas selalu ada orang yang bisa menyisihkan. Karena dia punya keyakinan, "Berapa pun income saya, Begitu saya terima, harus saya sisihkan terlebih dulu, entah Rp. 1.000, kalau pas income sedikit, atau Rp. 100.000 pas income bertambah banyak, pasti Bisa".

Supir saya kerja 20 tahun sudah punya 5 kamar kost. Dan 3 rumah. General Manager (GM) saya kerja 12 tahun. Sudah punya rumah, punya 3 franchise dan sedang bangun rumah bedeng untuk di kontrak-kontrakkan.

Alasan kedua yang populer adalah, "Saya sdh menyisihkan sih, namun habis terus, ada saja kebutuhan yang mendesak".

Sekali lagi semua adalah soal Keyakinan dan Kebiasaan. Pengeluaran yang mendesak ada dua, yang sungguh-sungguh perlu dan yang sebetulnya tidak perlu atau bisa di ganti dengan yang lebih murah.

Contoh, di talk show Radio SmartFM ada yg Bilang, "Pak, gaji saya Rp. 3 juta, untuk nyicil motor saja Rp. 1,5 juta, belum makan, belum minum, mana bisa menyisihkan".

Tampak berat ya? Nah siapa yang nyuruh nyicil Motor Rp. 1.5 juta? Beli Motor yang harga nya Rp. 20 juta-an? Dicicil 2 tahun total habis Rp. 36 juta-an. Setelah 3 tahun motor di jual tinggal Rp. 12 juta-an?

Hidup penuh pilihan. Kalau motornya perlu, silakan beli bekas yang Rp 3 juta-an. Juga bisa. Atau nabung dulu baru beli. Jadi tidak perlu bayar bunga kredit yang tinggi.

Semua terserah anda kok. Mau ngotot dan minta dimengerti, minta dimaklumi kalau anda ini incomenya kecil tidak bisa menyisihkan untuj investasi, ya silakan. Tidak mau belajar dan usaha lagi untuk mengembangkan income.

Lha nasib ya nasib anda sendiri. Tua sengsara ya yang sengsara anda sendiri kok repot. Minta dimengerti? Minta dimaklumi? Kita maklumi deh, gampang tho.

Atau anda terus Ngotot berusaha mengerti, belajar *STRATEGI, KEYAKINAN serta KEBIASAAN* orang-orang yang kaya punya "Aktif Income Besar", serta punya "Invicible Income Buesaar", Pasif Income Mbah nya Buesaaaar.

Maka kemungkinan anda Sukses Kaya akan lebih besar dari yang pasrah atau putus asa tidak mau berusaha lagi.

Terus Belajar dan Praktek. Bergaul dengan orang-orang yang Waspada, Semangat dan Positif. Bergaul dengan orang-orang yang kita ingin jadi.

Hidup Penuh Pilihan. Silakan Pilih yang Terbaik buat Anda.

Salam Dahsyat Selalu.

Penulis adalah Tung Desem Waringin, (Penulis Buku Terlaris Rekor "MURI" _*FINANCIAL REVOLUTION*_, _*MARKETING REVOLUTION*_ dan yang akan terbit _*LIFE REVOLUTION*_. *Learning and Practicing What Really Matters in Life*).

Note : *Bersyukur sangat Penting, ini membuat kita Bahagia. Namun kalau bersyukur hanya agar kita berhenti, tidak perlu berusaha maju, maka Bahagianya adalah Bahagia Naif. Maka Lebih Penting lagi *Bersyukur dan Tetap Mau Maju*, inilah Bahagia Sejati. Untuk pelatihan gratis ; email ; tdwuniversity.com/pelatihanbisnis

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Ilustrasi produksi keramik

Rabu, 24 April 2024 - 18:30 WIB

Dukung Proyek IKN, Industri Keramik Siap Investasi di Kaltim

Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) optimis pemerintahan baru yang akan dipimpin oleh Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan melanjutkan proyek Ibu Kota Negara (IKN)…

Proses bongkar muat sekam padi di storage area sekam padi di Pabrik Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh.

Rabu, 24 April 2024 - 18:13 WIB

Keren! Reduksi Emisi Gas Rumah Kaca, SIG Tingkatkan Penggunaan Bahan Bakar Alternatif Menjadi 559 Ribu Ton

Jakarta– Isu perubahan iklim yang disebabkan oleh emisi gas rumah kaca (GRK) telah menjadi perhatian dunia, dengan munculnya komitmen global untuk mewujudkan net zero emission pada 2060.

Industri keramik

Rabu, 24 April 2024 - 18:00 WIB

Asaki Desak Pemerintah Segera Terapkan Antidumping Keramik China, Besaran Tarif Capai 150%

Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) mendesak KADI untuk bekerja serius dan segera menerapkan kebijakan Antidumping untuk produk keramik impor asal Tiongkok yang secara tren tahunan…

Platform Teknologi Laboratorium di Indonesia Digelar untuk Ketujuh Kalinya

Rabu, 24 April 2024 - 17:56 WIB

Program Keberlanjutan dan Kecerdasan Buatan Menjadi Topik Hangat pada Pameran Lab Indonesia 2024

Jakarta– Lab Indonesia 2024 kembali mempertemukan elit industri laboratorium ilmiah dan analisis pada tanggal 24 – 26 April 2024 di Jakarta Convention Center (JCC).

Pembukaan kantor baru Thermo Fisher Scientific

Rabu, 24 April 2024 - 17:50 WIB

Ekspansi di Asia Pasifik, Thermo Fisher Scientific Buka Kantor di Jakarta dan Jalin Kemitraan Baru

Perusahaan menandatangani dua Nota Kesepahaman (MoU) dengan National Battery Research Institute dan Mandaya Hospital Group sebagai bagian dari ekspansi strategisnya di Indonesia